55. Forever ( End )

2.8K 163 33
                                    

Hari ini sesuai perjanjiannya dengan Jaebum, Jimin akan menyelesaikan masalah antara dirinya dan Jaebum. Jimin sudah memberitahu Yoongi dan Yoongi juga memberitahu Wendy agar menjaga Seulgi seharian ini dan mengusahakan agar Seulgi tidak tahu masalah ini karena kondisi Seulgi yang cukup lemah. Yoongi juga sudah memberitahu Chanyeol agar bersiap dengan timnya untuk menangkap Jaebum begitu Jimin sudah bertemu dengan Jaebum.

Pagi ini seperti biasanya setelah bangun tidur Jimin akan membantu Seulgi membersihkan diri dulu diatas ranjang, setelah itu Jimin akan pergi mandi. Saat ini Jimin sudah selesai mandi dan berpakaian rapi hendak pergi, Seulgi yang menyadari itu langsung bertanya pada Jimin "Mau kemana ? Rapi amat" tanya Seulgi pada Jimin yang sedang menyisir rambutnya. Jimin menoleh dan menghentikan aktivitasnya lalu tersenyum manis seolah tidam terjadi apa apa "Mau ke kampus bentar ngurusin wisuda" mendengar jawaban Jimin, Seulgi hanya mengangguk mengerti.

Pintu kamar ruang perawatan Seulgi diketuk oleh orang dan muncul perawat dari balik pintu. Perawat tadi tersenyum dan menyapa Seulgi lalu beralih ke Jimin "Tuan Park, anda bisa ke ruang dokter sekarang ? Karena dokter Jung ingin anda bertemu dengannya" setelah menyampaikan maksud kedatangannya perawat tadi undur diri dari hadapan Jimin dan Seulgi. Jimin yang bersiap pergi akan ditunda sebentar setelah Jimin menemui dokter Jung, dokter kandungan yang menanggani Seulgi "Sayang, aku ke dokter Jung dulu yaa" Jimin pamit pada Seulgi dan bergegas ke ruang dokter Jung.

Setelah kepergian Jimin ke ruang dokter Jung, Seulgi duduk manis sambil bersandar di ranjang kamat perawatannya yang sudah di tegakkan dan menonton acara tv. Saat asyik sedang menonton berita, Seulgi mendengar deringan dari ponsel Jimin.

Ada nomer tidak diketahui asal usulnya menelfon Jimin, alis Seulgi naik sebelah dan kembali kecurigaannya muncul tentang masalah Jaebum. Tanpa meminta ijin dari Jimin, Seulgi menerima telfon itu. Belum sempat Seulgi mengucap hallo, si penelfon sudah berbicara dengan inti pembicaraan yang mengingatkan Jimin untuk bertemu dengannya di tempat yang sudah disepakati kemarin, setelah itu telfon terputus. Hati Seulgi mencelos saat mengetahui Jimin akan bertemu seseorang yang pasti ada kaitannya dengan Jaebum, dengan rasa penasaran dan khawatir yang besar Seulgi mengutak atik ponsel Jimin dan menuju aplikasi pesan ponsel Jimin.

Lagi lagi jantung Seulgi seperti terkena sengata listrik ber mega mega volt melihat deretan pesan di ponsel Jimin. Tanpa berfikir dua kali Seulgi mencatat tempat dimana Jimin dan Jaebum akan bertemu lalu mengembalikan ponsel Jimin ketempat semula sebelum Jimin datang.

Selang lima menit kemudian Jimin kembali dari ruang dokter Jung lalu menghampiri Seulgi, Jimin tersenyum manis dan membelai lembut rambut Seulgi seraya berkata "Besok kamu udah boleh pulang" Seulgi memaksakan dirinya untuk tersenyum mendengar ucapan Jimin. Hati Seulgi penuh sesak rasa khawatir dan sedih saat ini mendobrak ingin keluar, Seulgi memeluk Jimin erat bahkan lebih erat dari biasanya. Jimin yang merasa agak aneh dengan kelakukan Seulgi kali ini menepisnya buru buru firasat anehnya dan membalas pelukan Seulgi.

Jimin mengurai pelukan Seulgi dan membenahi rambut Seulgi yang berantakan menutupi wajahnya "Kamu jangan mikirin apa apa yaa -- istirahat yang cukup, besok kita pulang ke rumah" nasehat Jimin pada istrinya. Seulgi tanpa sadar meneteskan air matanya mendengar ucapan Jimin lo masih bisa khawatir sama gue, padahal lo sendiri lagi dalam keadaan bahaya batin Seulgi dalam hati sambil memandang sendu wajah lelaki yang amat dicintainya itu.

Dengan penuh perasaan Seulgi mengecup sekilas bibir Jimin "I love you for now and forever" tindakan tiba tiba Seulgi membuat Jimin mematung sebentar lalu kembali ke alam sadarnya saat menyadari bulir air mata kembali menetes dari mata Seulgi.

"Kenapa kok nangis ? I love you more sayang --" Jimin menjeda perkataannya sebentar lalu meraih tangan Seulgi dan mengengamnya lalu menaruh kedua tangan mereka diatas perut buncit Seulgi "Kita bertiga bakal hidup bahagia, aku janji" Jimin tersenyum tipis tapi syarat dengan ketulusan dan keyakinan.

SEUL'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang