《X》

122 15 3
                                    

Kringg~ kringg~

"Ah Clara bisa kau angkat telpon ku? Aku sedang mengurus data-data penting."

Gadis kecil itu mengangguk dan segera menjawab telepon itu.

"Key?"

Mendengar nama Key disebut JC segera menoleh.

"C-Clara kaukah itu? Tolong katakan kepada James bi..sakah ia menjemputku a-aku sedang ber.. berada di der.. dermaga-"

Tutt-tutt-tutt

"Hallo Key?! Kau dengar aku?!" Clara nampak panik setelah mendengar suara Key, sepertinya ada yang tidak beres.

"Ada apa dengan Key?!" JC yang sangat panik setelah melihat gelagat Clara.

"Key meminta agar James menjemputnya di dermaga tetapi seperti ada yang tidak beres dengannya."

"Biar aku yang menjemputnya." JC segera pergi menuju tempat Key berada.

"Tu-tunggu JC!!" Teriakan James yang dihiraukan oleh JC.

Key dan JC..
Mereka memang sangat akrab dibandingkan dengan yang lain.

Bagi JC, Key sudah seperti adiknya..

"Ada apa ini? Tadi aku sempat melihat JC yang berlari sangat cepat."

"Hans! Sepertinya Key terluka saat menjalankan misi nya, dan JC sedang menjemputnya." James yang terlihat sangat panik.

"Tenanglah! Mereka sudah besar! Tidak ada yang perlu dicemaskan!" Hans menunjukkan tatapan dinginnya dan saat itu pula James terlihat lebih tenang.

"Hhh... sudahlah aku ingin pergi dulu ada tempat yang ingin kudatangi."

"B-baiklah.." James kembali mengerjakan pekerjaan nya yang tadi sempat tertunda.

Gadis kecil itu pergi menuju dapur dan segera membuatkan kopi, rupanya ia ingin memberikan nya untuk James.

Tluk~

Gadis kecil itu menaruhnya di meja kerja James.

"Clara.... Hhhh terimakasih."

James mengusap kepala Clara dengan lembut.

Bruakk!!

Kedua orang itu terkejut setelah mendengar suara pintu yang terbuka sangat kencang, dan mereka segera menuju tempat suara itu berasal.

"Key!" James yang terkejut melihat darah yang sangat banyak mengalir di lengan Key.

"James aku akan membawanya ke rumah sakit!" Terang JC.

"Jangan! Kau gila?! Kau ingin identitas Key ketahuan?!" James yang segera membantahnya.

Sontak JC terkejut dan segera mengetahui kesalahannya.

"La-lalu apa yang jarus kita lakukan?" JC nampak putus asa.

"Ikut aku."

James dan JC segera membawa Key masuk ke ruang pribadi James.

Sementara Clara tidak tahu apa yang harus ia lakukan, melihat darah yang mengalir di lengan Key hasrat nya untuk 'bermain' muncul, tetapi ia langsung menepisnya karna ini bukan waktu yang tepat untuk 'bermain'.

Tap.. tap.. tap

"Jack!" Melihat Jack turun, Ckara segera memanggilnya.

Jack terkejut melihat pemandangan di ruangan ini yang terdapat banyak bercak darah.

"A-apa yang sudah terjadi?!"

"Jack.. Key, ia tertembak saat menjalankan misi nya." Gadis kecil itu sedang menahan tangisnya.

"Tenanglah Clara.. semua akan baik-baik saja."

1 jam kemudian nampak James yang keluar dari ruangan itu, Jack segera bertanya keadaan Key.

"James! Bagaimana keadaan Key?"

"Hhh.. Key kehilangan banyak darah tapi untungnya kami berhasil mengambil peluru di tangannya."

•°•°•°•°

Esok paginya Key telah pulih walaupun ia masih tidak bertenaga akibat kehilangan banyak darah.

Hans dan Louis pulang bersamaan tadi malam, mereka berdua terkejut setelah mendengar apa yang terjadi dengan Key.

Dan mereka semua sedang menyantap sarapan pagi nya, nampak JC yang selalu melihat kearah Key yang sepertinya ia sangat khawatir akan keadaan Key.

"Hei sudahlah jangan dipaksakan.. tangan kananmu masih belum pulih, sini biar kau kusuapi."

Mendengar ucapan JC semua orang nampak terkejut dan menahan tawanya, sementara Key mukanya sudah terlihat seperti kepiting rebus.

"Me-memangnya apa yang salah dengan ucapanku?" JC yang heran melihat semua orang menahan tawa nya.

"Ck.. kau ini, lihatlah! Key sudah besar jangan menganggap dia sebagai adik kecilmu!" Louis yang resah dengan tingkah JC dan menekankan kata 'adik' kepadanya.

"Tutup mulutmu Lou! Memangnya kenapa jika aku menganggap Key sebagai adikku? Lihatlah kau bahkan tidak merasa kasihan melihat kondisi Key!" JC yang tidak terima atas perilaku Louis.

Brakk!!

"Kalian berdua bisakah tenang sedikit?!" Akhirnya James menunjukkan tatapan nya yang mengerikan itu.

Ting~ tong~

"Hhh.. biar kulihat siapa yang datang." James yang berkata setelah melihat semua orang masih terkejut atas perilaku nya tadi.

Ia pun segera pergi meninggalkan meja makan.

"Siapa yang datang sepagi ini?" James yang bergumam dan segera membuka pintu itu.

James nampak terkejut setelah melihat seorang wanita yang sangat cantik berdiri di depan pintunya.

"Ah! Apa kau kenal Hans? Kemarin aku melihat nya masuk kesini, bisakah aku menemuinya?" Wanita itu sepertinya kenalan Hans.

"Mm maaf nyonya, sebelumnya anda siapa ya?" Tanya James karna ia tidak boleh mengijinkan sembarang orang memasuki rumah nya.

"Ohh maaf aku lupa memperkenalkan diri terlebih dahulu, perkenalkan aku Anna kekasih Hans." Wanita itu tersenyum sembari memperkenalkan diri.

"Kekasih?" Sekali lagi James terkejut atas pengakuan wanita itu yang ternyata kekasih Hans.

"A-ah.. kalau begitu silahkan masuk Anna."

●DARKside●

The DarksideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang