《XXIII》

44 3 1
                                    

Author pov

"wahh siapa sangka James akan mengeluarkan ide cemerlang," ejek pria berambut abu itu kepada temannya.

"diam dan jalan saja kau," sahut pria yang menjadi lawan bicaranya.

"hahaha, tapi bukankah ini sedikit keterlaluan James?" pria itu sedikit memprotes.

"apa maksudmu?" tanya pria dengan rambut bewarna blonde itu.

"kita seharusnya menghemat tenaga, bukan mebuang-buang tenaga seperti saat ini James," keluh JC.

"kita tidak punya pilihan lagi JC, kecuali kau memang ingin dibawa ke dalam jeruji besi oleh pasukan berseragam itu," jawab James yang merasa jengkel.

Mereka berjalan menyusuri terowongan tersebut, diantar kedua orang tersebut terdapat gadis kecil berambut hitam dengan boneka ditangannya.

"Hhh.. Mungkin Jack dan Hans telah sampai di perbatasan dermaga tersebut,"  JC menghembuskan nafas lelahnya.

•°•°•°•°

1 jam yang lalu.

"kalian, dengarkan aku," seru James.

"kita tidak bisa turun di stasiun selanjutnya, sekarang kita sedang berada di dalam kereta kan. Dan setiap kereta pasti memiliki masinis,"

Semua nampak bingung dengan apa yang James katakan. Jika memang ada masinis apa hubungannya dengan kondisi mereka sekarang? Tanpa memikirkan ekspresi bingung dari teman-temannya James segera bediri dari tempat duduknya.

"semuanya ikut aku," tanpa aba-aba James segera pergi menuju gerbong paling depan.

"James kau mau kemana?" tanya Key.

Namun James tidak menjawab, ia lebih memilih untuk jalan terus.

Setelah sampai di ujung gerbong paling depan ia mendobrak masuk ke dalam ruangan masinis, semua terkejut melihatnya.

Masinis yang sudah paruh baya itu nampak terkejut dengan kehadiran James.

"tu-tuan, apa yang sedang kau lakukan?" tanya pria paruh baya itu dengan terbata-bata.

"maafkan aku pak," James segera mengepalkan tangannya.

Bbugghh-

Pukulan tersebut tepat mengenai rahang pria paruh baya itu, alhasil ia tidak sadarkan diri.

"James! Apa yang kau lakukan?!" teriak gadis kecil itu.

Mereka semua bingung melihat tingkah James, berharap mereka semua akan baik-baik saja sebab kereta berjalan tanpa masinis mampu membuat nyawa mereka melayang.

James segera mencari tuas rem kereta tersebut, melihat itu JC yang sedikit tahu tentang alat kemudi kereta segera membantu, setelah menemukannya James segera menarik tuas rem tersebut, kereta berdecit, dan semakin pelan melaju hingga berhenti sempurna.

Kemudian James menekan salah satu tombol dan pintu kereta terbuka.

"kalian, segera turun dari kereta ini." perintah James.

Tanpa disuruh dua kali mereka segera turun dan menyisakan James yang masih di ruang kemudi.

James menekan tombol dan pintu pun tertutup, kemudian ia mendorong tuas rem kereta mulai jalan perlahan. James segera lompat dari kereta bawah tanah itu.

"hey, sekarang bagaimana? Kereta itu sudah jalan. Jangan bilang..," protes Louis

"ya, kita akan jalan kaki mulai dari sini." jelas James.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The DarksideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang