Alarm berbunyi cukup keras. Vince, captain pilot yang hari ini harus bertugas membuka matanya, menatap ke arah alarm yang berada di meja.
Jam kini sudah menunjukkan pukul 03.00 WIB. Vince beranjak menuju kamar mandi dan mempersiapkan dirinya untuk kembali bekerja.
Hanya butuh waktu 10 menit untuk pria itu berada di dalam kamar mandi. Setelah selesai dia langsung berjalan menuju lemari pakaian. Memakai seragam serta topi kebanggaannya yang membuat Vince terlihat sangat gagah.
Setelah dirasa rapih, Vince langsung menyambar koper serta ponselnya dan mulai melangkahkan kakinya keluar dari unit apartemen.
******
Vince memarkirkan mobilnya di salah satu area parkir yang dikhususkan untuk kendaraan pribadi yang menginap. Setelah memakirkan mobilnya dengan rapih, Vince segera mengeluarkan kopernya dari bagasi mobil lalu membawanya menuju International Airport.
Di usianya yang baru menginjak 23 tahun, dia sudah berhasil mendapatkan berbagai penghargaan di bidang penerbangan. Di akui dunia sebagai 'Pilot Muda Professional' bukanlah hal mudah untuk mendapatkannya, butuh perjuangan dan pengorbanan waktu yang dia habiskan selama ini.
Memang benar adanya istilah tidak ada hasil yang mengkhianati usaha. Asal kita berusaha dengan gigih dan ikhlas, kita akan mendapatkan cita-cita yang kita impikan.
Tujuan penerbangan Vince yang pertama hari ini adalah negara Jepang. Vince segera berjalan menuju pintu masuk terminal penerbangan internasional. Tidak jarang banyak wanita yang melirik ke arahnya, bahkan ada juga yang sampai memekik kegirangan ketika Vince tersenyum ramah ke arah mereka.
Iya memang pilot yang satu ini bukan hanya terkenal karena ketampanan serta kepintarannya saja, Vince juga terkenal karena keramahannya. Dia selalu tersenyum kepada siapa saja yang melihat ke arahnya jadi tidak heran bukan jika banyak wanita yang mengincar hatinya.
"Hai, Capt, hari ini bertugas lagi?" tanya Kenzo, petugas keamanan yang berdiri di sebelah alat X-Ray.
Vince mengulas senyumnya. Iya memang senyumnya tidak bisa terpisahkan darinya, sudah menjadi ciri khasnya.
"Iya begitulah, seperti biasa, Ken." jawab Vince.
"Semangat tugasnya, Capt." ucap Kenzo disertai dengan senyumnya.
"Terima kasih, semangat juga jaga keamanan bandara, Ken." balas Vince sebelum memasukan koper serta ponselnya ke alat X-Ray.
Vince melangkah menuju alat metal detector yang berbentuk pintu. Dan kembali di periksa oleh petugas keamanan yang lainnya dengan alat Hand-Held Metal Detector.
Memang seperti yang kita ketahui keamanan bandara sangatlah ketat jadi wajar saja jika pemeriksaannya sampai berlapis-lapis. Semua demi keamanan dan kenyamanan penerbangan
"Captain!" panggil seseorang yang suaranya sudah sangat familiar di telinga Vince. Yap, siapa lagi jika bukan Bryan.
Vince membalikan badannnya ke sumber suara, "Hai, hyung." balasnya.
"Kamu terbang hari ini, Capt?" tanya Bryan.
Vince menganggukkan kepalanya, "Iya. Hyung bagaimana? Sudah selesai terbangnya?"
"Belum, aku kan bukan captain sepertimu yang bisa kerja sebentar tapi cutinya berabad-abad." jawab Bryan dengan cengiran khasnya.
Bryan berbeda dengan Vince walaupun mereka memulai karir mereka bersama-sama. Bryan tidak terlalu memaksakan dirinya dalam bekerja berbeda dengan Vince yang jika sudah bermimpi, dia akan memastikan impiannya itu tercapai.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Captain!
Teen FictionBerawal dari perjodohan, berujung pada ketidakingin kehilangan.~