Verlyn #7

47 7 0
                                    


"Gue nggak suka mawar. Iya cantik, tapi berduri." -Verlyn

***

"Tapi gue lihat pake mata kepala gue sendiri Ren." Gadis itu kembali terisak, membuat Reno sedikit kelimpungan. Bagaimana jika ada yang melihatnya? Mungkin karyawannya akan menganggap ada hubungan spesial antara dirinya dan gadis itu.

"Lo salah lihat kali, kemaren malem aja gue telfonan sama Lyn." Reno mencoba menenangkan Sella.

"Terserah lo mau percaya sama gue apa enggak," Sella menatap Reno tajam. Lalu beranjak keluar dari ruangan Reno. Namun, saat akan membuka pintu ruangan, seseorang sudah terlebih dahulu membukanya.

"Ren, ini ada per..." Sella mematung, menatap gadis yang semalam berpelukan dengan tunangannya. Lalu sedikit mendorong Verlyn yang menghalagi jalannya. Meninggalkan Verlyn yang kini kebingungan dengan apa yang dilihatnya.

Sella? Nangis diruangan Reno? Ada apa ini? Mendadak perasaan Verlyn tidak karuan. Bingung, kesal, panas, tidak terima.

"Gimana soal persiapan pernikahan Zeva Lyn? Udah beres kan? Tiga hari lagi loh." Reno memecah keheningan yang tercipta antara dirinya dan Verlyn semenjak kepergian Sella.

"Iya udah selesai kok. Ini gue mau kasih laporannya." Verlyn memberikan map berwarna merah kepada Reno.

Reno memeriksa hasil pekerjaan Verlyn. "Jadi, ini temanya Princess?"

"Iya Zeva yang mau, padahal awalnya dia pengen konsep yang beda dari yang lain. Tapi kemaren tiba-tiba telfon minta konsep itu." Verlyn menjelaskan.

Reno menganggukan kepalanya tanda mengerti.

"Tadi itu, emmm Sella? Kenapa dia nangis diruangan lo?"

Reno menatap Verlyn aneh. Sejak kapan gadis itu peduli dengan Sella?

"Oh, dia cerita kemarin dia liat Arga pelukan sama kamu." Tenggorokan Verlyn tercekat. Dari siapa Sella mengetahui itu?

"Padahal jelas-jelas kemarin kita telfonan kan Lyn? Halu kali tu orang." Reno terkekeh ringan. Verlyn masih terdiam membisu.

"Lyn? Kok diem?" Reno melangkah mendekat kearah Verlyn. Membuat gadis itu tersadar dan menggelengkan kepalanya. "Gue gakpapa,"

"Temenin aku makan yuk Lyn. Aku belom sempet sarapan." Reno menarik tangan Verlyn dan langsung dihadiahi pukulan ringan oleh Verlyn.

"Udah gue bilang jangan sentuh gue!" Verlyn mencak-mencak. Sikap kasarnya kembali lagi, Reno suka itu. Pria itu hanya menatap polos kearah Verlyn, "Macan ngamukkkkk." Verlyn melotot setelah berkata seperti itu Reno berlari meninggalkannya.

'Bugh'

Sebuah wedges hitam mendarat sempurna di tengkuk Reno, membuat pria itu sedikit meringis memegangi tengkuknya.

"Yes! Kenaaaaa." Verlyn meloncat kegirangan. Lalu melangkah menghampiri Reno.

Bukannya kesal Reno malah terbahak, "Ini jurus baru kamu Lyn?" Verlyn melongo tak percaya. Ini orang apa bukan? Kenapa dia tidak marah?

***

VERLYN

Ada yang aneh dalam diriku. Seharusnya aku merasa bahagiakan? Argaku telah kembali kepelukanku. Tapi entah kenapa rasanya sangat aneh bukan bahagia yang saat ini yang aku rasakan.

VERLYN [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang