LUV 20

54 9 5
                                    

Nao berjalan di lorong, seperti biasa. Tapi kali ini banyak poster yang menempel di sana, foto Jessy.

Ternyata penyebaran poster sudah di lakukan. Pamor Jessy semakin naik. Lelaki semakin menggilainya, ditambah rumor kedekatannya dengan Nial membuat beberapa perempuan tidak suka dengannya.

Tapi Nao yakin Jessy tidak peduli dengan itu. Sudah jelas jawabannya, mereka hanya sirik.

"Nao!" Ia menoleh, ada Nial disana. Ia berjalan menghampiri Nao yang sedang memandang poster Jessy.

"Dia cantik ya?" tanya Nao, tanpa memandang Nial.

"Iya, cantik banget." Nao menunduk membuat Nial memandangnya.

"Tapi lo juga cantik Tao."

Nao menoleh ke sebelah, menatap Nial sendu. Ia tahu benar jika Nial mengatakannya hanya untuk membuatnya senang.

"Gue serius Ta!" Nial memegang kedua pundak kecilnya.

"Hoax...," gumam Nao.

Ia mengatupkan kedua bibirnya lalu menatap kembali poster Jessy. Di gambar itu, Jessy terlihat sangat cantik.

"Lo cantik Ta, lo cuma kurang percaya diri," kata Nial membuat ia menatapnya.

"Makasih...," lirihnya.

"Bentar lagi bel, mau gue anter ke kelas?"

Nao menggeleng. "Gue buka bocah playgroup."

Nial tersenyum kecil, padahal di perutnya terasa sensasi geli melihat tingkah lucu Nao.

"Yaudah, gue duluan ya." Nial mengacak-acak rambut Nao lalu pergi berlalu, membuat wajah Nao semerah tomat.

Tak berapa lama ia pun berjalan ke kelas, padahal di ujung lorong sana ada Jessy bersembunyi.

Ia tersenyum sendu melihat kedekatan Nial dan Nao yang sangat cocok menjadi pasangan.

***

"Istirahat di kantin?" tanya Jessy ketika bel istirahat kedua berbunyi.

"Gak, gue mau ke perpus."

"Yaudah gue ke kantin ya." Jessy lalu pergi, diikutu Nao di belakangnya.

Tak butuh waktu lama ia memasuki perpustakaan. Tidak terlalu ramai, hanya ada 5 orang yang sibuk dengan buku masing-masing.

Ia berjalan menuju barisan novel. Ia mencari karya Tere Liye seri ke empat
dari novel Bumi.

Setahunya, waktu itu ia pernah melihat, tapi lupa di mana letak pasti novel itu.

Matanya meneliti setiap judul yang ada di samping buku sampai tiba-tiba ada suara jepretan foto mengalihkan pandangannya.

Ada Nial di sana, berdiri 5 langkah sebelah kanan dari posisinya. Ia sedang memegang HP seraya tersenyum.

Membuat jantung Nao berdetak lebih cepat. Apa Nial sedang memfotonya?

"Eh Ta!" serunya seraga menghampirinya.

"Hai kak." Ia tersenyum canggung.

" Ia tersenyum canggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LUVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang