25. Dua Pertemuan?

81 6 5
                                    

Di chapter kali ini aku sekalian mau bilang kalau cerita ini akan HIATUS sampai waktu yang belum ditentukan 🙏🙏...

.
.
.

Weekend ini biasanya digunakan oleh orang untuk beristirahat atau sekedar jalan-jalan dan hiburan. Namun hal ini tidak berlaku bagi Reina yang justru masih sibuk dengan rutinitasnya. Hari ini dia Berencana untuk melakukan foto produk Endorse bersama Lila di salah satu Cafe yang ciamik untuk foto hunting.

Kira-kira perlu waktu sekitar 30 menit untuk sampai di Cafe yang dituju. Tanpa banyak kata mereka langsung membawa barang mereka dan masuk ke dalam Cafe. Sebelumnya mereka juga sudah membooking Cafe tempat yang akan mereka jadikan spot foto jadi tidak perlu khawatir akan diusir jika berlama-lama di sana.

Baju 1 hingga baju terakhir. Tidak terasa mereka sudah menghabiskan waktu 3 jam disana. Hampir masuk waktu makan siang akhirnya mereka makan siang sampai dahulu sebelum pulang. Sambil menunggu pesanan Reina mereview hasil fotonya.

🌸🌸🌸

Hari ini Reihan sudah appointment dengan salah satu klien untuk membahas konsep iklan yang akan dibuatnya untuk mempromosikan salah satu produk brand lokal yang terbaru. Tentu Ia sangat antusias dengan kerjasama ini karena fee nya cukup besar dan menguntungkan bagi kantor tempatnya bekerja dan dia juga akan mendapat bonus yang lumayan.

Reihan datang 5 menit lebih awal dari janji yang mereka buat sebelumnya. Ia tidak mau mengecewakan kliennya , biarlah ia menunggu sejenak. Akhirnya setelah 15 menit menunggu ke lain yang ditunggu-tunggu pun datang juga. Mereka Langsung saja membicarakan apa saja konsep yang harus dibuat. Setelah perjanjian sudah disetujui mereka menutup pertemuan itu dengan makan siang bersama. Karena hari ini tidak terlalu formal jadi santai saja.

"Terima kasih Pak atas kerjasamanya". Reihan menjabat tangan kliennya.

" Oh tidak, saya yang berterima kasih. Konsepnya Saya sangat suka Semoga dengan dengan konsep yang baru ini produk kami bisa menguasai pasar ".
Terang klienya sambil membalas jabatan tangan dari Reihan.

" Ya sama-sama Pak, saya akan mengantarkan yang langsung ketika desainnya sudah selesai".

Setelah itu klienya pun pergi meninggalkan Cafe itu. Meninggalkan Rehan Yang Sedang membereskan laptopnya serta kertas-kertas lain yang digunakan untuk membicarakan konsep desain yang akan dibuat. Saat dia akan bangkit menyelempangkan tas di pundaknya Iya tidak sengaja ia menolehkan pandangannya ke samping tempat bagian outdoor Cafe itu. tak ayal ia melihat sosok yang selama ini ia kagumi yang sedang sibuk mengutak-atik sebuah kamera.

Hatinya berdesir kalau melihat kamera itu di tangannya. Karena kamera itu adalah pemberiannya. Reihan senang karena kameranya bermanfaat untuk Reina. Iya segera mengambil barang-barangnya kemudian berjalan untuk menghampiri Reina.

"Hei kamu di sini juga"

Reina sontak menoleh kebelakang tepat suara itu berasal. Hanya dia yang berada sini karena Lila sedang berganti pakaian. Mereka berhadapan dengan sedikit Canggung.

" ya Hai juga. Aku sedang memotret beberapa produk bersama Lila."

" tapi dimana dia?" Selidik Reihan.

"Dia sedang berganti pakaian di toilet, kamu sendiri?"

Reihan membenarkan tas selempang nya. " aku kebetulan di sini bertemu dengan klienku untuk membahas sebuah Project, dan aku tidak sengaja melihat mu disini Jadi sepertinya Lebih baik aku hampiri dulu."

"Dan ia terima kasih atas kameranya ini bermanfaat untukku". ujar Reina dengan tersenyum tulus.

"Ya sama-sama. Apa kamu sudah membaca surat yang didalamnya?". Tanyanya dengan hati-hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jodoh Untuk Reina (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang