🎶 Ashes - Celine Dion
•
•
•- ᴀꜱ ʏᴏᴜ ʟᴏᴠᴇ ɪᴛ -
ᴀ ꜱᴀꜱᴜꜱᴀᴋᴜ ꜰᴀɴꜰɪᴄᴛɪᴏɴ🌌
•
•
•Di sebuah ruangan yang di dominasi dengan warna ungu, terlihat seorang gadis sedang terlelap. Walau sang mentari sudah menampakan cahaya, Sakura belum juga bangkit dari tidurnya.
Selembar kain yang menyelimuti gadis berkebangsaan Jepang ini bergerak, menandakan sang penghuni membuat pergerakan. Sakura membuka matanya, menampilkan iris hijau indahnya. Sedikit meregangkan badannya, Sakura pun bangkit dari kasurnya.
Senyum merekah dengan indah di wajah ayunya. Senyuman yang teramat manis dan jarang ia keluarkan di pagi hari. Dengan langkah penuh semangat, ia membuka tirai jendela. Menikmati cahaya sang surya yang menghangatkan.
Belum pudar pula senyum manisnya. Sakura berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum menjalani aktivitasnya.
Karena Sakura merupakan tipe yang mandinya butuh banyak persiapan, maka waktu yang ia habiskan pun cukup lama. Baru 20 menit kemudian yang menampakan batang hidungnya.
Senyum masih menghiasi wajahnya. Sambil bersenandung gembira, Sakura memakai pakaiannya. Pakaian berwarna kuning muda yang memekspos bagian bahunya menjadi pilihan Sakura di hari ini. Dipadukan dengan hotpants yang terlihat serasi. Rambut panjang merah mudanya ia urai menambah kesan feminim padanya.
Menurutnya, warna kuning memiliki makna kebahagiaan dan ceria. Karena itu, ia menggunakan pakaian berwarna kuning. Ia sedang dilanda kebahagiaan. Sampai rasanya Sakura ingin meledak.
Setelah menyiapkan keperluannya, Sakura membuka pintu kamarnya. Tentu saja masih dengan senyum manisnya. Iris emeraldnya menatap ruang makan. Rupanya sahabatnya memang anak rajin, setiap pagi selalu Ino yang lebih dahulu bangun.
"Morning, Sakura," sapa Ino saat Sakura mendekatinya. Sakura pun mejawab dengan senyum manisnya, "morning too, Ino."
Ino kembali melanjutkan makan serealnya, disusul Sakura yang mulai menuangkan susu di mangkuk serealnya. Mereka pun sarapan dengan tenang.
Lama hening, iris aquamarine milik Ino menelisik pakaian serta mimik wajah Sakura. Dengan wajah heran Ino berkata, "kau terlihat berbeda."
Sakura menaikan sebelah alisnya bingung. Kemudian ia terkekeh kecil. Senyum manis ia arahkan pada Ino.
"Pakaianku? Bukankah aku memang sering memakai pakaian seperti ini?" tanya Sakura.
"Bukan itu. By the way, kau terlihat cantik. Kau berbeda karena di pagi ini kau terlihat lebih, err, bahagia?" ucap Ino ragu-ragu
Sakura tersenyum senang. Ia suka sekali tersenyum saat ini. Rasanya sangat mendebarkan. Dan dia suka sensasi ini.
"Thank's. Well, aku memang sedang bahagia hari ini. Mungkin sejak kemarin," kata Sakura mengulum senyum sambil menopang kedua pipinya.
Pipinya bersemu merah saat mengingat kejadian sederhana namun manis semalam. Rasanya hati ini berdebar-debar ingin meledak dan perut ini terasa menggelitik. Ia mengulum senyumnya lagi yang bertambah lebar. Bisa-bisa mulutnya robek jika dia terlalu banyak tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
As You Love It
Fanfiction[CHAPTERED] - [ON GOING] - [SASUSAKU] Ini semua berawal dari kakaknya. Kepergian kakak perempuannya mengakibatkan pertemuan dengan lelaki beriris obsidian yang merupakan kekasih kakaknya. Membuatnya mengenal lebih dalam apa itu makna cinta. Bukan h...