Chapter 5

16.1K 1.7K 70
                                    

Happy reading...








"Kim ?" Suara bass lelaki tampan dengan setelan rapi mewahnya menginterupsi pemuda dihadapannya.

"Tch, margamu juga Kim, hyung." Sahutan malas terdengar, setelah sedari tadi tersenyum seperti orang gila melupakan bahwa dihadapannya masih ada sosok lain memperhatikan tingkah anehnya siang ini.

Tersenyum tipis dengan dua lesung pipit yang langsung tercetak indah di pipinya.

"Oke Kim Taehyung si bontot dari keluarga Kim, jawab pertanyaanku." Kedua mata runcingnya menatap serius kearah Taehyung.

"Jangan panggil aku seperti itu hyung, kau sama saja dengan si vampir adikmu." Gerutunya sembari melempar bantal sofa kearah kakak tertuanya itu namun dengan cepat ditepis oleh tangan si kakak tertua.

"Yang kau panggil vampir juga hyung-mu Tae."
Lelaki tampan itu menghembuskan nafas lelah menghadapi adik kecilnya yang selalu mendebat segala omongannya.

"Kau mau jawab atau tidak ?" Tubuhnya bangkit dari kursi empuk kebesarannya sebagai CEO perusahaan properti keluarga Kim di cabang Seoul untuk mengambil wine didalam rak keci di sudut ruangannya.

"Namjoon hyung, aku tau kau sudah mendapatkan informasi lengkap tanpa harus kuberitahu." Taehyung melirik sekilas kearah Namjoon.

"Ya orang suruhanku , tapi pertanyaanku adalah kenapa ?"

"Kenapa seorang Raion Kim Taehyung adik teraneh setelah keanehan Kim Yoongi yang terkenal gila ini mendadak sinting ?"

"Kau sadar kan Tae ? Jangan bermain-main."

Kedua alisnya berkerut menatap adiknya seirus.

"Hyung, sejak kapan aku bermain-main ? Aku selalu serius loh."

Taehyung balas menatap Namjoon dengan tatapan tak kalah seriusnya.

"Hahhhhhh" Hembusan nafas lelah kembali terdengar setelah menyeruput segelas wine yang bertengger apik dalam genggamannya.

"Jika appa dan eomma tau kegilaanmu, apalagi bermain-main dengan anak keturunan Triad itu habis sudah hidupmu Tae."

"Ck, bukan aku yang mulai. Dia yang mulai, dia saja yang terlalu anti denganku."

"Jangan alasan Tae, selama ini dia selalu memprofokasi permainanmu kan ? Tapi setauku kau selalu memberi nilai seri kan ? Nilai teradil dalam kelompok Raion dan Triad. Lalu kemarin kenapa tiba-tiba harus ada yang menang dan yang kalah ?"

Namjoon mendekat disamping adiknya yang masih bersandar malas disandaran empuk sofa kerjanya.

"Karena aku suka mungkin ?"

Sebelah alisnya terangkat dengan senyum miring andalannya.




.
.
.
.
.






Jemari lentik pemuda manis bernama Jungkook ia ketuk diatas meja dihadapannya, sembari menopang dagu pertanda dia bosan menunggu.

Melirik sekilas jam tangan Rolex miliknya dan menggerutu karena sudah 15 menit waktunya terbuang menunggu orang yang akan ditemuinya.

"Menunggu lama Jeon ?"

Suara huzky  yang kelewat akrab ditelinganya menyapa pendengarannya.

Jungkook memutar bola matanya malas melihat seringai kotak pemuda Kim dihadapannya.

"15 menit berhargaku hilang."

"Maaf sayang tidak bermaksud." Kedipan mata elangnya diumbar dengan bangsatnya ke arah Jungkook yang merengut.

"Siapa yang kau panggil sayang kim !" Mata bulatnya mendelik tak suka kearah Taehyung.

"Kau memang sayangku kan ? Atau kekasih ?" Cengiran kotak pemuda Kim kembali mengembang sembari membakar sebatang tembakau yang diapit kedua jarinya.

"Dalam mimpimu." Jungkook mendecih tak suka.

"Wow wow santai Jeon, ku kira seorang Triad akan menepati janji kekalahannya." Taehyung menatap remeh si pemuda manis yang kini makin menggertakan giginya.

"Kau menjadi kekasihku ingat ? Taruhan untuk kekalahanmu diarena balap."

"Tidak semudah itu Kim."
Tatapannya datar menusuk kedua netra pemuda tampan dihadapannya.

"Triad selalu punya syarat." Kemudian tersenyum miring setelahnya.

"Apa ?"























"Kau menjadi submisif ku."





















Tbc

Best Of Me (TAEKOOK) (DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang