9. Back

1.6K 168 30
                                    

🎶 Back To You - Selena Gomez



- ᴀꜱ ʏᴏᴜ ʟᴏᴠᴇ ɪᴛ -

ᴀ ꜱᴀꜱᴜꜱᴀᴋᴜ ꜰᴀɴꜰɪᴄᴛɪᴏɴ🌌



Sasuke tidak tahu apa penyebab dari kegelisahannya saat ini. Kalau dilihat dari luar, memang tidak menunjukan ciri-ciri gelisah. Tapi dalam hatinya, ia merasakan ketidak tenangan.

Bahkan saat ia dan Hinata makan di kafe, Sasuke tidak fokus ke pembicaraan. Hanya menjawab seperlunya dan tidak menanya balik. Padahal Hinata berusaha membuat obrolan yang mengasikan. Sayangnya respon Sasuke tidaklah baik.

Alhasil, mereka sudahi pertemuan yang bisa disebut kencan itu. Sasuke pun langsung pergi tanpa menunggui Hinata. Yang diberlakukan seperti itu hanya bisa menghela napas kesal.

"Mungkin bukan jodoh," gumam Hinata pasrah dengan senyum kecilnya sambil melirik punggung yang menjauhinya.

Sasuke akui, ia hanya terobsesi untuk melupakan Karin. Tapi percuma, ia tak bisa melakukannya. Mungkin saat ini, Kami-sama masih membiarkan Sasuke sendiri dulu.

Tapi sepertinya bukan Karin ataupun Hinata yang membuatnya gelisah seperti ini. Membuatnya merasakan kebingungan akan hal yang harus ia lakukan.

'Aku harus melakukan sesuatu, tapi apa?'

Sudah tiga belas hari Sasuke berada di Benua Amerika ini. Tepatnya Yale University yang merupakan universitas seni terbaik di amerika. Walaupun sebagian besar berisi pembelajaran seni, tetap ada fakultas kedokteran.

Itu artinya sebentar lagi genap dua minggu dan ia akan segera kembali ke negara asalnya, Jepang. Namun belum juga rasa kegelisahannya menghilang. Bahkan bertambah.

Akibatnya, ia sering tidak fokus dalam pertemuan seminar. Tidak terlalu terpengaruh sebenarnya, tetapi tetap saja baginya tidak baik.

Sasuke dibuat frustrasi dengan ini. Padahal ia sendiri tidak tahu apa yang membuatnya seperti ini.

Hinata yang menyadari ada yang aneh dengan rekannya itu segera mendatanginya. Mungkin ia bisa membantu sebagai teman.

Hinata tidak lagi berharap, sepertinya ia sendiri juga tidak terlalu serius. Jika Sasuke tidak serius dan dirinya juga tidak serius, mana bisa dipaksakan.

"Sasuke," panggil Hinata lembut. Sasuke pun mendongak karena tadi ia menunduk untuk merapikan barang-barangnya.

"Hn, ada apa?" Sasuke segera menyelesaikan bersih-bersihnya dan memakai tas ranselnya.

"Sepertinya kau tidak dalam keadaan baik. Mau bercerita?" Sasuke mengernyit atas tawaran Hinata.

"Aku lihat kau sering kehilangan fokus. Kau juga sering melewati fakultas musik, padahal ada jalan yang lebih cepat untuk ke asrama. Dan saat di depan fakultas musik, kau terlihat menunggu orang. Apa aku salah?" lanjut Hinata. Sasuke terkesiap.

'Benarkah aku seperti itu?' tanyanya dalam hati.

"A-Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku. Aku merasa gelisah, seolah-olah aku harus melakukan sesuatu. Tapi aku tidak tahu apa yang harus diperbuat," jelas Sasuke sambil menatap lurus Hinata.

As You Love ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang