Allah SWT berfirman:
نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوْقِيْنَ
"Kami telah menentukan kematian masing-masing kamu dan Kami tidak lemah,"
(QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 60)Reina pov
Bodohnya aku mengapa tidak menyadari kalau mbak Nes sakit parag. Selama ini memang aku tidak pernah melihat gerak-gerik yang memperlihatkan bahwa mbak Nes sakit, tapi waktu itu beberapa kali aku pernah memergokinya tengah muntah-muntah dikamar mandi. Saat itu dia hanya mengatakan bahwa ini efek masuk angin saja, jadi aku tidak khawatir berlebihan dengan keadaannya.
Flash back
"Uwek.. uwek... Fyuh..."
terdengar suara seseorang yang sedang memuntah kan sesuatu didalam toilet yang berada dikamarku.
Aku yang baru saja masuk rumah merasa ada yang aneh dengan sumber suara itu. Akupun masuk kamar tanpa mengetuk pintu. Kulihat diatas kasurku ada tas mbak Nes tergeletak tak beraturan.Ohh mbak Nes.. Gumamku dalam hati, lalu aku sedikit berteriak berharap mbak Nes mendengarnya "Mbak Nes kenapa!".
Tak lama kemudian suara keran mulai berhenti dan mbak Nes keluar dengan muka pucatnya.
"Gak papa kok, cuma masuk angin aja, kamu baru balik dek?"."Ohh gitu, iya mbak, ini aja mau ganti baju". Jawabku menunjukan pakaian ganti ku
"Yaudah, gantilah baju. Mbak mau kedapur dulu". Pergi meninggalkan ku.
Setelah ganti baju, tak sengaja aku melihat laci meja rias sedikit terbuka. Tidak ada hal yang aneh, aku hanya ingin menutupnya rapat-rapat. Tapi saat aku menghampiri laci itu, aku tidak sengaja melihat bungkusan yang sepertinya obat-obatan. Akupun mengambil bungkusan itu dan ternyata memang benar, terdapat banyak jenis obat-obatan. "punya siapa ini?" Tanyaku dalam hati.
Ah sudahlah. Nanti kutanyakan saat makan siang."Mbak, tadi aku gak sengaja nemuin obat-obatan banyak banget di laci, itu punya siapa ya? Emang siapa yang sakit?" Tanyaku mengintrogasi. Sontak aktifitas makan pun menjadi kikuk, ayah, ibu, mbak Nes saling tatap.
"O..oh.. i..itu punya temen mbak dek, tadi ketinggalan pas kesini. makanya mbak simpen dulu dilaci, takut tercecer kemana-mana". Jawab mbak Nes gugup.
"Ohhh". aku hanya ber-oh ria
Aku memang kurang dekat dengan mbak Nes, karena memang jarang sekali bertemu. Dan sekali ke rumah pun mbak Nes selalu sibuk dengan pekerjaan kampusnya hingga tidak sempat berbicara lebih padaku.
Aku tau aku salah, selama ini aku pernah merasa tidak enak dengan mbak Nes karena semua permintaannya selalu dituruti. Dan sekarang aku sadar, kalo uang yang selama ini mbak Nes minta digunakan untuk pengobatan kemonya. Ya Allah betapa jahatnya aku telah berpikiran buruk pada kakak ku sendiri.
Perlahan bulir bening mulai membasahi pipiku, dan ya,, aku melihat jari mbak Nes bergerak-gerak. Aku segera mengusap kedua mataku dan memberi tau ayah ibu. Kemudian ayah keluar mencari dokter.
...
"Biar saya periksa". Ucap seorang dokter datang tergesa-gesa.Mbak Nes membuka matanya perlahan, ia melihat di sekelilingnya.
"Dek, ibu , ayah". Suaranya serak
"Mbak Nes udah sadar mbak". Aku senang
"Bu, yah, maafin aku selama ini selalu menyusahkan kalian semua. Aku belum bisa membanggakan kalian, a..akhu.. Huftt... aku berterimakasih karena ayah ibu sudah mendidik aku, merawat ku hingga sekarang". Ucapnya tersenggal-senggal
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Untuk Reina (HIATUS)
Romance2 #sukakamu (15-9-2019) 13 # duniakampus (20-11-2019) 4 #cintamuslimah (19-02-2020) 1 #cintamuslimah (17-08-2020) WARNING!! jangan jadi pembaca gelap ya readerss.... 🤗🤗 "Reina Reihan... Jangan-jangan kalian jodoh, nama kalian sama!!" . Seperti yan...