Cuaca pagi ini sangat mendukung bagi keluarga Felly karena hari ini ia akan pergi ke Bandung bersama keluarganya. Bandung adalah kampung halaman Felly, sudah 2 tahun ia tak pulang ke kampung halamannya, berhubung sekolah sedang di liburkan selama 1 minggu akhirnya keluarga Felly memanfaatkan waktu tersebut untuk berkunjung ke kampung halaman.
Felly bersama keluarganya menuju Bandung menggunakan mobil pribadi. Felly duduk di bangku bagian tengah bersama dengan Devan, dan Vino. Kedua abangnya sangat senang bila Felly duduk bersama dengannya karena dapat dengan puas sang abang menjahili adiknya itu.
"Felly, nyanyi dong lo jangan main hp mulu," suruh Devan kepada Felly.
"Apaan sih kayak anak kecil aja pake nyanyi segala," ketus Felly yang masih setia memainkan hp nya.
"Biar gak sepi nih mobil, kan suara lo bagus tuh nyanyi kek," kini giliran Vino yang membuka suara.
"Nah iya tuh bener apa kata bang Vino, lo harus memanfaatkan suara lo yang bagus itu," ucap Devan setuju atas perkataan Vino.
"Iyaa tau kok emang suara gue tuh bagus tapi untuk kali ini gue lagi gak mood buat nyanyi," balas Felly.
"Lo ngapa sih diem mulu, kalo punya masalah cerita ngapa sih," desak Devan penasaran.
"Lo buka deh hp lo sekarang," perintah Felly kepada abangnya.
"Mau ngapain emang?" tanya Vino bingung.
"Kalian liat dong disini tuh gak ada jaringan, nah kalo gak ada jaringan itu artinya gue gak bisa Live dong di Instagram," Jawab Felly sambil menunjukkan hp nya.
"Yehh dasar kampret, gue kira mah kenapa ternyata ga mood karena gak ada jaringan toh," cibir Devan sambil menoyor kepala Felly.
"Aduhh ih ngeselin lo bang, mama bang Devan tuh masa noyor kepala Felly," adu Felly kepada sang mama.
"Devan! siapa yang ngajarin sih bercandanya main kepala begitu?" tanya mama sambil melirik kearah Devan dan Vino.
"Iyaa maaf mah," jawab Devan dan Vino bersamaan.
"Lain kali jangan di ulangin lagi yaa," peringat mama kepada Devan dan Vino.
Devan dan Vino hanya mengangguk sambil meminta maaf kepada Felly. Hingga yang di dalam mobil itu pun semua nya tertidur pulas terkecuali David papa dari Felly, Devan, dan Vino sekaligus suami dari Rina, karena ia harus menyetir mobilnya.
7 jam perjalanan yang di tempuh oleh keluarga Felly untuk menuju kota Bandung, karena belum sempat membawakan buah tangan akhirnya mereka pun memilih berhenti di sebuah toko makanan yang sudah cukup terkenal di Bandung.
"Heyy, bangun udah sampai nih di toko makanan dan cinderamata katanya mau belanja dulu," ucap David membangun kan para anggota keluarganya.
"Hah, iyaa udah sampai ayo turun dehh," ajak Felly yang sudah bangun dari tidurnya.
"Woyy bang lo mau belanja beli makanan dulu gak?" tanya Felly sambil teriak tepat di telinga abangnya.
"Anj, andai gue bisa dapet cewek cantik kayak lo Fel," ucap Devan yang hampir kebablasan untuk ngomong 'Anjing'.
"Hah ayo mau ngomong apa lo tadi," ejek Felly sambil tertawa terbahak-bahak.
"Kampret lo demen banget nge godain gue," kesal Devan sambil melemparkan bantal yang berada di mobil tepat mengenai pundak Felly.
"Ngeselin lo ahhh, bang Vino tolong Felly dong di sini ada psikopat namanya Devan," ucap Felly meminta pertolongan.
"Dasar adek laknat lo yee," geram Devan mencubit pipi chubby milik Felly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love at the first sight
Teen FictionAwal yang menjengkel kan bagi Felly, dia harus merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama di saat waktu yang tidak pas, karna si es batu yang asal ngomong itu Felly harus menepis perasaan jatuh cinta pandangan pertama nya. Verrel adalah lelaki ta...