🎶Bad Liar - Selena Gomez
-Happy Reading-
Munafik jika Sasuke tak merindukan Sakura. Nyatanya kini ia sedang uring-uringan memikirkan kabar kekasih hatinya tersebut.
Ingin sekali Sasuke pergi ke Osaka untuk mendatangi Sakura. Meminta maaf dan meminta kesempatan lagi. Tapi dirinya tidak terlalu yakin. Selain itu, kesibukannya sebagai dokter cukup menjadi alasan.
Akibat kegalauannya, Sasuke terkadang tidak fokus dalam mengobati pasien. Dan benar-benar terganggu karena ini.
Sasuke mengacak rambutnya kesal. Membuat berantakan rambut yang ia sisir rapi tadi. Bukannya memperburuk penampilan, Sasuke malah terlihat keren saat rambutnya itu mencuat kemana-mana.
Suara ketukan pintu ruangannya membuatnya sadar dari lamunannya. Sasuke membenarkan bentuk rambutnya dan mempersilahkan masuk orang di depan pintu.
Pintu terbuka, menampilkan perempuan bersurai merah muda. Tunggu, apa itu Sakura?
Sasuke sempat terperangah sedikit ketika melihat wanita itu. Raut penuh harap tak bisa ia sembunyikan lagi. Namun kini ia sudah sadar sepenuhnya. Ia menghela napas lelah.
Itu bukan Sakura. Dia asistennya, Tayuya. Sayangnya ia juga memiliki rambut berwarna merah muda, namun lebih pucat.
Mengapa hidup Sasuke dikelilingi wanita berhelaian merah?
Melihat Tayuya, Sasuke teringat Sakura. Hah, dia semakin merindukannya saja.
"Ada apa, Tayuya?" tanya Sasuke datar.
"Hari ini kau terlihat lesu. Ada apa, Sasuke?" Tayuya mengernyit bingung terhadap rekan kerjanya ini. Tak biasanya Sasuke memiliki mood buruk.
Yang ia tahu, Sasuke akan lesu ketika ia bertengkar dengan Karin. Dan beberapa hari setelah perginya Karin. Lalu apa alasan Sasuke uring-uringan kali ini?
"Tidak ada apa-apa," jawab Sasuke datar lagi sambil menutup wajahnya. Kentara sekali jika Sasuke merasa lelah.
"Sepertinya dirimu memerlukan istirahat, Sasuke. Dua hari ini kau bekerja terlalu banyak. Sepertinya hari ini kau bisa beristirahat sejenak." Tayuya menasihati dengan wajah khawatir.
Tidak, Tayuya tidak ada perasaan apa pun pada Sasuke. Jelas karena Tayuya sudah menikah, sudah memiliki keluarga. Wajar kan jika mengkhwatirkan rekan kerja. Jika Sasuke sakit, Tayuya juga ikut repot.
"Tidak perlu. Aku tidak apa-apa," Sasuke tetap menyanggah. Tayuya mendengus.
"Aku tidak tahu kau sedang ada masalah dengan siapa. Dan aku tidak peduli. Eh, peduli sedikit. Tapi ketika kau memiliki masalah, kau harus menyelesaikannya. Jangan berdiam diri seolah tak ada apa-apa. Kau sendiri yang akan susah, Sasuke. Astaga berapa kali aku sudah mengatakan ini. Kau ini sudah dewasa, harusnya paham. Tidakkah kau bisa berubah? Apakah aku harus mengatakan hal ini disetiap kau seperti ini? Apa kau perlu merekam ucapanku ini?" cerocos Tayuya tak sabar dengan nada menggebu-gebu.
Tayuya sungguh gemas dengan kelakuan atasannya ini. Sasuke adalah laki-laki cerdas. Semua orang tau dia dokter yang handal. Tapi masalah cinta? Sasuke nol besar. Dan Tayuya akan menjadi orang pertama yang membenarkan.
Sasuke terdiam sebentar. Ia bangkit dan pergi melewati Tayuya yang menyeringai. Ia sudah tau Sasuke akan melakukan ini. Caranya berhasil. Selalu berhasil menyadarkan Sasuke.
Laki-laki bersurai hitam ini terdiam sebentar di depan pintu dan menoleh ke arah Tayuya. "Aku cuti sampai akhir pekan."
Tayuya mendelik. Apa-apaan ini? Dengan seenaknya Sasuke mengatakan hal itu. Belum sempat protes, Sasuke sudah pergi meninggalkan ruangan itu. Maksudnya agar Sasuke menjadi lebih baik dan bekerja, tapi hasilnya Sasue malah cuti dan menyerahkan pekerjaannya pada yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
As You Love It
Fanfiction[CHAPTERED] - [ON GOING] - [SASUSAKU] Ini semua berawal dari kakaknya. Kepergian kakak perempuannya mengakibatkan pertemuan dengan lelaki beriris obsidian yang merupakan kekasih kakaknya. Membuatnya mengenal lebih dalam apa itu makna cinta. Bukan h...