"Kamu?" pekik El terkejut ketika melihat keberadaan Vince di rumahnya. "Kamu pria yang di cafe tadi kan?" lanjutnya.
Senyum Vince mengembang lalu mengangguk pelan, "Kamu mengenaliku rupanya."
"Lho? Kalian sudah saling kenal rupanya." tanya Sahara lumayan terkejut.
"Ah tidak tante, kami hanya tidak sengaja bertemu saja tadi di cafe." ujar Vince menjelaskan.
Sahara mengangguk mengerti, "Ah begitu ternyata."
"Wah sangat kebetulan sekali ya." ucap Vello yang dibalas senyuman oleh Vince.
El hanya diam seraya menatap tajam dan dingin pria yang dia ketahui namanya Vince tersebut.
"Ayo duduk, El sayang." ujar Vello kepada putrinya, memberi perintah.
El menghela nafas panjang lalu duduk di sebelah Vince. Diam dan tidak mengeluarkan bantahan apapun pada sang papa.
"Jadi bagaimana kalian menerima perjodohan ini bukan?" tanya Vello kepada dua insan yang sedang duduk dihadapannya saat ini.
"Maaf om dan tante bukannya saya lancang tapi boleh tidak jika saya dan dia melakukan pendekatan terlebih dahulu, saling mengenal karakter satu sama lain karena menikah itu kan sekali seumur hidup, jadi saya ingin hubungan yang sakral itu juga mempunyai cinta di dalamnya walaupun hubungan itu dimulai karena perjodohan? Boleh kan om dan tante?"
"Boleh kok, sangat boleh. Bagaimana denganmu, El?" tanya Vello.
El menatap papanya malas, "Terserah papa dan mama saja, El no comment. Percuma, tidak ada gunanya. Tidak akan di dengarkan juga."
"Memang apa pendapatmu? Katakan, kami akan mendengarkannya.
"Bagaimana jika aku mengatakan bahwa aku ingin perjodohan ini dibatalkan? Apa kalian akan mendengarkannya?"
"El!" seru Sahara.
"Memangnya apa alasanmu ingin membatalkan perjodohan ini? Jika alasanmu hanya karena kamu belum mengenal Vince, kalian bisa melakukan pendekatan terlebih dahulu seperti yang Vince inginkan tadi." tanya Vello.
"Bagaimana jika aku mengatakan alasanku ingin membatalkan perjodohan itu karena aku sudah memiliki seorang kekasih?"
"Apa? Jangan bercanda, El. Ini bukan waktunya kau untuk bercanda." ujar Vello.
El tersenyum miris, "Sudah aku duga papa akan mengatakan hal itu tapi sayangnya El sedang tidak bercanda saat ini, pa."
"Iya El tau El salah karena tidak jujur dengan kalian tapi kenyataannya El memang sudah memiliki seorang kekasih dan bahkan hubungannya sudah berjalan selama 2 tahun lebih."
Vello memejamkan matanya sejenak, menghembuskan nafasnya dengan perlahan. "Lalu kalau kamu memiliki kekasih memangnya kenapa?"
"Papa.." protes El.
"Sudah berjalan 2 tahun tapi kamu baru memberitahunya kepada kami dan sekarang kamu menyuruh kami untuk membatalkan perjodohan ini karena hubunganmu itu? Yang benar saja, El."
"Maaf, pa. Tapi aku mempunyai alasan kenapa aku merahasiakannya dari kalian."
"Apa? Apa alasanmu sampai kamu berani membohongi kami? 2 tahun, El. 2 tahun kau merahasiakannya dari kami, orang tuamu. Dan mungkin jika perjodohan ini tidak ada, kau tidak akan pernah memberitahunya kepada kami ya, El?"
"Tidak kok, pa. El memang berencana untuk mengatakannya kepada kalian dalam waktu dekat ini tapi sudah keduluan sama kabar perjodohan ini."
"Jadi apa alasanmu merahasiakannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Captain!
Teen FictionBerawal dari perjodohan, berujung pada ketidakingin kehilangan.~