"Angkasa" sapa saja begitu, mungkin aku sedikit berbeda dengan yang lainnya tapi tidak dengan caraku bernafas dan jumlah anggota tubuhku.
Aku anak kedua dari dua bersaudara. Kakakku yang pertama bernama samudra, kalau yang kedua bernama tidak ada.
Aku sekolah di SMA Nusantara, kelas 11 tahun depan kalau lulus, nomor absen 20, duduk paling belakang, hobbyku senyum.
Kebiasaanku biasa saja.Di kelas aku terkenal pendiam, karena terlalu diam sampai-sampai aku tidak melakukan apapun, tidak mengerjakan pr ku, tidak juga mengerjakan ulanganku, kadang-kadang aku kerjakan kalau Dino memberiku jawaban.
Aku cukup terkenal di sekolahku, sudah banyak sejauh ini yang mengenalku selain murid-murid di sekolahku. Seperti guru BK, Satpam sekolah, Ibu kantin, Wali kelasku, Dan guru guru lainnya.
Kalau di rumah, sepertinya aku hanya pelengkap keluarga, karna keluargaku tidak akan lengkap kalau tidak ada aku.
Aku kira dulu nama ayahku adalah "Sam" karna banyak orang yang memanggilnya dengan "Pak Sam" ternyata aku baru tau kalau itu nama panggilan karena kakakku namanya "Sam".
Tapi sekarang aku sudah tau nama Ayahku, namanya "Arya Baskara". Tapi aku sering memanggilnya dengan sebutan "Ayah".
Tentang Ibuku, dia cantik seperti Bidadari, aku mengira dulu Ayahku adalah Jaka Tarub yang mengambil selendang ibuku saat ia mandi. Namanya juga cantik "Cantika Wulandari".
Aku sedikit kecewa saat tau kalau nama Ayahku adalah Arya bukannya Jaka Tarub. Tapi tak apa, setidaknya menurutku Ibuku adalah bidadari.
Mendapat ranking 25 di semester satu kemarin adalah suatu prestasi yang luar biasa bagiku, hampir saja aku membuat syukuran untuk warga di perumahanku.
Yah memang berbeda dengan kakakku, yang dengan mudahnya mendapat juara umum di sekolahnya.Di perumahanku juga aku terkenal, mungkin karena aku sering membuang sampah sembarangan atau mengambil mangga tanpa ijin di rumah pak Somat.
Tapi kebiasaanku itu sudah berakhir sekitar 4 tahun lalu, setelah aku merasa kalau aku sudah dewasa. Kecuali kebiasaanku yang suka menggoda gadis yang sedang lari di depan rumahku. Yah, anggap saja itu sebagai naluriku sebagai laki-laki.
Oh iya, hampir saja lupa. Nama lengkapku Angkasa bramasta umurku masih 15 tahun dengan wajah 10 tahun.
Lahir pada tanggal 10 Agustus 2002, Tempat Rumah Sakit. Keadaan menggemaskan dengan wajah tampan
Tentangku 02
Di rumah, aku terbiasa bermain dengan Jimmy, umurnya masih muda sekitar 5 tahun 3 bulan. Dia imut dan juga lucu. Tapi dia memiliki 4 kaki, dan 1 ekor. Iya, dia anjingku.
Anjing ras pug, yang diberikan Pamanku kepadaku. Katanya untuk menemaniku bermain di Rumah, agar aku tidak kesepian. Tapi Pamanku berbohong, Jimmy lebih sering bermain sendirian. Mungkin karena dia anak tunggal?.
Rumahku tidak terlalu mewah, tapi cukup besar bagi Jimmy. Dan juga cukup untuk ditempati keluargaku.
Pekerjaan Ayah adalah keluar kota, karena dia jarang sekali berada di Rumah, dan setiap aku tanya akan kemana dia selalu menjawab "Keluar kota, ada kerjaan"
jadi aku pikir kerjaannya adalah keluar kota.Kalau Ibu, dia tidak bekerja. Tugasnya adalah membesarkanku dan kakakku, juga memastikan aku tetap terlihat tampan.
Tidak ada yang menarik tentang Sekolahku, satu-satunya yang membuat menarik adalah Aku. Pak Agung juga membuatku tertarik, karena hanya dia yang bisa mengalahkan kepopuleranku. Tapi aku tidak akan tinggal diam, masa iya aku dikalahkan satpam sekolah.
Kalau pacaran, aku belum pernah, sekali. Dua bahkan lebih sudah pernah. Di Sekolahku yang sekarang aku sama sekali belum pernah pacaran, belum ada yang membuatku tertarik. Tidak mungkin kan aku pacaran dengan Pak Agung.
Selisihku dan Kakakku lumayan dekat, hanya 2 tahun. Tapi sekolahku berbeda dengannya. Sekolahnya adalah sekolah favorit, kalau sekolahku hanya sekolah yang Ayah favoritkan. Ayah favoritkan untukku maksudnya.
Aku tidak ingin membuat Ayahku kecewa, jadi aku juga harus berpura-pura menyukai sekolahku.
Sebenarnya aku bisa saja sekolah di tempat Samudra, tapi NEM -ku tidak cukup jadinya aku tidak bisa bersekolah disana.
Kalau ke Sekolah, Sam akan mengantarku karena jalannya searah. Dia akan menurunkanku didepan kelasku. Sebenarnya aku malu, tapi tidak apa demi dia aku buang maluku itu. Dia selalu bilang "Aku cuman mau kamu selamat sampai tujuan, adikku sayang" jika aku tanya kenapa menurunkanku didepan kelas. Lalu aku selalu membalas " Iya, terima kasih sudah membuatku malu kakakku sayang".
Belakangan ini aku bingung untuk mencari nama singkatan yang keren untukku. Kalau Samudra nama singkatannya adalah "Sam". Aku iri, dia biasanya hanya memanggilku dengan sebutan "dik". Kalau di Sekolah teman-temanku juga bingung, mereka mau memanggilku "Ang", "Kas", atau "Sa". Agar tidak bingung, aku menyuruh mereka memanggilku dengan sebutan "Zayn" tapi mereka menolaknya, jadi mereka memanggilku dengan sebutan "Ang" atau "Angkasa".
Kecuali guru BK ku, dia pasti menyebutku dengan sebutan "Angkasa Bramasta!" dengan nada yang keras dan cepat. Sudah pasti itu karena dia akan marah padaku. Sudah marah lebih tepatnya.
Kalau Dino, dia sudah mengenalku selama 15 tahun, bahkan saat dalam kandungan aku sudah bersahabat dengannya. Rumahnya tidak jauh dari Rumahku, Ayahnya juga sudah berteman lama dengan Ayahku, jadi keluarga kami sangat akrab seperti saudara.
Aku juga sangat akrab dengan Ayahku, kami sudah berteman saat aku baru berusa 1 hari. Dulu dia sering bermain denganku, karena sekarang dia jarang di rumah jadi aku lebih akrab dengan Ibuku.
Jangan tanya kenapa namaku Angkasa, Aku juga ingin bertanya itu. Kalau tanya dengan Sam, dia tidak tau, kalau tanya dengan Ayah, dia tidak ada disini, kalau Ibu, sudah pernah tapi aku kurang puas dengan jawabannya. Dia hanya menjawab "Karena Angkasa itu indah". Mungkin kalau aku perempuan, namaku adalah Indah Bramasta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa
Teen FictionKalau saja saat itu aku boleh memilih namaku, akan kuubah menjadi semesta. Agar aku bisa menjadi hal yang kau favoritkan nantinya. Tapi tak apalah ya? Suatu hari kau juga akan menyukai angkasa.