17. Kecupan

1.7K 215 5
                                    

Jimin yang awalnya kaget melihat Seulgi berada di apartemennya lalu mengajak Seulgi untuk makan siang diluar. Sekarang mereka berada dikafe tak jauh dari apartemen Jimin.

"Kok lo bisa dateng ke apartemen gue seul ?" tanya Jimin memulai obrolannya dengan Seulgi.

"Emm, itu kak. Gue tadi denger kalo lo sakit kak makanya gue jengukin kak" jawab polos Seulgi.

"Ohh, perhatian banget lo jadi adek tingkat gue" balas Jimin dengan kekehannya.

"Eh ? Maksud gue----"

"Canda kali seul, jangan grogi juga" Jimin melihat respon Seulgi karena godaannya yang membuat Seulgi grogi hanya terkekeh.

Seulgi sudah menunduk malu sambil mengaduk aduk matcha latte didepannya. Dia bahkan yakin kalo sekarang wajahnya sudah bersemu merah.

Sesaat kemudian Jimin dan Seulgi larut menikmati makan siang mereka. Hanya terdengar dentingan suara sendok dan garpu menyentuh piring dan sisanya hanya hening.

"Emm, seul lo abis ini mau nemenin gue gak ?" tanya Jimin setelah menghabiskan satu piring nasi goreng didepannya.

"Kemana kak emang ?" jawab Seulgi yang masih menuntaskan makanan didepannya.

"Ke toko buku, ada yang mau gue beli. Gimana ?" tanya Jimin kembali.

"Emm, oke kak gue temenin" Dan Seulgi mengganguk mengiyakan permintaan Jimin.

🍀🍀🍀🍀

Setelah Jimin membeli buku yang dicari dan Seulgi juga membeli beberapa novel, mereka beranjak meninggalkan toko buku. Di tengah perjalanan menuju rumah Seulgi, tiba tiba Seulgi menyuruh Jimin menghentikan mobilnya menepi di taman di sekitar perumahan Seulgi tempat Seulgi menanggis dipelukan Jimin tempo hari.

Seulgi berlari kecil mendahului Jimin yang mengekor dibelakangnya. Seulgi menyuruh Jimin menunggunya disalah satu bangku taman. Tak lama Seulgi datang dengan membawa dua cone eskrim ditangan kanan dan kirinya. Dua rasa eskrim strawberry dan vanilla ditangan Seulgi.

"Buat lo kak" Seulgi menyerahkan cone eskrim rasa vanilla ke Jimin.

"Sorry kak, rasa coklatnya abis tinggal vanilla sama strawberry" sambung Seulgi setelah mendaratkan dirinya duduk disamping Jimin.

Jimin hanya tersenyum tipis dan mulai menikmati eskrim vanilla dari Seulgi sambil memandang anak anak yang bermain didepannya. Sementara Seulgi menikmati eskrim strawberry ditangannya sambil sesekali melirik kearah Jimin.

Hidung mancung, rahang tegas dan mata coklat terpahat sempurna diwajah seorang Park Jimin. Ditambah rambut hitam kelam yang selalu disibakkan kebelakang menambah kharisma Jimin yang terlihat cool dan garang dalam waktu bersamaan. Tetapi demi planet pluto jika Jimin sudah tersenyum dan bersikap gentle bisa dipastikan tembok sekokoh apapun untuk tidak terpesona pasti akan runtuh juga.

Seulgi tersadar dirinya sedari tadi membicarakan Jimin dan segala pesona nya didalam hati langsung tersadar. Kok gue jadi gini sih monolog Seulgi dalam hatinya. Saat kedua orang ini sedang sibuk tenggelam dengan pikiran mereka masing masing ada anak kecil menangis didepan mereka karena terpisah dengan ibunya. Sontak Seulgi menghampiri anak kecil didepannya.

"Adek kenapa kok nanggis ? Mama kamu kemana ?" tanya Seulgi lembut kepada anak kecil itu, Seulgi juga sudah berjongkok mensejajarkan dirinya dengan anak itu.

"Gatau tante, papa ilang" ucap polos dari anak kecil itu sambil memegang balon merah ditangan kanan nya.

"Yaudah kamu jangan nanggis yaa, tante bantu kamu cari papa kamu" tawar Seulgi sambil tersenyum lebar pada anak kecil didepannya.

SEUL'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang