28. My Fiance & Surgery

1.4K 180 2
                                    

Pesawat airbus yang ditumpangi Jimin, Jin, Seulgi dan Yerim sudah mendarat mulus di LAX (bandara Los Angeles) setelah transit dari Jakarta ke Sydney lalu menuju Los Angeles. Seolah tak ada kata lelah mereka langsung membawa Yerim ke rumah sakit sesegera mungkin setelah turun dari pesawat. Yerim dirawat di Ronald Reggan UCLA Medical Center, dan Yerim ditangani oleh dokter ahli dibidang urologi disana. Setelah Yerim dipasang selang infus dan mendapatkan kamar perawatan, Seulgi dan Jimin membawa semua barang bawaan mereka ke hotel yang sudah mereka pesan tak jauh dari rumah sakit. Sementara Jin masih berdiskusi dengan dokter yang menanggani Yerim untuk operasinya karena operasi Yerim dijadwalkan dua hari lagi setelah Yerim selesai menjalani serangkaian check up untuk persiapan operasinya.

Orang tua Seulgi besok akan terbang dari Seattle ke Los Angeles dan ayah Jimin hari ini sudah terbang dari Bali ke LA setelah selesai urusan bisnisnya. Daniel dan Jungkook yang selalu bertukar kabar dengan Seulgi akan berangkat besok dari Jakarta setelah pertandingan basket mereka selesai. Semua orang sibuk dengan urusan masing masing tetapi tujuan mereka sama yaitu ke Amerika dan tanpa mereka sadari ada dua orang yang juga terbang dari Jakarta menyusul mereka ke LA esok hari.

Setelah selesai dengan urusan masing masing, Jimin dan Seulgi menyusul Jin dan Yerim ke rumah sakit lagi. Jimin mendaratkan bokongnya disofa kamar perawatan Yerim dan mendengus lelah. "Kak Jin sama Yerim udah makan ?" berbeda dengan Jimin, Seulgi seolah masih punya energi.

"Udah seul, tadi kakak makan di pesawat masih kenyang kalo Yerim baru aja selesai makan dari rumah sakit. Kamu istirahat dulu aja kasihan kaki kamu" Jin menasehati Seulgi dan menyuruh istirahat. Jin yakin Seulgi juga saat ini lelah apalagi setelah mereka menempuh perjalanan udara selama berjam jam.

"Iya seul, kamu istirahat dulu gih ntar kalo kaki kamu nyeri lagi" Jimin juga menasehati Seulgi untuk dirinya beristirahat setelah menempuh perjalanan jauh dan pasti Seulgi kelelahan.

Seulgi sebenarnya kelelahan tapi dia tak tega jika meninggalkan Yerim, Jin dan Jimin yang sama sama kelelahan harus berjaga dirumah sakit. Tapi dirinya juga tidak memungkiri kakinya sudah berdenyut nyeri alhasil Seulgi hanya mengangguk patuh pada Jimin untuk mengistirahatkan dirinya. Jimin mengantarkan Seulgi kembali ke hotel untuk istirahat.

Seulgi kini dikamar hotelnya setelah diantar Jimin kembali ke hotel untuk beristirahat. Dirinya merebahkan diri diatas kasur empuk berukuran big size dikamar hotelnya karena badannya sangat letih jujur saja. Sementara Jimin dikamar hotelnya sedang menyegarkan dirinya dan bersiap kembali ke rumah sakit nantinya. Karena saking kelelahannya Seulgi yang belum mandi terlelap tidur karena matanya sangat berat. Jimin yang sudah selesai mandi dan bersiap kembali kerumah sakit mampir ke kamar hotel Seulgi.

Jimin memasuki kamar hotel Seulgi dan mendapati gadisnya sudah tertidur pulas dan belum menganti pakaiannya dan Jimin yakini Seulgi belum mandi juga. Jimin tersenyum tipis melihat wajah Seulgi yang tertidur pulas terlihat damai dan tenang.

Chuppp

Jimin mengecup kening Seulgi dan pipi Seulgi lalu membisikan sesuatu ditelinga Seulgi yang tertidur pulas "Have a nice dream sayang" sebelum benar benar pergi Jimin menaikan selimut sampai leher Seulgi, sebenarnya melihat Seulgi tertidur seperti ini Jimin ingin mencium bibir Seulgi juga tetapi masih dia tahan dan Jimin juga membereskan beberapa barang Seulgi yang tercecer di sofa kamar hotel lalu bergegas melangkah pergi ke rumah sakit untuk mengusir hasratnya yang sudah tidak sabar mencium atau memeluk Seulgi lagi. Bisa gawat gue lama lama disini batin Jimin sambil melengang pergi.

🍀🍀🍀🍀

Hari ini adalah hari Yerim dioperasi, semua keluarga termasuk papa mama Seulgi, ayah Jimin, dan Daniel juga Jungkook sudah berkumpul dan menanti dengan penuh harap akan kelancaran juga keberhasilan operasi Yerim. Sekitar hampir lima jam mereka menunggu didepan ruang operasi, selama itu pula semua orang merapal doa tak henti hentinya terlebih Jimin, sampai tak memperdulikan dirinya sendiri yang belum menyentuh makanan sejak pagi tadi, dirinya belum bisa tenang sepenuhnya sebelum dia mendengar kabar adiknya dari dalam ruang operasi.

Lima jam berlalu dan pintu otomatis ruang operasi terbuka dan menampilkan sosok dokter berwajah bule berjalan mendekati semua orang yang menunggu dengan cemas. Setelah membuka maskernya dokter yang mengoperasi Yerim berbicara dengan Jin dan tersenyum. Jin memberitahukan bahwa operasi Yerim berjalan lancar dan tinggal menunggu Yerim sadar. Semua orang mengucap syukur dan menghembuskan nafas lega. Bahkan Daniel dan Jungkook saling berpelukan melepas lega mereka.

Yerim sudah dipindah diruang ICU karena Yerim masih membutuhkan pengawasan ketat dari dokter pasca operasi transplantasi ginjalnya. Hanya Jungkook dan Jin bergantian dengan Jimin juga Seulgi yang masuk diruang perawatan Yerim di ICU. Orangtua Seulgi harus segera kembali ke Seattle karena pekerjaan mereka yang sudah menumpuk dan menuntut untuk segera diselesaikan. Sebelum kepulangan orangtua Seulgi ke Seattle dan ayah Jimin ke Jakarta sesuai perjanjian Jimin dengan ayahnya hari ini Jimin dan Seulgi melangsungkan pertunangan mereka dirumah sakit tempat Yerim dirawat tepat diruang tunggu kamar ICU VIP milik Yerim.

Tidak ada gaun indah, tuxsedo gagah yang dipakai Jimin dan Seulgi. Tidak ada juga tamu undangan atau pesta mewah disana hanya ada orangtua Seulgi, ayah Jimin, Jin, Daniel, Jungkook serta Yerim yang masih terbaring dan belum sadar menjadi saksi Jimin menyematkan cincin di jari manis Seulgi tanda keseriusan Jimin pada Seulgi atas hubungan mereka. Kini Seulgi resmi menjadi tunangan seorang Park Jimin dan saat itu pula papa Seulgi sudah menanamkan sahamnya pada perusahaan ayah Jimin sebagai kado pertunangan kedua anak mereka.

Jimin merasakan bahagia, haru, sedih juga marah pada situasi ini. Dirinya bahagia akhirnya seseorang wanita yang dia cintai menjadi kekasih hatinya sekaligus menjadi tunangannya, ingin rasanya Jimin memeluk Seulgi erat mengekspresikan rasa bahagianya. Tetapi dilain sisi Jimin merasa sedih mengingat kondisi adiknya yang masih berjuang pasca operasi yang dijalaninya dan dirinya yang harus melaksanakan pertunangannya di saat adiknya masih kritis. Juga amarah karena ayahnya terlihat biasa saja bahkan bisa tersenyum saat anak perempuannya sedang berjuang hidup di meja operasi dan tersenyum puas saat anak lelakinya diberi kado oleh calon mertuanya berupa saham diperusahaan ayahnya. Sungguh Jimin ingin sekali melempar ayahnya dari lantai lima rumah sakit ke jalanan dibawah, Jimin tidak habis pikir ayahnya benar benar buta dengan harta dan sudah tidak memiliki hati. Jimin hanya bisa bermonolog pada hatinya sendiri untuk berjanji menjaga seluruh keluarganya dari rencana rencana licik ayahnya yang lain. Cukup Jimin saja yang merasakan rencana picik ayahnya.

🍀🍀🍀🍀
















*about Vrene, thx 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*about Vrene, thx 😘

SEUL'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang