12. Pertunjukan

93 2 0
                                    


Rein turun dari mobi Lila di depan Fakultas Seni Rupa. Sudah dua bulan ini perkuliahan dimulai.

"Nanti balik duluan aja, mata kuliah aku sampe sore soal nya, sekalian ada kumpul bentar. Bilangin tante ya."

"Siip.. ". Lila melajukan mobilnya menuju fakultas ilmu komputer yang agak jauh dari kampus Reina

Reina berjalan menuju kelasnya yang terletak di lantai dua gedung perkuliahan. Ia memasuki kelas  yang sudah lumayan ramai, dilihatnya Savira sudah hadir dengan bangku kosong di sampingngnya. Reina segera menghampiri Savira dan duduk di bangkunya. Tidak berselang lama dosen mata kuliah pagi ini masuk lebih awal, Reina pun mengikuti dengan seksama materi yang disampaikan.

Dikantin

"Rein, aku beli es capucino disana dulu ya. Mau nitip?" Tawar Savira

"Emm ga usah deh, aku ini aja".  Ujar Raina

Kemudian Savira pun pergi menjauh menuju kedai cappucino. Reina kembali menikmati jus nanasnya sambil menunggu pesanan mereka berdua tiba.

Bersamaan dengan itu, Reihan kebetulan baru sampai di katin bersama beberapa temannya. Ia segera menghampiri ibu kantin untuk memesan makanan untuknya dan teman temannya. Karena makanannya harus dimasak terlebih dahulu, jadi ia lebih baik menunggu dibuatkan minuman. Sembari menunggu, ia menyapukan pandangannya kesetiap sudut kantin yang isinya sebagian besar perempuan.

Pandangan Reihan terhenti saat melihat gadis dengan jilbab dusty pink yang tengah menikmati jus ditangannya, sendirian pula.. Iya itu Reina, sudah lama tidak melihat gadis cuek itu.

"bu, saya kesana bentar ya. nanti panggil aja kalo udah jadi".

"siap den"

Reihan melancarkan aksinya menghampiri Reina di mejanya. Tanpa permisi ia duduk tepat di hadapan Reina yang sedang membalikkan halaman demi halaman buku.

"Rajin amat"... Ujar Reihan

"Astagfirullah". Reina terkejut dengan kehadiran makhluk itu dihadapannya karena ia terlalu fokus dengan buku dihadapannya.

"Mas nya ngapain disini?" Tanya Reina dengan datar tanpa memandang lawan bicaranya.

"Ya jajan lah, kalo ngomong tu liat orang nya. Gak sopan..." Cerca Reihan sambil usil mengacak halaman buku yang Reina baca.

"Kalau mau jajan ya jajan aja, gak usah ganggu orang. Lagian itu bangkunya Savira, aku gak nyaman berdua gini..." Jelas Reina

"Ya elah lebay amat sih.. ini kah rame ". Masih kekeuh

"Mas Re....

"Ini neng pesanannya" Ucapan Reina terpotong dengan kedatangan penjaga kantin membawa pesanannya.

"Oh iya, makasih pak". Reina membantu meletakkan mangkuk bakso dimejanya, semua gerak geriknya tidak luput dari sepenglihatan Reihan.

"Hei mas, matanya dijaga... Udah pakai jilbab juga... Silakan pindah ya, temen aku udah dateng"... Ujar Reina

"Tap..." Ucapan Reihan terpotong

"Rein sorry la...ma... itu bukannya..." Savira datang dengan capucino cup ditangannya..

"Tu kan,,  udah dateng" Ujar Reina

Akhirnya mau tidak mau Reihan beringsut dari tempat duduknya.
Ia mengambil pesanannya kemudian kembali ke meja teman-temannya.

"Dia yang waktu itu kan?" Tanya Savira memastikan, lalu ia duduk pada tempatnya.

"iya kali, yuk ah makan". Reina enggan lagi membahasnya, ia memulai makan siangnya yang tertunda tadi.

Jodoh Untuk Reina (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang