Part 4

46K 4K 31
                                    

Lea tiba di sekolah Kaivan dalam 15 menit, setelah melewati satpam yang membukakan gerbang depan, Raisa membawa mobilnya ke area parkir yang di sediakan tepat di depan gedung sekolah. Sekilas dari kaca penumpang Lea melihat mobil yang mirip dengan kepunyaan suaminya di tempat parkir. Lea keluar lebih dulu dari dalam mobil sahabatnya, karena tak mendapati Kai di tempat yang sering menjadi tempat menunggu anak lelakinya itu, maka Lea berlari menuju kelas Kai.

Lea menghentikan langkahnya di depan kelas Kai, dari kaca ia kelas ia melihat sosok pria dewasa yang tengah berlutut di depan anak laki-laki yang sedang duduk di salah satu kursi besi dalam ruangan itu. Seorang guru yang akan keluar dari sana menyapa Lea lalu setelahnya keluar berlalu meninggalkan anak muridnya itu dengan kedua orangtuanya. Lea masuk dan seketika telinganya menangkap suara pria yang tengah membujuk si anak yang menunduk, terlihat sekali jika anak itu sedang tidak ingin melihat orang di depannya. Lea menghela napas panjang guna maredakan emosi yang kembali lagi naik melihat suaminya, lalu dia memutuskan untuk memanggil anaknya yang langsung mendongak.

"Kai?" Tak menunggu lama Kai bangkit, tanpa memperdulikan pria dewasa yang masih berlutut menatap punggung sang anak yang melewatinya dengan sarat akan penyesalan.

Kai memeluk Lea begitu anak itu sudah di depan ibunya."Ma, Kai laper." Suaranya terendam dalam perum Lea, tapi masih bisa Lea dengar, Lea mengurai pelukan anaknya, lalu melirik Rehan yang bangkit berdiri dan berjalan mendekati mereka.

"Maafin mama sayang, udah buat anak mama kelaparan. Ayok kita cari tempat makan di jalan pulang."

"Kqi, maafin Papa. Papa sungguh lupa kalau harus jemput kamu tadi." Rehan sudah dekat dengan anak dan istrinya, tanganya hendak meraih tangan Kai sayangnya Kai lebih dulu berkelit.

"Kai mau pulang, Ma." Lea tidak berucap apa-apa lagi, sama sekali tidak melihat lagi wajah lelah pria yang telah membuat anaknya kelaparan karena menunggu lama, ia berlalu membawa sang anak keluar dari sana.

Rehan menyusul anak dan istrinya ke pintu keluar, ia mendesah lemah di belakang Lea dan Kai. Sampai di tempat parkir ada Raisa yang menunggu di sebelah mobilnya, tadinya Raisa menyusul Lea, namun kembali lagi karena menurutnya lebih baik dia menunggu di tempat parkir untuk meninggalkan ketiga orang itu di dalam kelas tadi. Kai sudah masuk dijok penumpang belakang, sama halnya dengan Lea yang masuk ke dalam dan duduk di kursi di depan sebelah supir. Ketika Raisa hendak masuk ke sisi berlaonan dengan Lea sebelumnya sempat memberikan tatapan kesalnya pada saang kakak yang tak di hiraukan Rehan sama sekali.

"Biar abang yang bawa mobil ini, kamu pulang pake mobil abang." Rehan menghalangi Raisa yang akan masuk ke dalam mobil, pria itu merogoh saku di celana bahan hitamnya lalu menyerahkan kunci mobilnya sendiri kepada adiknya tersebut. Raisa tidak sempat protes sebab pintu mobil itu segera di tutup setelah pria itu memasukinya.

Lea mengerutkan kening karena Rehan yang masuk ke dalam mobilnya, Rehan melihat Lea sekilas "Kita makan siang bersama." Kemudian menyalakan mesin dan perlahan mobilnya berjalan meninghalkan lapangan depan sekolah Kai. Kepala Lea lalu memutar kebelakang, disana pandangan Kai tertuju keluar jendela.

"Kai mau makan siang dimana?" Rehan mencoba memecahkan keheningan didalam mobil setelah mobilnya melaju di antara mobil yang lain di jalanan, dilihatnya Kai melalui kaca depan, anak itu nyatanua lebih tertarik dengan jalanan dari pada menanggapi pertanyaan Papah nya.

"Kai mau makan dimana, nak?" Tanya Lea.

"Terserah, Mama." Kali ini anak itu menjawab meski pandangannya tidak teralih dari jendela di sampingnya.

"Kita berhenti di restoran yang pertama kita lihat aja mas, kasihan anakku lapar!" Lea sengaja menekan kata anakku dan lapar.

"Kai juga anakku Lea!" Lea tidak mendebat, sungguh jika tidak ada Kai dibelakangnya Lea sangat ingin mencecar Rehan habis-habisan.

Let Me Go (Sudah Jadi Buku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang