19. Perjodohan

1.6K 201 4
                                    

Seulgi sedang sibuk memilih dan mengepak barang barang yang akan dibawanya besok saat makrab fakultasnya. Sembari menemani Seulgi mengepak baju dihidupkannya speaker berwarna rose gold dimeja belajar. Setelah koneksi bluetooth tersambung ke speakernya alunan lagu Bon Jovi yang berjudul Its my Life terdengar disegala penjuru kamar Seulgi seakan memberikan semangat pada Seulgi.

Kriettt

"Kakak, mau kemana ?" tanya Daniel saat bertandang ke kamar kakaknya dan melihat kakaknya sedang sibuk memasukkan baju dan perlengkapan lainnya kedalam tas ransel.

"Kakak mau ada makrab besok niel. Sampek minggu doang" jawab Seulgi sambil memelankan volume pada speakernya agar dia bisa mendengar Daniel dengan jelas.

"Ah elah kak, kayak anak SD aja kemah segala" cibir Daniel yang memainkan senter milik Seulgi.

"Tau tuh kampus ! Kakak juga heran" Seulgi sebenarnya juga kurang antusias pada kegiatan tahunan kampusnya ini.

"Oiya kak, besok pagi papa mama balik" Daniel memberi tahu tujuan awal dirinya ke kamar kakaknya.

"What ?!" pekik Seulgi kaget setelah mendengar berita dari adiknya.

"Duh, biasa aja deh kak. Sakit kuping Daniel" sungut Daniel karena pekikan suara Seulgi yang membahana.

"Kok papa mama gak ngasih tau kakak ?!" tanya Seulgi dengan nada kesal pada adiknya.

"Papa mama tuh mau ngasih tau kakak. Tapi takut ganggu kakak soalnya kan kakak lagi sibuk sibuknya dikampus. Gitu" jawab Daniel menjelaskan.

"Eh ? Tapi kok tumben pulang niel ? Emang udah beres semua disana ? Katanya pulang sebelum natal ?" Seulgi menanyai adiknya dalan satu kalimat ketika menyadari ada yang janggal dengan berita kepulangan ayah dan ibunya yang mendadak.

"Gaktau kak---" Daniel menaikan bahunya.

"Yaa mungkin kangen kali kak sama kita kalo gak yaa ngurus bisnis, kakak tau sendiri kemaren pak Jung abis kena stroke" Daniel menyampaikan argumen simpelnya pada Seulgi.

"Bisa juga sih" Seulgi hanya mangut mangut membenarkan ucapan adiknya.

"Ntar kamu niel yang jemput papa mama ?" tanya Seulgi lagi dan meneruskan kegiatan packing nya.

"Yes kak. Sapa lagi coba ?! Kakak kan makrab" jawab Daniel membantu kakaknya mengemas sisa perlengkapannya.

"Jangan lupa pesen Mang Asep buat bantuin beresin rumah" pesan Seulgi pada adiknya dan dianguki oleh Daniel.

🍀🍀🍀🍀

Jimin sedang tertidur pulas di kamar apartemennya. Dirinya sangat letih setelah seharian tadi berkutat dengan perkuliahan. Jam sudah menunjukkan jam 8 malam berarti kurang lebih sudah 3 jam dia tertidur setelah dirinya tiba di apartemennya.

Drtt drttt drttt

Getaran ponsel Jimin memaksa sang pemilik bangun. Jimin meraba raba dipinggir nakasnya mencari benda kecil yang bergetar menggangu tidurnya. Dilayar terpampang jelas nama kakaknya Jin menelfon. Dengan setengah sadar Jimin menjawab telfon kakaknya. Mata Jimin seketika menjadi terbuka lebar seolah rasa kantuknya sudah hilang saat mendengar adiknya Yerim kondisinya memburuk.

Setelah mematikan sambungan telfonnya Jimin langsung menyambar kunci mobilnya dan menenteng jaketnya menuju mobil untuk segera kerumah orang tuanya tempat Jin dan Yerim tinggal. Jimin melajukan mobilnya dengan kecepatan yang menurut Jimin biasa tetapi menurut orang lain bisa menggelus dada.

Suara klakson mobil Jimin terdengar dan tak lama pagar rumah dibuka oleh satpam untuk Jimin masuk kerumahnya. Lagi lagi Jimin melihat mobil BMW hitam milik ayahnya terparkir disebelah mobil kakaknya. Jimin mendengus berat karena kehadiran ayahnya tetapi segera dia singkirkan karena tujuan dia kemari mau melihat adik kesayangannya.

SEUL'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang