Jaehyun menepikan mobilnya untuk membenarkan letak seatbelt. Ketika Ia ingin menoleh guna melihat kaca spion supaya bisa melajukan mobil. Jaehyun melihat Sena berjalan sendiri keluar dari supermarket dengan cengiran manis yang biasa ia tunjukkan saat sedang bahagia. Kakinya yang sudah ingin menginjak gas dan tangannya yang mulai memutar stir otomatis berhenti, Jaehyun menurunkan kaca mobil dan berteriak."SENA!"
Sena mengerutkan dahi lalu celingak-celinguk melihat keadaan sekitar. Mencari sumber suara yang memanggil namanya. Ia melepas salah satu earphone yang bertengger pada telinga takut-takut ada yang menyerukan namanya lagi.
Jaehyun berdecak. Ia keluar dari mobil lalu mengejar Sena yang memilih untuk tetap berjalan.
"Eh, tunggu," Jaehyun menarik pergelangan tangan Sena. Membuat perempuan itu terkejut dan hampir saja memukul Jaehyun. "Ih, santai aja kali, galak amat."
"Ya, elo! Ngapain sih bikin kaget aja!?" Sena langsung sewot. Siapa yang nggak bakal kaget kalau lagi jalan tiba-tiba ada yang narik tangannya dengan kencang? "Eh, lo kok tumben ada disini, Je,"
Jaehyun melepas pergelangan tangan Sena. Mereka berdua berjalan beriringan menuju mobil Jaehyun. Sesekali Sena tertawa mendengar lelucon Jaehyun yang sama sekali tidak lucu. Namun Sena tetap menghargai usaha laki-laki berlesung pipit ini, yang memakai jaket denim kepunyaan Mark.
"Gue habis nganter Rose," Jaehyun melihat kearah depan. Menunjuk arah jalan dengan dagu. "Kan nggak jauh perumahannya dari sini,"
"Ohh..." Sena mangut-mangut. Ia membenarkan beberapa kantong plastik yang mulai terjatuh. "Serius nih lo nganter gue pulang?"
Jaehyun mengangguk, "Iya ㅡSini gue bawain,"
"Eh?! Nggak usah!"
"Yaelah, siniin nggak!?"
Sena menggeleng, "Gapapa, gue aja, Jaehyun,"
"Siniin, Sena." Jaehyun menoleh, ekspresinya memaksa Sena untuk menyerahkan kantong plastik tersebut. "Lo pikir, gue nggak tau apa itu berat,"
"Udah gapapa, biar gue aja, bisa kok, ringannn,"
Tanpa basa-basi, Jaehyun langsung menyambar semua kantong plastik ditangan Sena. Ia berjalan mendahului perempuan itu. Jaehyun yakin Sena akan menyerocos tidak jelas, mengomelinya terus-menerus sampai kantong plastik tersebut didapati kembali. Maka dari itu Jaehyun bersikap cuek seakan-akan tidak ada yang terjadi.
"Ish! Lo mah! Gue kan jadi nggak enak!"
Jaehyun berdecak, "Nggak enak apanya, sih? Yang nggak enak mah kalau gue ambil ini semua belanjaan lo, baru tuh nggak enak,"
"Ish!" Sena menyejajarkan langkah dengan Jaehyun. Kemudian Ia membantunya memasukkan belanjaan ke bagasi. "Hehehe,"
"Kenapa?" Jaehyun menoleh menatap Sena yang duduk disebelahnya tengah memakai seatbelt.
Sena tersenyum manis, menatap balik Jaehyun. "Makasih, ya, Jeje,"
"Iya, sama-sama," Kedua sudut bibir Jaehyun otomatis terangkat, tersenyum simpul. Kakinya menginjak gas setelah menyetel lagu dari handphone yang tersambung lewat tape. "Lo mau lagu apa? Ganti sendiri deh! Nih!"
Sena menerima uluran tangan Jaehyun yang menyerahkan handphone-nya. Dahinya berkerut, "Password-nya apa, goblok!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
like me better ㅡlee jeno
Historia Corta[bahasaㅡprivatedㅡfanfiction] "I like me better when I'm with you," || Copyright©2018-All Rights Reserved by 오체; uniqlofav.