Felly Pov.
"Argghhh," erang gue sambil merenggangkan otot-otot badan.
Gue baru ingat bahwa hari ini gue akan berangkat ke sekolah bersama dengan kak Verrel. Waktu sudah menunjukkan pukul 04.40 gue pun segera mengambil handuk yang tergantung di belakang pintu kamar dan segera menuju kamar mandi yang menyatu dengan kamar.
50 menit sudah berlalu dan gue telah selesai melaksanakan sholat shubuh dan gue pun sudah rapih dengan seragam kebanggan SMA Angkasa, tak banyak make up yang menumpuk di wajah cukup memakai bedak bayi dan polesan liptint. Setelah di rasa cukup gue meninggalkan kamar dan menuju ruang makan.
"Selamat pagi semuanya," sapa gue saat tiba di ruang makan.
"Pagi tuan putri ayah, kelihatan nya seneng banget hari ini," ucap ayah menggoda.
"Enggak kok biasa aja kan setiap hari Felly selalu senang, ceria, dan gembira," elak gue.
"Boong yah dia tuh emang hari ini lagi seneng banget soalnya kan mau berangkat bareng pacarnya," ejek bang Devan.
"Ohh sekarang tuan putri ayah sudah menemui pangerannya, kalau boleh tau siapa nama pangerannya?" tanya ayah penasaran.
"Itu yah si Verrel teman Devan," beritahu bang Devan.
"Ohh nak Verrel, kalau dia mah pasti mama restuin banget soalnya dia itu orangnya baik dan kelihatannya dia tulus sama kamu Fel," ucap mama tiba-tiba datang sambil membawa nasi goreng buatannya yang sudah matang.
"Eheemm ada yang blushing nih pas mama bilang restuin," goda bang Vino ikut-ikutan.
"Iihhhh apaansih, aku tuh gak pacaran sama kak Verrel," ucap gue merajuk.
"Hahaha, tapi detik-detik mau jadian kan," ujar bang Devan sambil mencubit hidung gue.
Setelah itu kami pun melakukan sarapan bersama dengan tenang.
Setelah selesai makan gue pun membantu mama membereskan piring yang berserakan di meja dan suara bell di pintu utama mulai terdengar gue sudah menduga bahwa itu adalah kak Verrel dan Gue berpamitan untuk izin membukanya.
"Biar aku aja yang bukain pintunya okee," ucap gue sambil berlari menuju pintu utama.
"Iyadah paham," ejek bang Devan yang masih terdengar jelas di telinga gue.
Cklek....
"Hai kak, yuk masuk dulu oiyaa kaka udah sarapan?" sambut gue mempersilahkan kak Verrel masuk.
"Udah kok, langsung berangkat aja," tolak sekaligus ajak kak Verrel.
Author Pov.
"Udah kok, langsung berangkat aja," tolak sekaligus ajak Verrel.
"Beneran udah makan?" tanya Felly memastikan.
"Iyaa sayang," Verrel mengacak rambut Felly."Ebusettt masih pagi woiii lo udah bikin jantung gue lari larian aja," Felly hanya mampu membatin.
"Apasih sayang-sayang pala lo peyang," Felly menahan malu.
"Intinya lo suka sama gue," jawab Verrel seakan tau perasaan Felly.
"Udah ahh ayok pamit dulu," Felly mengalihkan pembicaraan.
Dan Verrel pun mengikuti Felly untuk berpamitan kepada orangtua Felly.
"Ma, yah Felly berangkat ya, kak Verrel udah dateng nih," Felly menghampiri kedua orangtua nya.
"Nak Verrel sini dulu, tante mau bicara," ucap mama Rina.
"Ada apa tante," balas Verrel mendekat ke arah mama Rina.
"Tante titip Felly ya, besok tante sekeluarga mau pergi ke Bandung untuk menjenguk nenek nya Felly," mama Rina meminta tolong.
Felly yang mendengar nya pun terkejut pasalnya sang mama belum memberitahunya sama sekali akan rencana tersebut.
"Kok mama gak bilang ke Felly dulu sih," ujar Felly tak terima.
"Maaf ya sayang ini semua dadakan, bang Vino dan bang Devan akan ikut bersama kami kamu disini di temani nak Verrel ya sayang, alasan ayah dan mama tidak ajak kamu karna kamu masih murid baru jangan kebanyakan ga masuk nanti di cap buruk sama guru," jelas ayah David panjang lebar.
"Kamu mau kan membantu om untuk menjaga Felly?" tanya David memastikan.
"Iya om Verrel akan jagain Felly," jawab Verrel mantap.
"Terimakasih ya sayang," mama mengucapkan terimakasih pada Verrel.
Dan Verrel pun hanya mengangguk sebagai balasan nya.
"Yaudah aku berangkat," pamit Felly mencium tangan kedua orangtua nya dan Verrel mengikuti apa yang Felly lakukan.
Tiba-tiba Devan keluar dari arah kamar mandi dan mengagetkan semuanya dengan ucapan yang histeris.
"Omaygaddd Verrel lo ngapain sih jadi kesini," teriak Devan saat melihat Verrel.
"Kenapa?" tanya Verrel heran.
"Kalo lo kesini otomatis lo jadi dong berangkat bareng si Felly, dan gue berangkat seorang diri" Devan mendramatisir.
Verrel hanya mengangkat sebelah alisnya.
"Keliatan banget jomblo nya dong gue," lanjut Devan semakin lebay.
"Bodoamat, gue duluan," ujar Felly ketus.
"Assalamualaikum," sambung mereka.
"Waalaikumsalam," jawab keluarga Felly.
"Kenapa tuh anak mukanya di tekuk begitu, malah masih pagi tapi udah ketus aja ngomongnya," Devan seakan meminta penjelasan.
"Dia ngambek gara gara mama ngasih tau kabar kita mau ke Bandung dadakan dan di tambah dia gak di ajak," jelas Vino yang sedari tadi memainkan ponselnya.
Dan Devan pun terlihat hanya menganggukkan kepalanya saja.
******
Author Pov.
"Saat lo tau semuanya lo bakal jauhin gue gak?" tanya Verrel saat mereka sedang di perjalanan.
Felly yang tak mendengar nya pun berteriak untuk meminta pengulangan. Felly tak mendengarnya sebab terlalu ramai jalanan pagi hari ini.
"Hah, lo ngomong apasih gue gak denger," ulang Felly.
"Lupain," Verrel kembali fokus pada jalanan.
"Aneh," ucap Felly cukup dalam hati.
"Cepat atau lambat gue akan nyatain perasaan gue ke lo Fel, gue harap lo bisa nerima gue tanpa harus ngejauh dari gue" Verrel berbicara dalam hati.
20 menit sudah Verrel membelah jalanan kota Jakarta, kini keduanya sudah berada di area sekolah SMA Angkasa. Sudah menjadi hal yang biasa bagi mereka yaitu selalu menjadi pusat perhatian.
Hayoo buat yang baca cerita ini mohon berikan vote+comment nya yaa.
Vote adalah salah satu jejak bahwa kalian telah membaca cerita ini serta telah menghargai jerih payah aku karena udah buat cerita ini untuk kalian para readers.
Comment adalah untuk masukkan atau saran yang kalian berikan buat aku bila ada kata-kata yang kurang cocok agar aku bisa memperbaiki nya lagi.
Jangan lupa follow akun aku serta instagram aku: @shintaprtma_
KAMU SEDANG MEMBACA
Love at the first sight
Teen FictionAwal yang menjengkel kan bagi Felly, dia harus merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama di saat waktu yang tidak pas, karna si es batu yang asal ngomong itu Felly harus menepis perasaan jatuh cinta pandangan pertama nya. Verrel adalah lelaki ta...