Duapuluh Empat

374 68 7
                                    

Kejadian itu berlangsung begitu cepat, tepat sehari setelah Siwon berpamitan pada Hyungwon. Kabar mengenai kecelakaan pesawat yang ditumpangi nya tersebar. Tak ada satupun yang selamat dari insiden itu, termasuk Siwon beserta satu assistenya yang turut serta

YoonA terus menatap ke arah luar dengan pandangan kosong, Sehun sudah tertidur beberapa menit lalu stelah puas menangis sambil mencari ayahnya. Hati Hyungwon mencelos, ia tak ingin munafik jika perasaan itu masih ada. Namun ia juga tak ingin menjadi perusak dari hubungan dua sahabatnya, ia tak sejahat itu untuk jadi seorang egois dan memisahkan dua orang yang saling mencintai.

Dengan pelan Hyungwon menyentuh bahu Yoona, membuat wanita itu menoleh. Wajahnya sembab, matanya memerah. Bisa Hyungwon lihat dengan jelas jika wanita itu menahan tangis, mungkin ingin terlihat kuat di hadapanya

"Menangislah, tumpahkan semua. Luapkan semuanya, aku tahu apa yang kau rasakan. Luapkan saja semua." Dengan ragu Hyungwon merengkuh tubuh mungil Yoona, mengelus punggung wanita itu kala suara isak mulai terdengar.

"Mulai saat ini, kau dan Sehun adalah tanggung jawabku. Apapun yang terjadi, aku tak akan membiarkan kalian kesulitan. Aku akan menjaga kalian berdua sepenuhnya, aku berjanji." Tutur Hyungwon lirih,

Flashback end

"Dan seperti yang terjadi kemudian, ayah dan ibumu menikah. Meski begitu Ayah tahu, Ayah tidak mungkin bisa menggantikan posisi Appamu di hati Ibumu. Itu sebabnya sampai detik terakhir Ibumu ada, Ayah tak pernah memberitahumu yang sebenarnya. Ayah takut kau membenci Ayah, meski kenyataanya begitu." Hyungwon tertunduk, sesekali mengusap air matanya.

"Satu hal yang harus kau tahu Sehun-ah, meski Ayah bukan Ayah kandungmu. Tapi Ayah menyayangimu, sangat." Sehun terdiam,

"Soal gadis itu, Ayah yang memberitahu Chanyeol. Ayah tak ingin kau bernasib seperti Ayah, hanya memiliki raga tanpa hati. Kau mungkin bisa memilki Eunji, tapi kau takkan bisa memiliki hatinya."

"Karena sudah jelas sejak awal, hati itu bukan untukmu. Dan cepat atau lambat hati itu akan kembali pulang pada pemilik sebenarnya, Ayah hanya tak ingin kau lebih terluka dari ini Sehun-ah." Tutur Hyungwon. Sehun tertunduk, dalam hatinya berkecamuk antara sedih, bingung juga menyesal

"Jangan jadi egois Sehun-ah, biarkan dia bahagia."

Tangan Hyungwon terulur, menyentuh bahu Sehun yang bergetar. Ia harap setelah ia menjelaskan semuanya, rasa benci Sehun akan menghilang. Ia benar-benar merindukan jagoan kecilnya yang hangat

"Ayah..." Hyungwon terhenyak, kata-kata lirih dari Sehun dibarengi pelukan tiba-tiba itu membuatnya mematung. Dengan gerakan lambat ia membalas pelukan putranya, memeluknya amat erat sambil turut terisak.

Sementara tiga orang lainya tersenyum haru menyaksikan moment Ayah dan anak itu. Lega karena kesalahpahaman yang selama ini ada akhirnya terselesaikan

🐧🐧

Suasana canggung benar-benar terasa, diantara keempat orang yang ada belum satupun dari mereka ada yang membuka suara. Hyungwon memutuskan pulang lebih dulu, setelah kesalahpahaman dirinya juga sehun terselesaikan. Meninggalkan empat manusia dengan susasana canggung yang mendominasi

"Aku minta maaf." Ujar Sehun pada akhirnya, ia menatap Chanyeol yang berkedip beberapa kali.

"Maafkan sikapku selama ini, aku tahu apa yang kulakukan benar-benar keterlaluan. Terserah jika setelah ini kau akan menghajarku atau apa, yang jelas aku mundur. Aku menyerah untuk mendapatkan Eunji, kuserahkan Eunji padamu." Ujar Sehun dengan nada malas.

Chanyeol tersenyum sumringah.
Dengan segera ia memeluk sahabat karibnya erat, menepuk bahu pemuda itu 'sedikit kuat' membuat Sehun berteriak dan segera melepaskan pelukan mereka.

"Kau mau membuatku mati!" Sungut Sehun, sementara Chanyeol tergelak. Sungguh, ia merindukan sikap Sehun yang ini. Cuek namun manja, bahkan ia tak mempermasalahkan permintaan  maaf Sehun yang terkesan ogah-ogahan. Sebab ia tahu, itu adalah ciri khas seorang Oh Sehun

"Aku memaafkan mu, tapi untuk kau yang membuka tiga kancing baju Eunji. Juga memberi kissmark aku belum memaafkan mu spenuhnya." Sahut Chanyeol,

Plakk

Chanyeol meringis saat pukulan keras itu menghampiri kepalanya, ia menatap tajam Jiyeon sebagai pelaku.

"Kau kenapa sih?" Chanyeol bertanya ketus sembari mengusap kepalanya

"Itu akibatnya jika kau berbicara frontal. Kau tidak tahu disini ada gadis?!" Sahut Jiyeon lantang,

"Memangnya kau gadis? Kau lebih mirip Hulk tahu." Dengan cepat Jiyeon menghadiahi Chanyeol pukulan telak di beberapa tempat, membuat Chanyeol mengaduh kesakitan. Kyungsoo yang menyaksikan hal itu hanya terkikik, berbeda dengan Sehun yang justru menatap malas keduanya

"Kenapa kalian tidak jadian saja sih?" Ujar Kyungsoo polos, Jiyeon mendelik begitu pula Chanyeol

"aku setuju dengan dia, kau dengan gadis jadi-jadian ini. Dan aku bersama Eunji." Sahut Sehun enteng yang langsung disambut pukulan dobel dari Jiyeon juga Chanyeol

"Aku baru saja memaafkanmu sobat, lagipula aku tidak akan pernah mau bersama gadis bar-bar seperti dia." Tunjuk Chanyeol pada Jiyeon yang melotot ke arahnya

"Ya! Memangnya siapa juga yang mau dengan lelaki payah sepertimu?! Aku yakin Eunji pasti memiliki masalah mata sampai dia begitu mencintaimu."

"Ya! Kim Jiyeon!!" Alis Chanyeol tertaut, ia seolah ingin menerkam Jiyeon saat itu juga. Membuat dua orang di sekitarnya tanpa sadar tertawa. Melihat kelakuan bak Kucing dan Tikus keduanya

"Pantas saja Kyungsoo tidak pernah menyukaimu, kau benar-benar gadi bar-bar. Berbeda jauh dari tipenya." Ceplos Chanyeol yang membuat Jiyeon melotot, wajah gadis itu merah padam. Apalagi kini Kyungsoo menatapnya intens

"Kau menyukaiku?" Komentar Kyungsoo, Jiyeon tetunduk malu.

"Iya, bahkan dia diam-diam sering mengambil fotomu. Dia seorang stalker juga budak cinta. Lebih baik kau balas saja perasaanya daripada dia nanti jadi gila." Akibat ucapanya Chanyeol mendapatkan hadiah sikutan maut dari Jiyeon sebelum gadis itu berlari kemudian disusul Kyungsoo di belakangnya

Chanyeol kembali mengaduh, sementara Sehun. Pemuda itu tertawa kecil, mungkin puas melihat Chanyeol kesakitan

Baru saja melangkah Sehun kembali berbalik, ia menatap Chanyeol sebentar.

"Hanya mengingatkan, jika kau menyakiti Eunji atau membuat nya menagis. Aku tak akan segan-segan kembali merebutnya darimu Park." Kemudian Sehun berlalu

"ITU TAKKAN TERJADI, AKU AKAN MENJAGANYA SEPENUH JIWAKU!!" Sehun hanya tersenyum tipis mendengar teriakan Chanyeol, meski ia akui sudut hatinya terasa sakit melepas Eunji. Namun ia rasa ini yang terbaik, ia hanya berharap di masa depan ia bisa menemukan seseorang yang bisa ia cintai dan mencintainya juga.

Atau ia harus belajar menicintai Rose lagi? Entahlah...

TBC

Uwuuu 1 part lagi end,😊😊
Adakah yg penasaran??

Sebelum aku post part terakhir, aku mau nanya. Gimana sih cerita ini menurut kalian? Jujur-jujuran aja. Itung-itung buat pembelajaran di akunya juga biar jadi lebih baik lagi 😂

Oh iya, aku juga mau berterimakasih banget bangey buat semuanya yg udah mau nyempetin buat baca ff ini, kasih vote atau coment. Jujur aja qku ngga pernah nyangka bisa dapet sampai ribuan view atau vote gini :')

Aku minta maaf juga kalo sempet hiatus lamaaaa banget (sebenernya ngga lama banget kan?) 😂😂
Maafin juga kalo selama ff ini mengudara ada banyak kata-kata yang kurang berkenan, ngga ada maksud apa-apa cuma mau menghibur aja ko

Pokoknya terimakasih dan maaf yang Sebesar-besarnya buat kalian yang udah sempetin buat nengok ff amburadul ini :")

Jeongmal gomawoyo, jeongmal saranghaeyo yeoreoubunnn 😘😘

Sampai ketemu di chap terakhir, semoga cepet ya di postnya 😁😁

Who I'mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang