Chapter 29

13.3K 1.3K 85
                                    

Happy reading...









Langit masih gelap, setelah beberapa jam yang lalu kedua turunan mafia tersebut bergumul, tertidur begitu tenang hingga sebuah rengekan lirih keluar dari bilah bibir si pemuda manis.

Perlahan Taehyung mulai terusik, mengerjapkan mata sekedar melirik jam kecil yang bertengger manis diatas nakas.

Jam masih menunjukan pukul 4 pagi, masih sangat terlalu pagi. Tapi tidur Jungkook begitu gelisah disampingnya.

"Jungkook."

Suara seraknya memanggil nama cintanya sembari mendekatkan tubuh telanjang mereka berdua agar semakin dekat.

Namun seketika dahinya mengernyit saat dirasa tubuh si pemuda Jeon terasa lebih hangat dari biasanya.

Tangan kanannya beranjak menyingkap surai Jungkook agar dia bisa merasakan suhu tubuh si manis. Dan benar saja, suhu tubuhnya panas.

"Sayang, kau oke ?"

Dan gumaman tak jelas terdengar sebagai jawaban.







Dengan cepat Taehyung beranjak dari ranjangnya lalu membuka pintu lemari pakaiannya untuk mengambil setelan piyama berwarna maroon dan memakainya terburu.

Lalu dengan cekatan mengambil setelan piyama lain dan perlahan memasangkannya pada tubuh Jungkook.

Setelah memastikan tubuh Jungkook terselimuti dengan baik, Taehyung segera meraih benda pipih di atas nakas dan mendial nomor ibu cantiknya Byun Baekhyun.



"Eomma !!!" Pekikan Taehyung terdengar setelah cukup lama menunggu sambungan terjawab.

"Astaga Taehyung, eomma tidak tuli !!" Gerutuan Baekhyun terdengar sebagai jawaban. Dirinya menggerutu kesal karena di pagi buta begini tidurnya terusik karena anak bungsunya ini.

"Eomma, bantu aku." Gumam Taehyung, sembari sesekali mengelus surai Jungkook yang gelisah dalam tidurnya.

"Apa yang terjadi ?" Suara kesal Baekhyun berubah menjadi panik.

"Eomma, apa yang harus aku lakukan ? Sepertinya Jungkook-ku demam. Bagaimana ini ? Suhu badannya panas. Apa aku bawa ke rumah sakit ? Atau memanggil dokter ke rumah ? Atau meminumkannya obat ? Tapi obat apa ? Atau memeriksa suhu tubuhnya dulu ? Tapi menggunakan apa ? Atau____"

"Taehyung hentikan !!!" Suara helaan nafas panjang terdengar. Meski sebuah senyum tipis terukir saat tau anaknya begitu khawatir dan bingung karena seorang pemuda Jeon yang sekarang sedang demam.

"Dengarkan eomma baik-baik."

Taehyung mengangguk sebagai jawaban, mungkin otaknya kelewat bingung hingga sadar atau tidak ibunya itu bahkan tidak bisa melihat pergerakannya jika dia tidak menjawab dengan suaranya sendiri.

"Ambil air dingin dan rendam sapu tangan atau handuk kecil didalamnya, lalu kompres dahi Jungkook dengan handuk basah tersebut. Pastikan hingga suhunya turun dan pagi-pagi bangunkan dia untuk makan bubur dan minum obat demam."

"Tidak perlu dokter ?" Tanya Taehyung.

"Jika sampai pagi demamnya belum turun, telpon dokter Choi agar dia segera ke rumah."

"Baik eomma terima kasih, selamat tidur lagi. Bye."

Dan sambungan terputus terburu, sekali lagi tanpa peduli jika ibunya marah karena kelakuan seenaknya itu.












//

//







Matahari mulai terik, bahkan kamar Taehyung sudah begitu terang diterebos cahaya matahari siang itu.

Iya ini sudah jam 11 siang dan dia si Kim Taehyung tertidur setelah mengompres Jungkook sesuai instrusksi ibunya semalam.

"Kook ?"

Panggilan Taehyung terdengar, saat dilihatnya tak ada Jungkook disampingnya. Hanya tergeletak handuk kecil yang hampir mengering.

"Sayang ?" 

Dirinya beranjak dari ranjang sekedar memastikan keberadaan Jungkook, hingga suara samar  dari dalam kamar mandi tersengar sayup, membuat dirinya yakin jika di dalam sana ada Jungkook.

Saat suara gemericik air dan suara mual yang memilukan terdengar, secepat kilat Taehyung mendorong daun pintu untuk memastikan Jungkook-nya baik-baik saja.

Meski pada kenyataannya, yang dia lihat adalah wajah pucat Jungkook yang terduduk lemas di depan closet. Berusaha memuntahkan cairan yang terasa begitu pahit dan asam dari dalam perutnya.


"Kook, apa yang terjadi ?" Langkahnya tergesa mendekat kearah Jungkook berada.

Tangannya mengusap jejak sisa muntahan Jungkook disudut bibirnya, lalu mengambil beberapa lembar tisu basah sekedar membersihkan wajah Jungkook yang terlihat berantakan.

"Sayang, kenapa tidak membangunkanku ? Apa yang kau rasakan ?"

Dengan cekatan mengangkat tubuh lemah Jungkook untuk kembali dibaringkan diatas tempat tidur dan menyelimuti tubuhnya yang berkeringat dingin.

"Pusing Tae, dan mual sekali." Jawaban terlampau lirih terucap.

"Aku akan menelpon dokter Choi, katakan jika terasa semakin sakit oke ? Sebentar."

Jungkook hanya mengangguk sebagai jawaban, dirinya terlampau lemas hanya sekedar berbicara.























Sedetik setelah Taehyung memutus sambungannya dengan dokter Choi, terdengar suara ribut dari arah bawah rumahnya. Hingga langkahnya terpaksa harus sekedar memastikan siapa yang sudah membuat keributan didalam rumahnya saat Jungkool butuh istirahat dan tempat yang tenang.



"Dimana mereka berdua ?" Suara yang terlampau familiar di telinga Taehyung membuarnya semakin bergegas menuruni anak tangga.

"Sepertinya di kamar."

"Haisshhh, dasar bocah itu."

"Seokjin hyung ?" Taehyung mendekat kearah pasutri anak suling keluarga Kim tersebut sambil mengernyit bingung.

"Dimana Jungkook ?" Tanpa basa-basi Seokjin bertanya pada Taehyung yang kini menatap Namjoon dan Seokjin bergantian.

"Dikamar dan sedang sakit."

"Demamnya sudah turun ?" Seokjin melemparkan tasnya kesembarang arah diatas sofa.

"Demamnya sudah turub, tapi dia mual pagi ini."

"Mual ?" Pekikan kaget dari Namjoon dan Seokjin membuat Taehyung semakin bingung, apa mungkin demam Jungkook cukup parah hingga membuat kakak dan iparnya ini sebegitu terkejutnya.

"Iya dia mual dan juga mengeluh pusing."

"Taehyung !!! Sebentar lagi eomma dan appa akan datang kesini dan kau bilang dia mual ?" Seokjin memekik makin frustasi.

"Tunggu, untuk apa mereka kesini ?"


"Taehyung adikku yang gila menyerempet bodoh, kau yang menelepon eomma kan ?" Namjoon menyahut tak kalah frustasi.

Taehyung mengangguk.

"Sialnya Tae, sepertinya prediksi eomma benar, dan kau sendiri yang membuat rencana gila mereka berjalan terlalu mulus."

Namjoon mengurut keningnya yang mendadak terasa pening. Sedang Seokjin melangkah tergesa menaiki anak tangga sekedar memeriksa keadaan Jungkook yang berada di kamar Taehyung.

"Apa sih hyung, yang jelas kalau bicara." Taehyung menggeram jesal.

"Adik sialan !! Kalau sidah begini kenapa kau sungguh idiot !!!"










Tbc

Best Of Me (TAEKOOK) (DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang