Jimmy dan Kadonya 🎀

62 7 3
                                    

Tepat pada hari ini, tanggal  4 maret 2018. Adalah hari yang membahagiakan. Seluruh keluargaku juga ikut merayakan hari tersebut.

Bagaimana tidak hari ini adalah hari ulang tahun. Tepat 6 tahun sudah usia jimmy hari ini. Aku dan Samudra sudah mengucapkan selamat ulang tahun pada Jimmy. Tapi Jimmy sepertinya tidak peduli, dia masih asik dengan bolanya yang sudah rusak.

Sepertinya kado yang tepat bagi Jimmy adalah bola baru. Aku akan membelinya nanti sepulang sekolah.

Sam sudah menyiapkan surprise bagi Jimmy, aku sendiri juga tidak tau apa itu. Dia memang pandai membuat kejutan.

***

"Kak, kamu udah beli kado?"
tanyaku dengan Sam di jalan

"Udah, tapi rahasia"

"Kasih tau aku aja,aku pinter jaga rahasia"

"Waktu dulu, kakak kencing sembarangan siapa yang ngasi tau?"

"Tapi kan udah lama"

"Ah sama aja"

Sepertinya Sam masih dendam denganku. Padahal itu kejadian 6 tahun lalu. Ah, aku masih ingat. Dia bilang padaku

"Jangan bilang-bilang kakak kencing di halaman ya"
Aku hanya mengangguk kecil.

Setiba Ibu pulang aku malah menceritakannya. Aku kira Ibu akan senang karena kakak sudah menyiram tanamannya.

Kejadian itu berawal saat aku dan Samudra ditinggal pergi oleh Ibu. Waktu itu Ibu ada acara ngegosip dengan teman-temannya.

Aku dan Samudra yang saat itu sedang berada di halaman, malah terkunci karena sepertinya Ibu lupa kalau dia sudah memiliki anak.

Samudra saat itu sudah tidak tahan ingin pipis, akhirnya dia berkata begitu padaku. Lalu aku bertanya karena aku penasaran

"Kenapa harus di bunga mawar kak?"

"Iya, biar bunganya subur dan wangi"

Aku percaya dengan perkataan Samudra saat itu. Sehingga dulu setiap aku main di halaman aku selalu buang air kecil di bunga mawar, dan Ibu juga selalu memarahiku. Tapi sudahlah, itu kan waktu aku masih kecil dan polos.

Di kelas aku segera mengumumkan kalau Jimmy berulang tahun yang ke 6.

"Semuanya! pengumuman! Jimmy umurnya udah 6 tahun!"

"Siapa ang?"
"Hbd jimmy"
"Jimmy siapa ang?"
"adik kamu?"
"wah selamat ya"

Beberapa temanku masih berpikir kalau Jimmy adalah adikku. Kecuali Dino, dia hanya menggelengkan kepalanya.

Akhirnya aku meluruskan kalau Jimmy adalah anjingku, tiba-tiba saja mereka semua ingin mengeroyokku.

***

Jam istirahat aku ke kelas Ghea. Aku menemuinya, dan duduk di sebelahnya.

"Hai"

Dia hanya menoleh ke arahku.
Tidak, lebih tepatnya melirikku.

"Hari ini Jimmy udah 6 tahun lo"

"Adikmu?"
Akhirnya dia menanggapi perkataanku

"Salah! anjingku"

"Bodo amat!"
Sepertinya dia marah denganku, padahal aku hanya ingin memberitaunya kalau Jimmy sedang berulang tahun.

"Kenapa masih disini?"
sambungnya

"Nunggu senyum kamu terbit"

"Memangnya matahari apa"

"Ga selalu matahari yang bisa menyinari hidup seseorang kan?"

"Gombal! pergi sana"

"Kamu lucu sekali Ghea, bagaimana kamu bisa menyuruhku pergi kalau kamu alasanku datang"

***

Di rumah, semua sudah siap untuk merayakan. Dino juga ikut. Kami merayakannya dengan sederhana. Cukup dengan makan masakan Ibuku. Tapi tidak makanan Jimmy, nanti kita sakit perut.

Hanya Ayah yang tidak ada hari ini, aku rindu dengan Ayahku. Kalau Ayah, dia hanya rindu Ibu.

Ternyata kejutan yang diberikan oleh Sam sangat membuat Jimmy terkejut. Sam memberikan kacamata hitam untuk Jimmy. Dan akhirnya tidak bertahan lebih dari 7 menit kaca itu sudah rusak digigit oleh Jimmy.

Kini saatnya membuka kado dariku, aku sudah membelikannya bola baru. Tapi sepertinya aku salah beli, aku membelikannya bola bulutangkis, karena hanya itu yang tersisa di mini market tadi.

Maaf Jimmy, aku tidak tau bagaimana seleramu, kalau seleraku sih mudah. Indomie.

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang