LUV 18

65 11 5
                                    

Pagi ini Nao melangkahkan kakinya menuju sekolah dengan tidak semangat. Pasalnya hari ini ada porak.

Dan Nao benci kegiatan yang menguras tenaga, walaupun ia memang mahir di bidang basket.

Tapi itu bukan keinginannnya, hanya saja semua pada mengoper padanta, mau tak mau ia harus berlari dan berakhir dengan tubuh yang lengket.

Dalam porak ini Jessy dipinta oleh anggota OSIS untuk memimpin jalannya acara sebagai MC.

Mengingat semua penghuni sekolah tahu siapa penyiar radio bersuara indah dan cantik ini.

"Nao, " panggil Jessy saat berdiri di samping Nao.

"Nanti siap-siap keringetan," ejeknya, membuat Nao mendengus sebal.

Mereka berjalan menuju kelas. Kemarin beberapa OSIS sudah memberikan pengumuman agar pagi-pagi langsung berdiskusi pembagian olahraga.

Dan di papan tulis semuanya terpilih, kecuali Jessy. Naomi kebagian 2 permainan yaitu basket dan dodge ball.

Sebenarnya untuk dodge ball memang semua kelas harus ikut. Karena lapangan yang memang sangat luas, agar permainan tidak terlalu sulit.

Waktu menunjukan pukul delapan. Semuanya sudah berkumpul di lapangan. Naomi memilih duduk di bawah pohon agar teduh.Dengan novel kesukaannya dan earphone di telinga kirinya.

"HAI HAI!! WELCOME TO CITRA PAULUS GAMES!!" seru Jessy dan Jekko--ketua OSIS yang menjadi MC juga.

"YA KITA DISINI MAU SENANG-SENANG, SELAMA PORAK DILAKSANAKAN SELAMA 8 JAM KITA HARAPKAN GAK MAIN HP ATAU SIBUK SENDIRI OKE?" kali ini Jekko yang bersuara.

Pertandingan dimulai, pertama ada basket putra dan disusul basket putri. Nao memasuki lapangan bersama beberapa teman sekelasnya.

Ia menunduk ketika Jessy terang-terangan menyorakinya. Membuatnya menjadi pusat perhatian. Sebegitu besar efek Jessy.

Peluit berbunyi dan Nao langsung berlari menuju ring, ia tidak mau berlari mengejar bola. Cukup menunggu teman-temannya mengoper padanya dan langsung shoot.

Di lain tempat, Nanta diam-diam memperhatikan Nao. Tepatnya bukan hanya Nanta, tapi Dhika dan Deva juga memperhatikan hal yang sama.

"Gue baru sadar, si Naomi cantik," gumam Nanta membuat ketiga lelaki lainnya menoleh padanya.

"Memang cantik, cuma gitu aja," kali ini Dhika yang bersuara.

"Gitu gimana? " Nanta menatap Dhika.

"Kurang percaya diri, mungkin harus dikasih motivasi dari Deva teguh." Dhika menunjuk Deva dengan dagunya.

"Gampang, gue kicep juga jadi. "

"Najis bat dah!" Nial menoyor wajah Deva dengan telapak tangannya yanh besar.

"Itu liat! Si Nao masukin mulu, lumayan juga tu anak."

"Lama-lama gue bisa naksir kalau gini terus," celetuk Nanta tiba-tiba, membuat Nial menoleh padanya.

"Apa?" tanya Nanta polos.

"Jangan. "

"Kenapa lo? Cemburu?" Pertanyaan Nanta membuat Nial membuang mukanya.

Ia sebal, tapi tidak tahu kenapa. Mungkin kah karena Nao? Ah tidak mungkin. Ia sudah punya Jessy.

"Nao! Duduk sini! " teriak Dhika seraya menepuk bangku sebelahnya.

Semua hening. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Citra Paulus, geng Nial mengajak seorang gadis untuk gabung.

LUVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang