8. Nothing

1.5K 148 12
                                    

🎶 There's Nothing Holdin' Me Back - Shawn Mendes



- ᴀꜱ ʏᴏᴜ ʟᴏᴠᴇ ɪᴛ -

ᴀ ꜱᴀꜱᴜꜱᴀᴋᴜ ꜰᴀɴꜰɪᴄᴛɪᴏɴ🌌



Pagi di hari ini terlihat cerah. Cahaya matahari sudah mulai bersinar. Memasuki sebuah ruangan melalui celah-celah jendelanya. Membuat seorang gadis terbangun dari tidurnya.

Telapak tangan mungilnya mengusap wajah dengan gurat kesedihan yang kentara. Setelah kesadarannya terkumpul, Sakura bangkit. Ia duduk dan masih mengumpulkan kesadarannya yang belum sempurna.

Irisnya menatap seluruh penjuru kamarnya dengan pandangan kosong. Barang-barangnya tercecer berantakan. Semuanya ada di lantai. Beberapa barang pecah tak berbentuk.

Sakura juga merasa kedinginan lantaran selimut serta seprai kasurnya yang juga termasuk barang-barang yang dianiaya semalam. Belum lagi ia hanya menggunakan hotpants dan kaos tipis.

Gadis berkebangsaan Jepang ini terdiam. Menatap kekacauan yang telah ia perbuat dengan kosong. Lama terdiam, ia pun bangkit dari duduknya.

Kedua tangan putihnya mulai beegerak membersihkan kamarnya yang sepeeti kapal pecah. Membuang barang-barang yang kelihatannya tidak bisa digunakan lagi dan mengembalikan barang-barang yang masih bisa dipakai ke tempat semula.

Setelah 2 jam berlalu, kamar tersebut sudah rapi dan bersih. Kekacauan tersebut hilang tak bersisa. Kembali menjadi kamar Sakura Haruno seperti biasanya.

Sakura menepuk-nepuk tangannya guna membersihkan debu yang tertempel di tangannya, walau cara itu kurang efektif. Ia tersenyum bangga sekaligus getir melihat kamarnya.

Betapa bodohnya ia menghancurkan kamarnya karena hal sepele tak berguna dan tak bermakna seperti itu. Sakit hati? Are you kidding me?

Itu bukan cinta, hanya tertarik. Sakura baru menyadarinya. Sangat bodoh memang. Dia belum merasakan cinta. Dia masih ragu. Dan kejadian semalam membuatnya bertambah yakin, bahwa dia belum mencintai. Ralat, mungkin tidak mencintai.

Selain itu, rasa sesak dihatinya bukanlah karena cinta. Melainkan sesak karena kecewa. Kecewa pada mantan calon kakak iparnya tersebut.

Bagaimana bisa lelaki bodoh itu dengan cepat move on? Bukankah itu berarti dia adalah seorang bajingan? Memang tidak akan pernah pantas untuknya apalagi untuk kakaknya.

Bukannya mensyukuri kepergian kakaknya, hanya bersyukur Karin tidak jadi bersanding dengan pria brengsek seperti Sasuke.

Sakura kembali menitikan air mata. Katanya ia sangat mencintai kakaknya. Tapi apa? Semudah itukah ia berpaling ke lain hati? Berarti Sasuke selama ini tidak benar-benar mencintai kakaknya.

Kesal, ia terlampau kesal. Sakura ke kamar mandi guna mencuci mukanya. Ia kembali dan menjinjing dua kantung besar yang berisikan barang-barang tak terpakai miliknya dan pakaian yang akan ia laundry. Dengan senyuman semangat, Sakura melangkah meninggalkan kamarnya.

Baru dua langkah ia menjauhi kamarnya, Ino menerjang Sakura dengan kuat. Memeluk Sakura dengan erat sampai kantungan yang Sakra bawa terjatuh dan membuat beberapa isinya tercecer. Selain itu, terjangan Ino mengakibatkan jatuhnya Sakura bersama dengan Ino.

Sakura merasa sedikit sakit di bagian pantatnya. Sangat kesal. Bibirnya terbuka, siap untuk mengomeli Ino yang tidak bisa meninggalkan pelukan atau tubrukan kuatnya. Tapi ia urungkan saat isakan Ino terdengar.

As You Love ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang