Reduced Horizon - Part 10

444 53 5
                                    

ALL POV YUNHO

Aku keluar dari ruangan staf. Seperti biasa, aku harus melewati koridor yang riuh. Namun, kali ini, ujung koridor terasa lebih bising dari biasanya. Seorang gadis yang sedang berbicara dengan temannya seketika berhenti berbicara dan kemudian pergi setelah melihatku.

Apakah ada situasi yang tidak biasa sedang terjadi? Aku mengambil buku catatan siswa dan membawanya, ketika aku berjalan menuju area tersebut para siswa yang melihatnya segera memberi jalan untukku. Alasan utama keributan itu sebenarnya adalah Jaejoong, aku belum pernah lihat lelaki itu sebelumnya yang terlihat sedang memegang pergelangan tangan Jaejoong.

"Apa sekarang baik-baik saja?"

"Tidak."

"Lepaskan aku! sakit. "

"Kau akan melarikan diri lagi, seperti yang terjadi sebelumnya."

Aku menghela nafas setelah mengetahui apa yang terjadi, sambil mengibaskan poniku juga. Aku mengangkat buku catatan itu dan melemparkannya ke arah pria itu tanpa ragu sedikitpun. Buku catatan itu melintasi kerumunan dan mendarat tepat mengenai pangkal hidung pria itu. "Ah !!" Pria itu menutupi wajahnya dan membungkuk kebawah, sambil mengumpati orang yang sudah melakukan ini padanya.

Semua orang berkata, "Jung Yunho!" Aku bahkan tidak perlu melakukan perkenalan diri, kerumunan ini telah membantuku melakukannya. Aku berharap pria itu segera menutup mulutnya yang semakin membuatku marah.

Jaejoong berdiri disana, mulutnya sedikit menganga, wajahnya berubah pucat saat dia menatapku. "Itu bukan salahku!" Biasanya, Jaejoong akan mengatakan itu tapi melihat ekspresi wajahku yang marah, dia terlihat tidak berdaya untuk mengatakan apapun.

Karena Jaejoong tahu bahwa aku pasti akan marah, dia tidak berani mengatakan apapun dengan gegabah. Melihat situasi Jaejoong yang sekarang, tiba-tiba aku tersenyum penuh seringaian.

Situasinya sekarang seperti seseorang yang membisu akibat disengat lebah. Akupun mengecap lidahku.

Aku menarik Jaejoong ke belakang tubuhku, kemudian mengacak-acak rambutnya. Jaejoong mengangkat kepalanya dan membisikkan sesuatu seperti "Ah?" Mengapa kau terlihat begitu putus asa, siapa kekasihmu? "Hehe" Jaejoong menjulurkan lidahnya dan tersenyum dengan matanya yang melengkung seperti bulan. Setelah melihat Jaejoong, aku menatap ke pria yang sekarang sedang menutupi hidungnya.

"Apa? Kau."

"Sialan kau, beraninya kau menyentuh hidungku!"

"Baru pindah ke sini kan?"

"Memangnya kau siapa? Pemimpin disini?"

Karena aku memiliki gelar ketua OSIS, aku tidak bisa membalas pujian itu dengan sebuah pukulan. Aku pun tetap diam.

Para siswa kemudian melanjutkan tontonan monodrama mereka saat ini. Aku mengerutkan kening pada mereka karena aku tidak menyukai seringaian liciknya.

"Sombong."

Sekarang mereka mengejek, kita tidak tahu siapa yang sombong.

"Hei cantik, pria itu adalah kekasihmu?"

"Mmmm."

Sekelompok orang tertawa terbahak-bahak, beberapa bahkan memegangi perut mereka saat menertawakannya. Kau bisa mencoba menggunakan cara yang lebih kekanak-kanakan untuk memancingku.

Bel pun berbunyi. Murid-murid menghela nafas sambil mengeluh bahwa waktu istirahat terlalu singkat. Ada pun guru yang berteriak pada kami, "Apa yang kalian lakukan, kalian tidak kembali ke kelas?"

Aku meletakkan tanganku di atas bahu Jaejoong, dan berjalan ke ruang kelas yang ada di depan kami. "Ayo masuk."

Jaejoong melihat ekspresi wajahku dalam diam, dia lalu melirik orang-orang di belakang kami dengan khawatir. Sama seperti Jaejoong, kalau saja mereka mampu membaca ekspresiku dan dengan hati-hati pasti akan mengatakannya.

Thorn Year 가시연 (Gashiyeon) - TERJEMAHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang