박지연
Park Jiyeon
"Apa sudah dipastikan? Unnie yakin? Bos bilang begitu? Oh ya sudah, aku akan menunggu kabar terbaru darimu lagi, unnie." Aku mengakhiri panggilan lebih dulu.
Sudah terkonfirmasi. Daebakkpop lah sumber berita itu. Dalang masalah ini jelas sekarang.
Eunji-lah yang menyebabkan semua ini, sebenarnya bukan fakta yang mengejutkan. Orang itu tampaknya tidak akan berhenti menyumbang masalah untukku sampai kiamat. Dia harus dibuat sadar, bermain-main dengan Jiyeon yang sekarang sama saja bunuh diri. Aku tidak akan diam saja dan pasrah seperti dulu, Eunji akan mendapat balasannya. Dia mulai membuatku geram.
Lihat apa yang bisa kulakukan untukmu, Eunji.
......
Author
Park Jiyeon duduk di kursi itu sambil meluruskan kakinya di bawah. Seharian duduk di kursi kelas dan harus menghadap ke depan setiap waktu membuat bagian tubuhnya pegal-pegal. Apalagi akhir-akhir ini dia tidak berhenti-berhentinya beraktivitas mondar mandir sedangkan waktu istirahatnya kurang. Hari ini dia sendirian sepanjang pagi dan siang karena Hwayoung absen. Dia jadi merasa cepat bosan berada di sekolah. Tidak ada yang bisa diajak berbicara, tidak ada yang bisa diajak bercanda, lebih lagi diajak makan bersama di kantin. Sebenarnya kalau dia mau pasti banyak yang ingin menemaninya, entah itu untuk makan satu meja atau sekadar berjalan di lorong. Tapi dia sendiri tidak akan suka itu, dari dulu sok berteman dengan siapapun bukan gayanya.
Jiyeon memandang hamparan rumput hijau di depannya. Rumput-rumput itu tumbuh semakin panjang dan liar. Bunga-bunga warna-warni yang sempat gugur pun sudah mulai bermekaran. Mungkin karena musim sudah beralih udara pun menjadi lebih bersahabat. Memang masih ada sisa-sisa aura musim dingin, tapi jelas kalau hari demi hari suhu terus meningkat meskipun perlahan.
"Sekarang kedua kalinya."
Tersadar dari lamunannya, Jiyeon menoleh ke samping untuk melihat siapa yang dengan berani duduk di sebelahnya tanpa permisi.
Kim Myungsoo.
Jiyeon menghembuskan napas dengan pasrah. Gadis itu tahu tidak ada gunanya protes atau menceramahi laki-laki menyebalkan itu. "Apa kau seorang stalker?" tanya Jiyeon acuh tak acuh.
"Kau boleh bilang begitu," jawab Myungsoo juga acuh tak acuh.
Jiyeon memperhatikan ekspresi tak terbaca pada wajah Myungsoo. Ketika itu, bola matanya menangkap sosok lain yang sedang berjalan dengan langkah aneh di koridor yang sepi. Dari postur tubuh dan bandana berwarna pink menyala yang dipakai orang itu, Jiyeon yakin kalau itu adalah salah satu teman sekelasnya, Ahn Yerim. Jiyeon bersumpah tidak ada orang yang repot-repot mau ke area taman sepi di belakang ini selain dia, dan mungkin, Si Penguntit Kim Myungsoo. Lalu, apa yang Yerim lakukan? Rasanya aneh kalau dia hanya iseng, apalagi salah jalan. Kecuali kalau dia sengaja untuk mengikuti dirinya, tapi apa gunanya?
Jangan-jangan.. dia mata-mata. Entah kenapa Jiyeon sampai kepada pemikiran itu. Ahn Yerim terkenal karena cerita-ceritanya yang menakjubkan (meskipun banyak yang tahu ceritanya telah dibumbui habis-habisan) dan juga pakar menggosip setelah geng Eunji yang legendaris. Mungkin sekarang Jiyeon akan dijadikan subjek gosipnya. Tapi mengingat sifat Yerim yang suka mencari perhatian pada orang berpengaruh dan pembuat sensasi, hal pertama yang akan dilakukannya setelah ini adalah memberitahu Eunji bahwa dia melihat Jiyeon dan Myungsoo sedang berduaan. Sudah menjadi rahasia umum para perempuan sekelas kalau Eunji menyukai Myungsoo. Hanya saja selama ini tidak ada yang berani menyebarnya terang-terangan lantaran takut jadi sasaran di-bully Eunji dan sederet pengikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Show You 3
FanfictionAku memutuskan untuk membalasmu, karena itu aku akan melakukannya. Jangan harap bisa membuatku lupa pada apa yang pernah kau lakukan hanya dengan berbaik hati padaku. Rasakanlah apa yang kurasakan dua tahun yang lalu. (c) All Rights Reserved. Do no...