Yoora menatap dua orang di hadapanya bingung, bukankah tadi Chanyeol pergi seorang diri? Lantas mengapa ia bisa pulang bersama Eunji? Belum lagi raut keduanya yang nampak suram
"Kalian kenapa? Ada masalah?" Pada akhirnya Yoora bertanya, dua manusia di hadapanya masih diam, tak berniat untuk melirik apalagi menyahut
"Ish, kalian bertengkar?" Lagi, Yoora bertanya. Namun reaksi dua orang itu masih sama
"Eonnie, biarkan saja. Lebih baik kita ke atas," Jiyeon menengahi saat Yoora akan kembali melontarkan pertanyaan. Yoora menghembuskan nafas kesal, namun tak urung menuruti perkataan Jiyeon.
Baik Chanyeol maupun Eunji masih betah dengan aksi saling diam, hanya saja si gadis Jung sesekali mencuri pandang ke arah Chanyeol yang menatap lurus ke arah depan
"Chan," setelah menit ke lima belas, pada akhirnya suara Eunji terdengar. Meski Chanyeol hanya diam, ia tetap melanjutkan ucapanya
"Izinkan aku menginap di sini, aku akan menjelaskan semuanya. Semua yang kututupi selama ini darimu." Chanyeol sedikit melirik gadis yang duduk di sebelahnya, ia terlihat menunduk dengan jari yang saling tertaut
"Pulanglah, kekasihmu sudah menunggu. Jangan buat dia khawatir." Chanyeol berujar, kemudian si pria Park berdiri. Hendak melangkah sebelum ucapan Eunji menginterupsi
"Sehun bukan kekasihku!" Seru Eunji yang membuat langkah Chanyeol terhenti,
"Sehun bukan kekasihku, dia ... dia ..." Eunji ragu untuk melanjutkan, namun melihat Chanyeol yang masih diam membuat Eunji mengumpulkan keberanianya untuk melanjutkan perkataanya
"dia pemiliku." Cicit Eunji, ia tak tahu bagaimana ekspresi Chanyeol. Sebab pemuda itu masih betah memunggunginya
"Pulanglah." Hati Eunji terasa perih saat Chanyeol tetap bersikap dingin padanya, bahkan pemuda itu kembali berlalu tanpa memandang Eunji sedikitpun
"Aku telah dibeli Sehun! Ibu dan Taehyung menjualku ..." suara Eunji mengecil di akhir kalimat, disusul isakan kecil yang lolos dari bibirnya
Perkataan Eunji sontak membuat langkah Chanyeol terhenti, pikiranya kosong sesaat. Eunji? Dijual? Apa maksudnya?
Tubuh Eunji tersungkur, terduduk di atas sofa setelah Chanyeol berjaalan cepat ke arahnya. Wajah Chanyeol mengeras, ia terlihat sangat marah.
"Kenapa? Apa yang sebenarnya terjadi?" Suara Chanyeol yang rendah namun tegas membuat Eunji sedikit takut, Chanyeol menyentuh dagu Eunji agar gadis itu menatapnya
Satu bulir bening meluncur bebas dari kelopak Eunji, disusul air mata yang menganak membentuk sungai kecil di pipinya
Tanpa ragu Chanyeol segera memluk gadis itu, membiarkanya terisak di dada bidangnya. Ia tak peduli jika pakaianya basah akibat air mata, ia hanya ingin gadis itu melepaskan semua beban di dadanya.
Tangis Eunji belum kinjung reda, meski lima menit berlalu si gadis Jung masih saja terisak dalam dekapan Chanyeol. Begitu pula dengan Chanyeol, ia masih setia mengusap surai coklat gelap si gadis.
Sesekali berujar menenangkan, berharap tangis gadis itu mereda meski sedikit.
Chanyeol melonggarkan pelukanya, ia menatap Eunji yang masih sesegukan meski tak separah tadi. Gadis itu mengusap pipinya dengan punggung tangan, Chanyeol mengulas senyum tipis saat wajah si gadis memerah akibat terlalu banyak menangis
Dengan lembut Chanyeol menyingkirkan jemari Eunji yang masih mengusap pipinya dengan sedikit kasar, dua jempol besarnya ia gunakan untuk menggantikan tangan Eunji. Menghapus air mata gadis itu dengan lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
Who I'm
Fanfiction"Aku tidak akan menangis meski tubuhku tersayat. Tapi aku bisa menangis jika "mereka" berucap. Apa itu cengeng?" -Jung Eunji- "Bersandarlah jika kau lelah. Aku selalu ada untukmu, jangan bersedih lagi. Kumohon bahagialah, meski bukan denganku." -Par...