Verlyn #8

42 7 7
                                    


❤️❤️❤️

Semenjak kehadiran Arga keheningan melanda menyesaki ruangan serba putih-pink itu. Detik jarum jam di ujung ruangan seolah menjadi musik bagi ketiganya.

Otak Reno terus berputar. Apa tadi? Arga menyebutnya sayang? Harusnya dia tidak terkejut bukan?

Flashback On

Sepasang mata mengamati gerak-gerik dua orang di depan sana. Perlahan langkah kakinya bergerak mundur. Kakinya lemas seakan tak mampu lagi untuk digerakkan. Dadanya yang terus menerus berdetak tak karuan menambah rasa sakit di tubuhnya.

"Nanti temenin gue. Ke cafe Arga, Gue tunggu!" Reno terkekeh pelan.

"Lyn tapi aku lagi nggak enak badan, tiba-tiba pusing gitu kayaknya masuk angin deh" Ucap Reno sembari memijat pelan pelipisnya.

"Tadi lo nggak papa." Reno tersenyum untuk pertama kalinya ia mendengar suara Verlyn secemas itu padanya.

"Gatau juga sih aku, tapi nanti aku temenin kamu deh. Kan aku udah janji."

"Nggak usah. Dirumah aja, istirahat." Senyum Reno kembali mengembang. Ini dia tidak sedang bermimpi kan?

"Tapi kam... "

"Gue pesen taksi online aja nanti. Lo istirahat, jangan lupa minum obat." Belum sempat Reno menjawab, Verlyn telah lebih dulu menutup teleponnya.

Ada sesuatu yang menggelitik hatinya, Ini bukan mimpi. Verlyn perhatian padanya. Bibirnya terus tersenyum seolah pusing dikepalanya tidak terasa menyakitkan lagi.

Dengan cepat ia menyambar handuk yang tergantung di depan pintu kamar mandi, membersihkan diri dan bersiap, ia sudah bertekat bahwa ia akan menemani 'gadisnya'.

Sesampainya di cafe Arga, Reno mendapati dua orang yang tengah berdebat di halaman parkir. Reno tau betul siapa mereka. Verlyn yang berteriak keras pada Arga, dan Arga yang mencoba membujuk Verlyn.

"Jangan tinggalin aku lagi." Hatinya memanas saat melihat dua orang itu saling berpelukan.

'Jangan tinggalin aku' tiga kata yang tadi pagi Verlyn ucapkan juga kepadanya. Tiga kata yang sukses membuat pagi tadi sangat berwarna. Tiga kata yang sukses menggetarkan hari Reno. Tiga kata yang sukses membuat Reno merinding dan tidak berhenti tersenyum hingga sekarang. Tiga kata yang memberi harapan sangat besar untuk seorang Reno.

Hidup memang lucu bukan? Terkadang banyak permainan yang mengejutkan. Harus seperti ini kah? Reno terkekeh pelan langkah kakinya terus mundur, lalu dengan gerakan cepat berjalan kembali menuju mobilnya.

Flashback Off

Drtt..drttt..

Suara ponsel Verlyn menyadarkan ketiganya dari pikiran-pikiran yang berkecambuk di otak ketiganya.

"Iya halo?" Verlyn bernapas lega Zeva menolongnya dari kecanggungan ini.

"Bisa tolong kerumah gue nggak, Lyn?"

"Ngapain?"

"Gue pengen cerita, Plis ya kesini sekarang."

"Sekarang? Iya Otw." Verlyn memutuskan teleponnya. "Emm gue mau ketemu sama Zeva dulu ya."

"Biar aku anter." Reno menatap Arga, dan juga sebaliknya. Mereka mengucap kata itu bersamaan.

"Biar gue aja." Dan lagi mereka bicara bersamaan. Verlyn mengerukan keningnya bingung. Kenapa sih mereka?

VERLYN [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang