5. Kafe

2.2K 320 10
                                    

Hari ini setelah perkuliahan Jin, Seulgi dan Wendy memutuskan pergi ke kafe dekat kampus mereka. Karena Seulgi sudah pusing tujuh keliling mendengar penjelasan materi perkuliahan Jin tadi. Ini akibat dia yang terlalu lama cuti kuliah jadi dia seperti diajak lari marathon.

Keadaan kafe siang itu cukup ramai karena banyak mahasiswa dan mahasiswi dikampusnya yang makan siang atau sekedar nongkrong berteduh menghindari teriknya matahari siang ini. Seulgi dan Wendy duduk di pojok kafe untunglah masih tersisa tempat duduk disitu. Tak menunggu lama mango smoothies dan matcha latte sudah tersaji dimeja Seulgi dan Wendy.

Seulgi dan Wendy menikmati waktu luang mereka dikafe itu dengan mengobrol banyak hal dari comebacknya idol favorite mereka sampai gosip gosip artis lokal dan interlokal semua mereka bicarakan sampai tawa mereka sedikit sedikit terdengar menyelinap diantara obrolan seru mereka.

Byurrr

Seulgi merasakan ada sensasi dingin mengenai kulitnya. Dan membuatnya terlonjak kaget.

"Astaga !" kaget Seulgi saat tau dia tersiram air mineral dingin. Baju Seulgi basah separuh karena guyuran air itu tepat mengenai bahunya dan mengalir sampai bawah.

"Lo gimana sih ?! Punya mata gak kalo lagi jalan !" gerutu Wendy sebal karena pengunjung salah satu kafe itu entah sengaja atau tidak menumpahkan air ke Seulgi.

"Nih jalan kesempitan !"

"Kursi temen lo juga mepet ke jalan, jadi jangan salahin gue nih air kesenggol terus tumpah ke temen lo !" bukannya meminta maaf malah pengunjung tadi berkata ketus ke Wendy.

"Kok lo nyolot sih ! Jelas jelas lo yang salah !" ucap Wendy tak kalah ketus.

"Udah udah wen, gue gakpapa kok" Seulgi berinisiatif melerai perdebatan yang pasti berujung pertikaian antara Wendy dan perempuan pengunjung kafe itu.

"Tuh temen lo aja gakpapa emang dia aja kursinya mepet ke jalan !" kata kata yang diucapkan perempuan itu tidak ada manis manisnya bahkan terkesan meremehkan Seulgi yang mentolerir kelakuannya.

"Mulut lo itu bisa dikontrol gak ! Udah bagus nih kursi ga nyangsang ke lo !" mulut pedas Wendy tidak bisa dikontrol saat mendengar balasan perempuan tidak tahu diri itu.

Perempuan itu sudah tersulut emosinya bukan hanya mengeluarkan kata kata tidak selayaknya dikeluarkan dari mulut perempuan, dia juga sepertinya ringan tangan terbukti saat ini tangan perempuan itu sudah melayangkan gelas ditanggannya yang berisi sisa air mineral tadi hendak ditumpahkan lagi tetapi ke tubuh Wendy.

Byurrrr

Wendy terpejam bersiap menghadapi guyuran air mineral yang dingin itu tetapi aneh dia tidak merasakan apa apa harusnya kini tubuh dan bajunya sudah basah kuyup tapi nyatanya masih kering seperti sedia kala. Beda dengan Wendy kini Seulgi tubuh dan bajunya semakin basah karena guyuran air itu. Seulgi bermaksud melerai Wendy dan perempuan itu malah berimbas terkena guyuran air itu.

"Astaga ! Seulgi !" pekik Wendy saat melihat Seulgi yang sudah basah.

"Dasar cabe lo !" umpat Wendy ke perempuan itu.

"Temen lo aja yang bego !" bela perempuan itu.

"Dirumah lo gak ada air ? Ini kafe buat makan bukan main air" suara baritone laki laki terdengar dari arah belakang Wendy.

Seulgi, Wendy dan perempuan itu menoleh kearah suara laki laki itu bahkan seisi kafe mengarahkan matanya kearah laki laki itu.

"Jimin, tolongin gue" rengek perempuan itu dengan intonasi manja yang dibuat buat. Mendengarnya saja Wendy dan Seulgi ingin muntah.

SEUL'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang