BOOK 2 - ALL POV JAEJOONG
Ah ... sejujurnya, reaksiku ketika menatap Yunho lagi tidak begitu menyenangkan.
Berdiri di sana dengan tatapan kosong dengan mulutku yang menganga benar-benar memalukan, membuatku tampak sedang mengagumi seorang pria hebat yang mengesankan - Aku bertanya-tanya betapa bodohnya aku dilihatnya saat itu.
Setelah bergabung dengan perusahaan Ayahnya, Yunho semakin terlihat sangat luar biasa - setelan yang pas, dasi yang tidak lagi tampak canggung menghiasi kerahnya, kemeja yang tertata rapi, dan di atas semua itu sepasang mata tajamnya ditutupi bingkai yang berwarna perak. Meskipun semakin dewasa berbeda dengan terakhir kali aku melihatnya beberapa tahun yang lalu, sepertinya Yunho juga semakin dewasa dan pandai selama kurun waktu 1 atau 2 tahun. Semua ini membuat Yunho terlihat sebagai mahluk yang lebih tampan.
Ah, aku hampir saja harus menutup mulutku sendiri karena hembusan napas dan desahan kekagumanku yang baru saja berhenti.
Fakta bahwa kami berdua tidak menyukai makanan manis tidak berubah, jadi kami memesan hidangan yang sama yang akan kami pesan seperti sebelumnya. Meskipun sudah lama sejak terakhir kali kami bertemu, kami tidak perlu bertukar salam sama sekali - itu tertulis di wajah kami. Beginilah cara kita saling menyapa. Ini adalah perjanjian tidak tertulis, hasil dari kita bertahan hidup satu sama lain di masa lalu. Aku kira ini adalah karunia Tuhan yang telah mempertemukan kami kembali setelah kita dipisahkan?
Meskipun kami pernah saling mencintai dengan gairah yang berapi-api, aku tidak pernah lupa bahwa itu hanyalah kenangan belaka. Akulah yang lupa untuk membunuh cintaku padamu, namun Yunho justru tampak jauh bahkan lebih jauh dari sebelumnya. Yunho menatapku dingin pada warna rambutku yang mencolok. Apakah Yunho terganggu dengan warna rambutku? Yunho menatapnya lama sebelum akhirnya dia bertemu mata denganku. Aku tidak tahu mengapa dia melakukan semua itu. Saat dia menatapku, aku merasakan diriku seketika runtuh jatuh ke bawah karna intensitas tatapannya, dan aku pun buru-buru mengalihkan mataku.
Cara Yunho memandangku pun telah berubah - tatapan matanya berbeda dari sebelumnya. Perasaan cemas menjalar dihatiku. Saat aku mengalihkan pandanganku, aku menatap ke bagian bawah, namun mataku tertuju pada satu benda yang tak biasa ku lihat tampak berkilauan dijarinya.
Ah ..... kau akan menikah, benarkah?
"Kau sudah keluar dari rumah sakit."
"Yup, aku merasa jauh lebih baik sekarang, saat itu ... untuk menarik benda aneh ini, kau tidak tahu apa yang kulakukan, apa kau lihat? Masih sedikit bengkak di sini. Aku belum bisa mengunyah makanan di bagian ini. "
"Aku lihat. Jadi, apa kau sudah memberitahu orang tuamu? "
"Wajahku tidak menjadi bulat kan? Kau tidak boleh salah mengartikannya, ini benar-benar karena bengkak, dan berat badanku pun belum bertambah oh! Saat ini, aku makan sangat sedikit, seperti seorang gadis yang kehilangan berat badan, ketika jam menunjukkan pukul enam sore, aku tidak akan memakan apapun. "
"Jaejoong-ah."
"Aku hanya ingin melihatmu."
Mendengar kata-kataku, Yunho mengerutkan kening dan terlihat bingung. Bahkan tatapan tajamnya berubah sejenak. Sepertinya Yunho sedang menahan sesuatu, sehingga penampilannya bisa berubah sepenuhnya seperti ini. Tetap saja, aku juga suka bagaimana dia terlihat saat ini.
Garis wajahnya yang tipis , mata berkilau, hidungnya yang mancung, dan bibir penuh yang selalu kukagumi. Ini adalah Jung Yunho yang aku cintai, dan aku ingin melihatnya memerah lagi seperti ketika kami masih muda. Aku sangat ingin meraih dan membelai pipinya - jarak antara kita sekarang sangat menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thorn Year 가시연 (Gashiyeon) - TERJEMAHAN
FanfictionYunjae / Yaoi / BoyxBoy / Hurt / Angst / Romance / DLDR Fan: Aku selesai membaca fanfic Thorn Year (fanfic Yunjae Korea), apakah Jaejoong dan Yunho sudah membacanya? Aku menangis sejadi-jadinya, tragis sekali. Jaejoong: Bukannya cerita itu untuk dew...