Bagian 14

49 6 0
                                    

Kring....kring....kringggg.......

Bell pulang sekolah sudah menggema di seluruh penjuru sekolah SMA Angkasa dan para murid pun segera berhamburan keluar kelas untuk menuju rumah mereka masing-masing.

Lain hal nya dengan Verrel dan Felly, kini mereka sedang berada di rooftop sekolah SMA Angkasa. Felly tak tahu apa yang akan di bicarakan oleh orang yang ia sukai nya ini, sudah selama 10 menit mereka masih berdiam diri di atas bangunan itu dengan ditemani angin yang berhembus kencang.

Felly yang memang rambutnya di biarkan terurai mulai merasa tak nyaman karena terpaan angin yang membuat wajah cantiknya tertutupi oleh rambutnya sendiri. Verrel yang melihat tingkah gadis di sampingnya yang kurang nyaman seperti itu dengan segera ia menarik tangan gadisnya untuk meninggalkan gedung itu. (Etssss belum juga jadian udah bilang gadis nya aja).

Felly yang memang sedari tadi hanya melamun pun langsung terlonjak kaget karena tarikan lembut yang Verrel berikan kepadanya.

"Kak kita mau kemana?" tanya Felly bingung.

"Jangan disini lo pasti gak nyaman karena angin nya," jawab Verrel datar.

"Tap...," ucap Felly terpotong.

"Gak ada penolakan, aku gak akan nyulik kamu kok,"potong Verrel.

"Anjirrr dia ngomong pake aku-kamu dong, ahhh masa gue deg-deg'an sih bodo gue kesel ama lo Ver selalu aja bikin jantung gue lari-larian," Felly memegang bagian jantung nya.

Verrel yang melihat nya pun di buat heran karna sikap Felly tersebut, dan seperdetik kemudian ia tersenyum tipis karna ia tau bahwa Felly sedang merasakan jantung nya yang berdetak dengan cepat karna ucapan yang ia lontarkan.

Verrel segera menyalakan mesin motornya dan setelah ia rasa Felly telah menaiki motornya dengan segera ia lajukan motornya menuju sebuah cafe dekat taman kota.

Tak butuh waktu lama hanya sekitar 15 menit mereka telah sampai di cafe tersebut. Felly yang mengetahui kalau mereka telah sampai segera turun dan berjalan beriringan dengan Verrel.

"Duduk di dekat jendela aja yaa Fel," perintah Verrel dan Felly pun hanya mengangguk patuh.

Setelah memesan makanan dan minuman yang cukup untuk mereka santap dan di detik berikutnya hanya keheningan yang lebih mendominasi hingga pelayan pun datang mengantarkan pesanan dan mereka pun langsung menyantap nya tanpa tersisa.

Felly yang sudah bosan dengan perilaku Verrel yang sedari tadi hanya diam cepat-cepat ia membuyarkan keheningan diantara mereka.

"Kak katanya mau ada yang di omongin, kok malah diem aja sih," ucap Felly memecahkan keheningan.

"Ohh iya," jawab Verrel singkat.

"Kalo gue suka sama lo, lo bakal ngejauhin gue gak?" tanya Verrel ragu.

Deg....

"Yaampun ngomong apasih katanya dia suka sama perempuan lain, kenapa jadi nyatain nya ke gue, apa jangan-jangan yang dimaksud Verrel itu... Ahh apaansi gak usah ke geeran Fel," Felly hanya mampu membatin.

"Fel," panggil Verrel.

"Ehh i-iya ka," sahut Felly.

"Gimana?" Verrel mengangkat sebelah alisnya.

"Gue gak akan ngejauhin lo Ver, buat apa gue ngejauhin lo cuma karna lo suka sama gue doang," balas Felly tulus.

"Tapi kenapa lo suka sama gue, bukannya lo suka sama perempuan lain ya?" tanya Felly.

Love at the first sightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang