26. Rumit

1.3K 194 7
                                    

Sudah terhitung sehari semalam Yerim pergi meninggalkan rumah entah kemana. Jin dan Jimin sudah mencari disetiap pelosok kota tetapi tidak juga menemukan sosok adiknya itu. Tentu saja itu menjadi kekhawatiran yang teramat bagi Jin dan Jimin mengingat kondisi Yerim yang tidak baik dan bisa tumbang kapanpun.

Seulgi yang tidak mendapat kabar apapun dari Jimin setelah acara perjodohan mereka dan berinisiatif menemui Jimin di apartemennya. Karena Jimin di hubungi lewat sms tidak mendapat balasan, di telfon tidak diangkat dan membuat Seulgi khawatir terjadi sesuatu pada kekasihnya. Tanpa berlama lama Seulgi yang sudah sampai di depan kamar apartemen Jimin segera memencet bel. Berkali kali Seulgi memencet bel akhirnya pintu apartemen Jimin dibuka oleh wanita paruh baya yang membuat Seulgi heran.

"Non, cari den Jimin yaa ?" seolah tahu arah pikiran Seulgi, wanita paruh baya tadi menanyai Seulgi. "Iya, saya nyari kak Jimin ada ?" Seulgi balik bertanya sopan pada wanita paruh baya didepannya.

"Non ini calon istrinya den Jimin yaa ?" wanita paruh baya itu bertanya pada Seulgi sambil cekikikan pelan. "Eh, iya" Seulgi sedikit kikuk saat menjawab, dirinya belum terbiasa dengan sebutan calon istri Jimin.

"Wah non, den Jimin lagi gak ada di apartemen --- Den Jimin baru di rumah besar, nih bibik baru ngambil pakaiannya den Jimin mau dibawa kesana" wanita paruh baya tadi Seulgi yakini sebagai asisten rumah tangga Jimin menunjukkan tas yang berukuran sedang berisi baju Jimin ditentengnya siap pergi dari apartemen Jimin.

"Rumah besar ?" Seulgi spontan bertanya pada asisten rumah tangga Jimin dengan dahi bergelombang.

"Iya non, rumah besar itu rumah nyonya sama tuan sebelum nyonya meninggal. Ini bibik mau kesana -- non mau bareng sama bibik ?" asisten rumah tangga Jimin menjelaskan maksud dari rumah besar yang diucapkannya dan menawarkan Seulgi untuk bersama sama menuju rumah Jimin.

Tak berlama lama Seulgi mengiyakan ajakan asisten rumah tangga Jimin dan berangkat bersama ke rumah Jimin. Butuh waktu hampir 45 menit menuju rumah Jimin karena keadaan jalanan yang macet. Mobil yang ditumpangi Seulgi dan asisten rumah tangga Jimin masuk ke pekarangan rumah keluarga Jimin. Seulgi mengekor asisten rumah tangga Jimin dan dipersilahkan menunggu Jimin di ruang tengah rumah itu.

"Seulgi" panggil Jimin yang sudah menuruni tangga dari lantai dua. Tanpa basa basi lagi Jimin memeluk Seulgi mencoba menemukan ketenangan disana "Kak Jimin kenapa ?" tanya Seulgi saat Jimin menghambur memeluknya tiba tiba.

Jimin tidak segera menjawab tetapi menenggelamkan wajahnya lebih dalam di tengkuk leher Seulgi. Seulgi yang mengetahui hal itu tidak mendesak Jimin dengan berbagai pertanyaan lagi dan membalas pelukan Jimin mencoba menyalurkan ketenangan untuk Jimin.

"Emangnya ada apa kak ?" Seulgi mulai bertanya saat dirinya dan Jimin sudah duduk diruang tengah, melihat penampilan Jimin yang acak acakan bisa Seulgi simpulkan bahwa ada masalah yang terjadi.

"Yerim kabur dari rumah seul" jawab Jimin lirih sambil mengusap kasar wajahnya.

"Astaga ?! Kok bisa kak ?" Seulgi kaget dengan jawaban Jimin. Seulgi paham bagaimana kekhawatiran Jimin sebagai kakak saat adiknya kabur apalagi Yerim sedang sakit.

"Kemarin pas abis check up, dia tiba tiba kabur" Jimin menggeleng dan menjeda sebentar sebelum dia menjawab pertanyaan Seulgi, "Aku sama kak Jin udah nyari dia kemana mana tapi gak ada hasil, aku khawatir sama dia seul" Jimin menghela nafas berat dan menundukkan kepalanya seolah putus asa.

"Coba aku nanya Daniel kak" Seulgi tiba tiba mendapat ide untuk menghubungi adiknya yang satu sekolah dengan Yerim, siapa tau mereka mendapat petunjuk tentang keberadaan Yerim.

Setelah berbicara dengan adiknya hampir setengah jam dan diselingi obrolan konyol karena Seulgi menyuruh Daniel untuk segera kerumah Jimin dan membolos sekolah. Sedangkan Daniel tidak ingin membolos karena menjaga imagenya didepan gebetan barunya.

SEUL'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang