“Papaku mau nikah lagi, minggu depan resepsinya. Kamu entar dateng ya?” Ujar Sakti di ruang keluarga rumahku. Ia baru saja mengantarku pulang sekolah, dan mampir untuk beberapa waktu. Lagi pula, sudah hampir satu minggu kami tidak pernah mengobrol panjang, paling hanya bertegur-sapa kalau papasan. Kesibukanku sebagai anak OSIS dan dia yang sebentar lagi akan mengikuti turnamen renang se-provinsi adalah hambatan kami bertemu.
Aku menyodorkan secangkir teh yang baru aku buat padanya, lalu duduk di sofa di sampingnya sambil menyalakan TV menggunakan remote control.
“Kamu udah lama kenal sama calon Mama barumu, emangnya?” tanyaku padanya. Wajah Yuki Kato yang berperan sebagai Rachel di Heart Series memenuhi layar TV. Sekalipun sudah di tayangkan berkali-kali, aku tidak pernah bosan untuk menontonnya.
Ia menaruh gelas di atas meja, lalu menjawab, “Iya, udah satu bulan sih. Beliau dari Bogor, tapi udah pindah kesini bulan lalu sama anaknya, terus tinggalnya di apartemen.”
Aku tersenyum singkat. “Udah yakin?” Sakti menoleh padaku, menatapku lama, lalu mengangguk yakin.
“Maaf ya, baru sempet cerita.”
“Nggak apa-apa. Renang kamu gimana? Latihannya baik-baik aja, kan? Tenaganya jangan terlalu di forsir, entar waktu hari H, malah kenapa-kenapa, lagi.”
Dengan ekspresi cemberut yang dibuat-buat, ia berkata, “Doanya gitu nih?”
Aku tergelak melihatnya.
“Nggak lah! Maunya kamu dapet medali emas, kemaren kan udah yang perak.” Aku, yang dasarnya bertubuh pendek dan dia yang bertubuh tinggi, hanya mampu bersender pada lengannya yang berorot, dan memfokuskan kedua mataku pada acara televisi favoritku.
Jadi, beginilah kalau aku dan Sakti menghabiskan waktu bersama.
Sesekali, ia mengacak rambutku saat aku tengah serius.
Tidak sengaja, wajah dan ekspresi Guntur saat mengacak rambutku di supermarket waktu itu kembali terbayang. Dan itu bukan sesuatu yang baik.
Kepalaku mendongak menatapnya, lalu tersenyum lebar. “Makasih ya, udah luangin waktu.”
ϟϟ
KAMU SEDANG MEMBACA
Awan dan Kisahnya
Short StoryYang aku tahu, awan, hujan, dan guntur akan saling menjaga sampai kapan pun. Copyright© 2014 by Dian Aulia