Lima

685 105 2
                                    

"Sial! Kenapa jantungku jadi berdebar? Bahkan hanya dengan mengingat itu." Gadis itu terus menggerutu, tak ia pedulikan pria jangkung yang dari tadi ada di sampingnya tengah menatapnya dengan alis berkerut.

"Ya gadis galak, kau ini kenapa? Dari tadi bergumam terus?" Eunji tersentak begitu tangan besar Chanyeol mendarat di kepalanya, ia menatap pemuda itu dengan mata sayu.

"Ada masalah?" Eunji diam, ia tak tahu harus menceritakan masalahnya kali ini atau tidak. Jika biasanya dengan senang hati Eunji akan menceritakan segala sesuatunya pada Chanyeol namun kali ini Eunji ragu, ia tahu Chanyeol dan Sehun bukanlah teman, maksudnya bukan juga musuh.

Hanya saja setiap kali Eunji juga Chanyeol tidak sengaja bertemu atau berpapasan dengan Sehun, Eunji selalu merasa ada yang aneh dari tatapan keduanya. Seolah-olah ada aliran listrik tak kasat mata di sana dan jelas itu bukan sesuatu yang baik.

"Ya? Kau kenapa sih? Aneh sekali." Eunji menggeleng pada akhirnya, ia tidak ingin menceritakan masalahnya dulu pada Chanyeol. Ia akan menunggu waktu yang tepat.

"Ah! Mana kue jahe untukku? Park halmeoni pasti membuatnya dan dia pasti memberiku bagian banyak karena aku adalah cucu tersayangnya." Eunji mencoba mengalihkan pembicaraan, karena dari tadi Chanyeol menatapnya seolah menuntut penjelasan lebih.

"Cih percaya diri sekali. Halmeoni hanya membuat kue kering." Chanyeol mendecih, tapi tetap saja ia mengeluarkan satu kotak kue kering buatan neneknya yang disambut pekikan senang Eunji.

"Ah kue kering Park halmeoni memang yang terbaik." Gadis berkuncir satu itu menjulurkan ibu jarinya tepat di depan wajah Chanyeol.

"Ya! Kau makan saja seperti anak kecil." Eunji tertegun, jarak antara dirinya dengan Chanyeol amatlah dekat. Bahkan ia bisa melihat mata bulat Chanyeol yang ber-iris coklat gelap itu begitu cantik.

Chanyeol juga sama, ia terpaku pada bola mata Eunji yang seakan menghipnotisnya untuk menatap lebih lama dan tanpa Eunji tahu sesuatu dalam diri Chanyeol membuncah, membuat sensasi aneh yang entah kenapa Chanyeol suka.

Mereka masih saling menatap hingga sebuah deheman terdengar, keduanya saling menjauh dengan wajah yang memerah. Eunji menunduk sementar Chanyeol, ia berdehem beberapa kali sebelum mengambil buku asal dan pura-pura membaca. Sepertinya keduanya salah tingkah.

🐧🐧🐧

Suasana hening mendominasi ruangan dengan pendingin udara yang menyala, di sudut ruangan seorang pria tengah duduk sembari menatap gadis di depanya.

Suasana hening mendominasi ruangan dengan pendingin udara yang menyala, di sudut ruangan seorang pria tengah duduk sembari menatap gadis di depanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir satu jam sejak Rose memintanya datang ke basecamp gadis itu belum juga berbicara satu katapun.

"Sebenarnya ada apa? Jika kau ingin membahas tentang perjodohan kita. Lupakan saja, karena itu takkan pernah terjadi." Gadis itu masih diam, ia hanya menatap Sehun tajam seperti beberapa saat lalu.

Merasa jengah Sehun melangkahkan kakinya menuju pintu, namun baru lima langkah suara Rose terdengar

"Apa kau menyukai gadis itu?" Sehun menghentikan langkahnya, entah mengapa jantungnya tiba-tiba seperti tertohok mendengar ucapan Rose.

Who I'mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang