Musik yang mengalun di telinganya dan selimut pooh yang menutupi hampir seluruh tubuh cukup membuat mata gadis itu betah untuk terpejam hingga sentuhan pada bahunya membuat Eileen mau tidak mau membuka matanya.
Di liriknya jam yang melingkar pada pergelengan tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul 11 siang. Cukup lama juga dia tertidur. Eileen melirik ke sebelahnya dan mendapati Githa berada disana.
"Iya? Ada apa? Apa ada yang bisa aku bantu?" tanya Eileen heran.
Githa memberikan sebuah kotak makanan yang di atasnya terdapat kertas berwarna biru.
"Ini ada titipan dari Vince." ujarnya dengan ekspresi datar tanpa ada senyum sedikitpun.
Eileen yang tidak mau ambil pusing pun dengan cepat meraih kotak makanan itu dari tangan Githa dan tersenyum ke arah gadis itu.
"Terima kasih." ujar El.
Sepeninggalan Githa, dengan semangat Eileen membuka surat berwarna biru tersebut terlebih dahulu sebelum membuka kotak makanan di yang berada di atas pangkuannya saat ini.
Selamat makan, El sayang. Maaf ya aku hanya sempat masakin kamu itu saja tadi. Semoga kamu suka. I love you, El.
-Your Captain
Sepertinya hari ini, Eileen sangat dimanjakan oleh perilaku manis dari Vince. Sebelum masuk pesawat, dia diberikan boneka lalu setelah take-off dia diberikan selimut pooh dan sekarang Eileen diberikan makanan kesukaannya yaitu Chicken Grap, dimasakin pula.
Menurut kalian jika kalian berada di posisi Eileen saat ini, apa mungkin kalian akan berhenti senyum setelah semua perlakukan manis dari Vince hari ini?
Kalau Eileen sih sudah dapat dipastikan tidak pasti. Bahkan bisa dikatakan tidak mungkin.
Eileen melahap makanan buatan kapten kesayangannya dengan semangat dengan tidak jarang dia bergumam pelan karena rasanya yang sangat pas di lidah.
"I love you more, capt." batin Eileen.
*****
Eileen mengerjap-ngerjapkan matanya, merengangkan sedikit otot-otot di badannya yang sudah mulai kaku.
Ternyata tidur dan duduk di pesawat selama 10 jam dapat membuat seluruh badan Eileen menjadi pegal karena jujur saja Eileen bukan tipikal gadis yang dapat berdiam diri dalam waktu yang lama.
Tapi karena ini keadaannya sedang tidak memungkinkan untuk El bergerak terlalu bebas membuat gadis cantik berkulit putih pucat itu pasrah hingga menunggu pesawat yang dia tumpangi landing.
Tidak banyak yang bisa dilakukan oleh Eileen di dalam pesawat, dia hanya bisa menonton film dari layar kecil yang terpajang di kursi yang ada dihadapannya untuk membunuh rasa bosan yang teramat itu.
Tidak lama hal yang diharapkannya sejak tadi pun akhirnya terkabul. Pesawat yang dia tumpangi sudah bersiap untuk landing.
Eileen memakai sabuk pengamannya dan memeluk erat boneka pooh yang diberikan oleh Vince tadi sembari memejamkan matanya.
Senyumnya kembali mengembang ketika pesawat itu sudah benar-benar mendarat. Eileen membuka matanya yang sempat terpejam lalu dengan segera gadis itu membuka sabuk pengaman yang dia kenakan tadi dan memperhatikan seluruh penumpang yang sibuk menurunkan barang-barang dari cabin pesawat.
Seperti yang di amanatkan oleh Vince, Eileen harus tetap berada di tempatnya sampai pria itu datang menghampirinya.
Hanya membutuhkan waktu 5 menit, pria yang di tunggu oleh Eileen pun akhirnya terlihat keluar dari cockpit.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Captain!
Teen FictionBerawal dari perjodohan, berujung pada ketidakingin kehilangan.~