Duapuluh Tiga

340 68 6
                                    

Motor hitam metalik itu berhenti tepat di depan satu bangunan, tungkai panjangnya ia bawa melangkah ke dalam rumah.

Di dalam sana sudah ada dua laki-laki dan satu perempuan yang menantinya, satu diantaranya duduk terikat dengan luka sobek di sudut bibir.

Chanyeol, menatap datar pada pemuda dengan sweater biru itu. Menatapnya tanpa berbicara sepatah katapun, ia mendekat. Menghela nafas sebelum berbicara

"Kau tahu, apa yang sudah kau lakukan Oh Sehun?" Suaranya terdengar datar dan berat, sebisa mungkin ia menahan emosi. Berusaha untuk tidak menghajar Sehun yang justru terkikik dengan wajah menyebalkan miliknya

"Memang apa yang kulakukan? Aku hanya menjalani permainan yang ku buat waktu itu sobat." Tangan itu terkepal, amat kuat hingga buku jarinya memutih. Berdebat dengan seorang Oh Sehun sama saj dengan menguji kesabaran.

"Tapi bukan seperti ini..."

"Lalu seperti apa? Sepertimu? Menjadi seorang pecundang yang menyia-nyiakan kesempatan?" Rahang Chanyeol mengeras, ia bisa saja langsung menghajar pemuda Oh itu sekarang. Tapi ia urung melakukanya, bagaimanapun Sehun adalah sabahatnya

"Jauhi Eunji." Sehun terkikik, sejurus kemudian memandang Chanyeol sengit.

"Siapa kau menyuruhku menjauhi Eunji? Apa hakmu?" Sehun berseru, dua tanganya yang terikat kini mengepal.

"Jauhi Eunji, Oh Sehun." Satu suara menginterupsi, membuat semua orang yang ada di sana menoleh. Dengan langkah pelan dan tenang pria paruh baya itu mendekat.

"Kau..." Sehun bergumam, wajahnya tiba-tiba merah padam. Nafasnya memburu juga rahangnya yang menguat.

Hyungwon menatap Sehun sendu, ia bisa melihat dengan jelas gurat kebencian di mata anaknya. Pelan-pelan Hyungwon mendekati Sehun, kemudian melepas ikatan di kedua tanganya.

Hampir saja satu pukulan keras mendarat ke wajah Hyungwon jika Chanyeol tidak dengan sigap menahan lengan Sehun, nafas pemuda itu memburu.

"Pulanglah, dan lupakan Eunji. Cobalah untuk menerima Rose." Sehun mendengus, ia memandang tak suka ke arah ayahnya

"Apa urusanmu? Bukankah pernah ku katakan untuk membatalkan perjodohan bodoh itu?" Sehun mendecih,

"Tidak ada yang dibatalakan, mau atau tidak. Suka atau tidak kau harus tetap bertunangan dengan Rose, dan lupakan Eunji Sehun. Gadis itu tidak mencintaimu!" Ujar Hyungwon, Sehun terdiam.

"Tahu apa kau tentang cinta? Apa kau tahu bagaimana perasaan mencintai seseorang?"

"Yang kau lakukan ini bukan cinta Sehun, ini obsesi." Sehun mendecih, lalu menatap Chanyeol yang daritadi terdiam sebelum kembali mengalihkan pandangan pada sang ayah

"Jika kau benar-benar mencintainya, kau harusnya bisa merelakan dia bersama orang yang dia cintai. Yang kau lakukan selama ini bukan membuatnya bahagia, kau justru menyakitinya." Lanjut Hyungwon

"Bukankah ini sama dengan apa yang kau lakukan pada Ibu dulu?" Suara lirih Sehun nyatanya mampu membuat Hyungwon terdiam. Ia hanya menatap anaknya dengan diam

"Bukankah dulu kau merebut Ibu daru Ayah? AYAHKU YANG SEBENARNYA, CHOI SIWON!!" teriak Sehun lantang, tanpa sadar dari sudut matanya mulai mengalir sungai kecil.

Hyungwon terhenyak, tanganya terulur. Hendak menyentuh Sehun yang justru dengan cepat menghindar, tatapan penuh benci terlihat jelas di dua matanya yang berair

"Bukankah dulu kau sengaja membuat appa tertabrak, agar kau bisa menikahi eomma!!" Untuk kesekian kalinya Sehun berteriak, meluapkan segala kebrncianya yang selama ini ia kubur rapat-rapat.

"Itu tidak benar Sehun-ah, sebenarnya..."

Suasana mendadak sunyi, Hyungwon menghela nafas berat.

"Ayah, Ibumu dan Appamu. Kami bersahabat sejak sekolah menengah, dan ya. Seperti yang kau tahu, Ayah mencintai Ibumu. Tapi sayang, Ibumu lebih mencintai Appamu dan hanya menganggap Ayah sebagai sahabat."

"Karena itu kau merebut Eomma bukan." Hyungwon menggeleng lemah, satu persatu air mata mulai lolos dari kelopak matanya. Pikiranya melayang, mengingat kejadian beberapa tahun silam

Flashback...

Saat itu Hyungwon muda tengah berkutat dengan berkas-berkas yang harus ia periksa. Tugasnya sebagai manager membuatnya mau tak mau membaca dengan teliti, satu persatu dari setumpuk berkas yang ada.

Atensinya teralih seketika begitu seseorang masuk ke ruanganya tanpa permisi, wanita dengan dress berwana coklat muda itu duduk sembari menekuk dua lenganya di dada.

Sedang Hyungwon hanya menatap heran,
"Kau kenapa?" Si wanita hanya diam, kemudian menggembungkan pipi. Hal yang harusnya tidak ia lakukan di usianya yang menginjak dua puluh lima tahun

"Waeyo? Kenapa kau bertingkah begitu? Kau tidak malu pada Sehun jika tahu Eomma nya masih bersikap kekanakan?" Wanita di depanya mendengus, namun urung mengubah posisinya hingga beberapa saat kemudian datang seorang pria bersama anak laki-laki dalam gendonganya

"Eoh Hyungwon-ah, apa dia membuat masalah?" Tanya si pria sambil menurunkan anak laki-laki itu hang langsung berlari ke adah Hyungwon. Dengan senang hati Hyungwon segera menyambut uluran tangan si anak laki-laki, menggendongnya sambil sesekali menciumi pipi gembil miliknya

"Belum, ia hanya datang kemudian bersedekap dada. Apa kabarmu jagoan? Apa kau tahu Eomma mu tengah merajuk eoh." Adu Hyungwon yang hanya ditanggapi kedipan polos Sehun, hingga membuatnya kembali menghujani pipi bocah itu dengan ciuman gemas

"Akhhh, rupanya ia mau mengadu padamu? Begitu?" Si pria dewasa berujar santai sembari duduk di salah satu sofa, mengabaikan satu orang lainya yang kembali mendengus di depan meja Hyungwon

"Memang kali ini apalagi masalahnya?" Hyungwon menyusul, setelah membiarkan Sehun bermain dengan mainan yang sejak tadi Siwon -ayahnya bawa-bawa.

"Aku akan pergi... Dan dia tidak mengijinkan." Keduanya terkejut saat tiba-tiba satu-satunya wanita diantara mereka bangkit. Kemudian mendekat ke arah mereka

"Ya Choi Siwon, kau baru saja pulang kemarin. Dan sekarang kau akan pergi lagi? Bagaimana mungkin aku akan mengijinkanmu eoh? Kau perlu istirahat! Lagipula memangnya kau tidak merindukan ku juga Sehun?" Si wanita berujar, ia nampak kesal juga sedih di saat bersamaan

"Yoona-ya, proyek kali ini sangat penting. Demi kelangsungan perusahaan kita, aku merindukanmu juga Sehun. Sangat, tapi mau bagaimana lagi. Aku janji, setelah ini aku akan mengambil cuti dan mengajakmu. Juga Sehun berlibur." Siwon menggengam dua tangan Yoona sambil mrmberi tatapan memohon,

"Terserah, terserahmu tuan Choi." Yoona berlalu, Hyungwon yang daritadi terdiam turut memperhatikan kepergian Yoona. Ia sendiri merasa aneh, tidak biasanya Yoona melarang Siwon bepergian.

Setahunya Yoona bukanlah seorang wanita manja, ia selalu bisa mengerti suami juga pekerjaanya. Bahkan pernah, Siwon terpaksa meninggalkan acara ulang tahun pernikahan sekaligus ulang tahun Sehun akibat pekerjaan. Dan Yoona tak mempersalahkan hal itu, lalu sekarang?

"Hyungwon-ah." Satu tepukan ringan membuat Hyungwon terperanjat, ia menatap Siwon yang tampak berbeda. Ia tampak sedikit pucat, juga kurang bersemangat daripada hari sebelumnya

"Aku menitipkan Yoona juga Sehun padamu ya, selama aku tidak ada. Kau yang bertanggung jawab atas mereka, jaga mereka untukku." Dengan ragu Hyungwon mengangguk, meski ia merasa agak janggal dengan ucapan Siwon. Namun ia tak terlalu menanggapinya serius.


TBC

Tolong jangan bully aku 😁

Insyaallah 2 part lagi kayaknya END, heumm thank you buat semua yang udah vote + read + coment ff ini. Part depan juga kayanya masih sedikit bahas masalalu Sehun hehe

Sorry for typo dan tetangga-tetangganya 😅 aku ngga bisa lepas dari itu 😔

Coba tebak Eunji akhirnya sama siapa? Chanyeol? Sehun? Atau malah ngegantung Endingnya? 😂😂

Annyeong 😘😘

Who I'mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang