Extra Part - Bahagia

204 12 0
                                    

▶Afgan ft. Rossa - Kamu yang Kutunggu

[A/N : Aku tau ini lama banget di publish. Ibarat makanan, udah keburu basi sebelum dimakan 🤧. Tapi aku harap kalian tetap nyempetin baca, ya. Karena part ini sebagian isinya jawaban dari misteri-misteri part yang belum terpecahkan. Happy Reading!]✊

°°°
Extra Part

•°•

1 Bulan Sebelumnya...

"Tapi Oma, Dimas udah gede, Dimas udah bisa memilih mana yang terbaik buat Dimas tanpa harus Oma pilihin. Please Oma, sekali lagi Dimas tegasin. Dimas gak mau dijodohin."

Rahang Dimas mengatup, dia sedang menahan kesal setengah mati begitu tahu kalau Oma nya akan menjodohkannya dengan seorang gadis anak teman almarhum Mama-Papanya.

"Dimas, semua pihak keluarga udah setuju. Ini amanah dari Mama-Papa kamu lho, nak."

Lagi dan lagi Dimas dibuat bingung, disatu sisi dia tidak mau tahu tapi disisi lainnya Dimas harus benar-benar menahan egonya pasalnya perjodohan ini amanah dari kedua orangtuanya yang sudah lama meninggal.

Mata Dimas memejam, perlahan dia berbalik kemudian berlari masuk ke kamarnya. Oma nya tersenyum lirih menatap kepergiannya lalu memilih untuk duduk di sofa seraya menenangkan diri.

Dua jam berlalu, hari semakin malam. Tamu yang sejak tadi pagi Oma nya tunggu-tunggu akhirnya muncul bersamaan dengan seorang pegawai rumah tangga yang bekerja di rumah Dimas.

Setelah pegawai rumah tangganya pamit undur diri, satu keluarga itu duduk di sofa bersamaan dengan Omanya.

Saat terdengar suara Omanya yang tengah berbincang dari dalam kamarnya yang tak jauh dari ruang tamu, Dimas yang penasaran akhirnya memaksakan diri untuk keluar dari kamar.

Bukannya turut duduk bersama Omanya, Dimas malah memilih duduk di atas anak tangga. Untuk menyamarkan maksud kehadirannya yang tujuannya mau menguping, Dimas pura-pura memainkan ponselnya sambil sesekali melirik ke arah Omanya dan beberapa orang tamu itu.

Ternyata benar dugaan Dimas, Omanya sedang membahas masalah perjodohan. Dan gadis yang duduk di sebelah seorang gadis kecil yang sedari tadi mencuri-curi pandang ke arahnya itu adalah orang yang akan dijodohkan dengannya kelak.

Cantik sih, tapi. Dimas samar-samar menggelenggkan kepalanya, membuang jauh-jauh pikiran anehnya tentang gadis yang akan dijodohkan dengannya itu.

"Dimas," Oma Dimas memanggil.

Dimas segera bangkit dari duduknya lalu menghampiri Omanya.

"Dimas, ayo kenalan dulu sama (Namakamu)."

Dimas masih terlalu asyik dengan ponselnya sampai-sampai mengabaikan apa yang Oma nya suruh.

"Ih ni cowok gak punya perasaan apa? Masa gue duluan yang harus ngenalin diri? Gue kan cewek."

Entah siapa yang mendumel, yang jelas Dimas dengar itu. Cowok itu segera mematikan ponselnya kemudian mengulurkan tangannya yang langsung disambut hangat oleh gadis dihadapannya.

Akankah Dia? [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang