LUV 8

98 27 11
                                    

Lelaki itu menggoes sepeda lamanya menuju sekolah dengan jaket hitam yang selalu dipakainya, siapa lagi jika buka Nial.

Saat ia melewati pos satpam ia langsung menyapa pak satpam yang biasa mengawasinya saat dihukum.

"Pagi pak, " sapa Nial dengan cepat lalu berlalu ke arah parkiran.

Ia memilih untuk memarkirkan sepedanya di bawah pohon bagian pojok,  sebelah motor ninja berwarna merah milih Deva.

Ia berjalan dengan santai menuju kelas 10.

"Misi, kalo kelas 10 IIS 1 di mana ya? "
tanyanya pada seorang gadis yang melewatinya.

"Lurus pojok, sebelah ruang BK kak, " entah siapa gadis itu, tapi yang pasti pipinya merah saat ini.

"Oke makasih ya. " Nial tersenyum menampilkan lesung pipitnya.

Sedangkan gadis itu hanya tersenyum malu menyembunyikan rona di pipinya.

Dengan santainya ia berjalan, satu tangannya ia masukan ke kantong celananya.

"Jessy?" tanya Nial di depan pintu,  membuat hampir seisi kelas menatap dirinya.

Tiba tiba kelas hening.

"Gue." Jessy yang awalnya mengahadap ke belakang, mengobrol dengan Nao, kini berjalan ke arahnya.
"Nanti istirahat barang yuk." ajaknya sambil bersender di pintu.

Jessy menoleh ke arah Nao yang kini menunduk.

"Boleh,  tapi sama sahabat gue ya." Jessy tersenyum.

Ia menunduk sambil berpikir lalu mendongak lagi menatap Jessy.

"Oke!  Istirahat pertama ya, gue yang traktir. "

Jessy mengangguk, tak lama kemudian ia tersenyum.

"Gue duluan ya."

Nial lalu meninggalkan Jessy yang melipat tangannya di depan dada.

"Nao, dia ngajakin kita buat makan bareng," kata Jessy semangat setelah duduk di bangkunya.

Nao terkekeh sambil mengambil bukunya yang ada di loker meja.

"Ngajak kita atau ngajak lo? " tanya Nao sembari tersenyum.

Jessy menunduk sebentar,  "Nga-ngajak kita lah." Jessy tertawa terpaksa.

"Woi Pak Wibi udah otw!" teriak ketua kelas sambil berlari menuju tempatnya.

Mereka lalu duduk dengan benar dan mendengarkan pelajaran PKN.

Kurang lebih 3 jam setelah kejadian Nial datang ke kelas 10 IIS 1 yang menggemparkan sekolah.

Kini Jessy dan Nao sedang duduk di kantin, berhadapan dengan Nial dan kawan kawannya.

Awalnya memang terasa canggung apalagi mereka memang tidak pernah berhubungan sebelumnya.

Namun Deva,  Nanta dan Dhika mencoba mencairkan suasana dengan guyonan khas mereka.

Guyonan laki laki zaman sekarang paling tidak jauh dari bokep dan lain lain.

Membuat pipi Nao bersemu dari tadi, tidak dengan Jessy yang memang sudah biasa karena saat SMP ia sudah bergaul dengan laki laki.

"Pesanan datang! "

Dhika dan Deva membawa 2 nampan berisi katsu dan teriyaki dengan saos barbeque juga beberapa minuman segar.

"Jessy," Panggil Nial di tengah kegiatan makan mereka.

"Apa? " Jessy menoleh ke arah Nial yang duduk di depannya.

LUVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang