PS : Kebanyakan adegan rape jadi jangan dibaca klo belom buka puasa ya.
Happy reading ...
Kini aku sudah berada ditahun keduaku, dan saat itu juga aku berhenti melakukan apa yang Jaejoong benci - terlibat dalam perkelahian. Teman-teman ku juga, aku tidak tahu apakah mereka sudah berubah pikiran atau karena tekanan yang diberikan anggota keluarga mereka. Kami mulai mengikuti kelas semua pelajaran dan menjalani kehidupan sekolah yang normal. Semua orang di sekitar kami, termasuk para guru bertanya-tanya berapa lama kami akan berperilaku sangat baik. Meskipun mereka tidak mempunyai harapan yang tinggi, kami mulai bekerja lebih keras dalam studi kami.
Aku mempunyai ambisi liar lain ketika mengambil sesuatu milik hyungku. Meskipun mungkin sedikit terlalu sulit, tetapi aku merasa bahwa ada cara untuk mencapainya. Hyungku tidak memiliki kesempatan untuk mewujudkan mimpi ini, dengan demikian aku tentu ingin membantunya untuk mewujudkannya.
Sambil memikirkan apa yang telah terjadi tahun lalu, aku pun selalu menyibukkan diri dengan membaca buku pelajaranku.
Sebenarnya, aku tidak tertarik pada pelajaran matematika selama kelas 1, tetapi sekarang aku sangat khawatir akan hal itu. Hasil untuk mata pelajaran lain juga tak kalah meningkat tajam, dan dengan demikian harapan dari guru ku pun juga ikut meningkat.
Sebenarnya, ada satu lagi alasan bagiku untuk belajar dengan serius.
'Apa kau masih belajar?'
Aku mengeluarkan ponselku dan membaca sebuah pesan, serta diikuti juga sebuah senyuman dibibirku. Tahun lalu, aku adalah orang yang selalu mengirimkan pesan selama pelajaran berlangsung, tetapi saat ini aku selalu tampil acuh tak acuh, dan membuat Jaejoong merasa kesal. Dua hari yang lalu, Jaejoong bahkan datang kepadaku dengan mata berkaca-kaca sambil mengatakan, "Kau sudah berubah," dan memukul punggungku sembarangan.
Aku juga sudah tidak memikirkan Eunho hyung lagi.
Bukan karena hal ini saja aku masih mencurigai perasaan Jaejoong pada Hyung. Aku ingat. Selama istirahat musim dingin tahun lalu, kami makan bersama, dan tanpa sadar kami berbicara tentang hyung."Jika kau ingin terlihat seperti hyungmu, kau harus benar-benar belajar dengan giat, mengapa kau tidak melakukannya?"
"Aku tidak suka, itu membuat ku sakit kepala."
"Penampilan Eunho hyung yang sedang belajar dan memakai sepasang kacamata lah yang membuatku jatuh cinta."
Meskipun niat satu-satunya adalah untuk mempengaruhi ku agar lebih berkonsentrasi pada studi ku, tapi aku kecewa. Setelah hyung pergi, mulut nya masih saja membicarakan tentang hyungku, dan secara tidak sengaja aku selalu terprovokasi oleh kata-katanya.
Sejak hari itu dan seterusnya, aku mengerjakan apa yang ingin dilakukan oleh kata hati ku. Kim Jaejoong menyukai Eunho hyung, meskipun sudah berlalu dan itu hanya sebagian dari ingatannya, tapi halnitu tetaplah suatu kebenaran. Aku tidak ingin menyangkal bahwa aku sudah dirundung rasa cemburu.
Saat ini hampir jam makan siang, aku pikir akan baik-baik saja jika aku bertemu dengan Jaejoong nanti. Namun, bagi kekasih ku yang tidak tertarik dalam hal pelajaran, kuduga saat ini pasti tengah merasa kesal. Jaejoong meneleponku berulang kali selama jam pelajaran. Pikirku Jaejoong pasti sudah keluar dari ruang kelasnya, aku membayangkan dia menelepon di kamar mandi untuk menghubungiku. Aku pun mereject teleponnya, tetapi tak lama Jaejoong menelepon lagi.
Aku rasa saat ini juga Jaejoong pasti akan berlari ke kelas ku jika aku tidak menerima panggilannya. Akhirnya, aku pun berbohong kepada guru bahwa aku tengah sakit kepala dan harus pergi ke UKS. Guru ku pun segera setuju. Itulah manfaat menjadi siswa teladan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thorn Year 가시연 (Gashiyeon) - TERJEMAHAN
FanfictionYunjae / Yaoi / BoyxBoy / Hurt / Angst / Romance / DLDR Fan: Aku selesai membaca fanfic Thorn Year (fanfic Yunjae Korea), apakah Jaejoong dan Yunho sudah membacanya? Aku menangis sejadi-jadinya, tragis sekali. Jaejoong: Bukannya cerita itu untuk dew...