PART 20

13.1K 749 12
                                    

Breaking News

Pesawat Star Air B777-300ER yang berisikan 120 penumpang termasuk pilot dan kru pesawat, terjatuh disekitar Samudera Pasifik.

2 ditemukan tewas, 118 orang lainnya belum ditemukan.

Berikut daftar penumpang.

Sahara membaca daftar penumpang yang tertera di layar televisinya dengan serius hingga matanya terhenti pada nama yang berada di urutan nomor 15.

Vince Laurentis, yap nama itu membuat wanita paruh baya membulatkan matanya dengan sempurna.

"Nathan!" teriak Sahara memanggil putranya.

Nathan yang mendengar teriakan sang mama pun langsung terburu-buru berlari menghampiri wanita itu.

"Ada apa, ma?" tanya Nathan panik.

"Ayo kita ke bandara." ujar Sahara mengajak putranya pergi

Nathan mengernyitkan dahinya, "Ke bandara? Untuk apa?" tanyanya mengheran.

"Pesawat yang dibawa oleh Vince terjatuh." jawab Sahara yang membuat putranya terkejut.

"Apa?"

Nathan beralih ke arah layar televisinya membaca daftar yang masih terpampang disana. Memeriksa kembali yang di lihat oleh sang mama. Siapa tau mungkin saja beliau salah lihat. Faktor usia mamanya yang sudah tidak muda lagi.

Mata Nathan memperhatikan dengan fokus urutan itu dari atas hingga ke bawah sampai terhenti di urutan nomor 15 dengan nama lengkapnya Vince yang terpampang disana.

Jadi yang mamanya lihat itu benar? Lalu bagaimana dengan El? Apa gadis itu sudah mengetahui tentang hal ini?

"El bagaimana, ma?" tanya Nathan yang membuat dirinya dan sang mama saling bersitatap cukup lama.

"Ayo kita ke bandara sekarang. Jangan lupa hubungi adikmu itu."

******

El melajukan mobilnya dengan kecepatan yang tinggi bahkan dia hampir saja menabrak tukang asongan, kalau saja tukang asongan itu tidak spontan tuk melompat ke tempat yang lebih aman.

Anna menggenggam erat pengangan yang berada di atas pintu mobil, "El, pelan-pelan. Aku belum ingin mati muda ya." pekiknya yang mulai ketakutan

Eileen tidak menanggapinya. Bahkan saat ini gadis itu semakin menginjak gas mobilnya membuat kecepatan mobil itu menjadi 100 km/jam kini.

"El, kurangi kecepatanmu. Di depan macet." teriak Anna.

El menatap jauh ke depan dan benar saja jalanan yang berada di depannya terdapat banyak kendaraan. Gadis itu mulai menginjak remnya secara perlahan dan berhenti tepat beberapa centi di belakang truk besar.

"Argghhh!!" teriak Eileen frustasi sembari memukul stir mobilnya.

Anna mengulurkan tangannya ragu, menepuk pelan pelan punggung sahabatnya itu. "Tenanglah, El." ujarnya.

El menekan klakson mobilnya hingga berkali-kali dengan di akhiri klakson yang cukup panjang darinya. Cairan bening di pelupuk mata El terjatuh begitu saja.

Anna memeluk tubuh El dan menepuk pelan punggungnya berusaha untuk menenangkan kekhawatiran yang dirasakan oleh sahabatnya itu.

"Ann, Vince..." ujar El dengan suara yang bergetar karena isakannya.

Airmata El jatuh semakin deras, membuat bahu Anna pun basah karenanya.

"Kamu tenang ya. Berdoa saja semoga Vince baik-baik saja." ujar Anna masih menepuk pelan punggung Eileen.

My Captain!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang