16. Meet Alina

90 2 0
                                    

Taqobalalllahu minna waminkum 😊😊

Selamat hari raya qurban...
Kamu udah qurban apa nih...😁

.🌹🌹🌹🌹
Happy Reading...

Vote Koment dihaturkan gesss...





Reina sudah menyelesaikan sholatnya di ruang sholat, yang biasa di pakai para karyawan penjaga toko disini. Semua orang bebas menumpang sholat disini. Naina sebagai pemilik toko, tidak membatasi siapapun yang membutuhkan ruang sholat di tokonya. Meskipun ia non islam, tapi semua karyawannya beragama islam. Sebagai rasa toleransi, ia menyediakan ruang sholat untuk ibadah para karyawannya.

Ia kembali menghampiri Naina. Gadis keturunan tionghoa itu sedang bersenda gurau dengan seorang anak kecil di hadapan meja kasirnya.

"Makasih ya kak". Reina datang menghentikan aktivitas mereka sejenak.

"iya ... jangan sungkan Rein... Oh ya.. kenalin ini Alina. Keponakan salah satu pelanggan aku."

"halo alina. Kenalin, nama kakak Reina." Reina mengulurkan tangannya pada Alina

"Aku Alina, kak Rein..a... " Alina membalaa uluran tangan Reina. Ia menunjukan senyum pepsodent nya meskipun tidak serapih di iklan. Karena gigi depan bagian atasnya sedang ompong menunggu tumbuh gigi baru.

"kalau kepanjangan, Alina bisa panggil Kak Rein saja. Kakak lebih suka itu.." Jelasnya sambil menoel pipi anak kecil itu.

"okee kak Rein...".

"rein... aku titip bentar ya... Mau ngitungin buku pelanggan dulu..." Pinta Naina yang memulai menghitung buku menggunakan sensor khusus..

"iya kak..."
"Alina, kita pindah yuk. Kasian pelanggan tante Naina kehalang sama kita." Ajak Reina

"Alina pergi ya tanteee...!" Seru Alina lalu turun dari bangkunya.

Reina mengajaknya ke depan toko. Disana ada meja dan kursi besi yang disediakan untuk pengunjung ketika bersantai diluar.

"nah.. Alina kenapa belum pulang?" Tanya Reina

"aku nungguin Om. Katanya mau sholat, tapi lama gak pulang-pulang. Aku bete ah". Jelas Alina dengan tangan bersedekap didadanya. Bibirnya mengrucut lucu.

"Ya udah.. Kakak temenin disini ya sampai om nya jemput. Kan sholat itu tidak boleh terburu-buru." Jelas Reina dengan lembut.

Alina merasakan usapan lembut di puncak kepalanya. Ia mengangguk seolah mengerti dengan apa yang di katakan Reina. Bocah 5 tahun itu sebenarnya belum terlalu paham dengan istilah sholat dan apa saja yang di lakukan. Karena kesibukan kedua orang tuanya, ia tidak di kenalkan dengan hal itu. Ia hanya sedikit mendengar dari orang sekitarnya.

"Emm... Kak, Alina boleh minta ajarin sholat?"

Reina tertegun dengan pertanyaan gadis cilik itu.

"Boleh banget sayang. seusia kamu memang belum di wajibkan. Tapi kamu wajib tahu dan kalau sudah bisa, malah lebih bagus. itu bisa menjadi pahala buat kedua orang tua kamu. Pasti orang tua kamu bangga deh..." Ujar Reina dengan antusias.

"Tapi kak... Gimana aku bisa nunjukin ke mama papa. Kalau mereka saja jarang di rumah. Mereka gak sayang aku kak. Aku pengeen banget belajar di temenin mama. Main di temenin papa. Mereka jarang ada dirumah." Raut wajah Alina berubah suram seketika.

Reina menyadari kesalahannya ketika bicara. Ia segera merengkuh tubuh mungil itu dan meminta maaf karena salam bicara.

"gak apa-apa kak. Kan ada om, Aki sama nenek.. hehe..." Suasana Alina berubah secepat itu. Reina pun ikut tertawa mendengar penuturan Alina.

Jodoh Untuk Reina (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang