.
.Minggu ini, aku memutuskan untuk mengurung diri didalam kamarku. Cuaca yang sangat dingin mengurung niatku untuk pergi bersama Yena. Padahal dari 3 hari yang lalu, kami berdua sudah merencanakan untuk sekedar refreshing hari ini. Tapi gara gara cuaca itu, aku harus membatalkan semuanya.
Saat ini aku sedang memandangi layar laptopku untuk mengecek kapan festival sekolah akan dimulai.
Hah.. jujur saja, aku mulai terpengaruh dengan sikap Jeno yang.. entah darimana asalnya ia bisa sangat baik padaku seperti itu. Hei, bahkan ia merelakan tangannya hanya untuk melindungiku!
Mengapa kini otakku penuh dengan sosok dirinya. Bukan Jaehyun-ssi.
Hari demi hari aku mulai menyadari bahwa rasa cintaku pada sunbae-nim itu berkurang. Apa mungkin karena Jeno? Tidak mungkin.
"Yoonbyul-ah!" Teriakkan Yeri eonni yang menghampiriku itu membuatku kaget.
"Wae?"
"Aku disini, ne?"
Orang ini.
"Kenapa kamarmu?"
"Tanya doyoung."
"Hm."
Tanpa mempedulikannya, aku kembali ke aktifitasku untuk mengotak atik laptop didepanku ini.
"Ya! Siapa dia? Tampan sekali!" Celetuknya setelah aku tidak sengaja menampilkan foto Jeno yang entah darimana asalnya.
"Dia Jeno. Teman sekelasku."
"Ah! Jeno yang itu, ya! Aku pernah melihatnya kemarin berduaan dengan teman Jepangmu itu. Mereka cocok."
Teman Jepang? Tidak salah lagi, pasti Arihara.
Berarti sudah benar dugaanku kalau mereka sebenarnya pacaran. Tapi, mengapa Jeno selalu mengelak jika kubilang begitu? Bahkan aku tak pernah melihatnya memberikan perhatian pada Arihara.
Ini konyol, tapi aku sempat mengira kalau namja itu menyukaiku. Ah.. sudahlah..
"Hei.. besok kita harus libur 1 hari." Ucapnya.
"Maksudmu?"
"Bodoh --"
"Untuk apa??"
"Mollayo. Appa menyuruhku untuk memberitaumu. Doyoung dan Lami juga libur, kok."
"Jika aku tidak mau?"
"Aigoo... sehari saja! Kenapa kau gila sekolah, sih? Mungkin saja Appa mau mengajak kita shopping? Lumayan, kan?"
"Dasar gila shopping."
...
*tut* *tut*
Jaemin menelponku?
Nyawaku bisa habis dibully oleh Yeri eonni jika aku menerimanya. Ia tau jika dulu aku sangat mencintai Jaemin dan ia juga tau bagaimana aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan itu. Jadi lebih baik aku menyuruh Jaemin untuk berbicara lewat chat, bukan telepon.
"Mwo?"
"Aku mengganggumu?"
"Tidak sama sekali. Aku sedang bosan ㅋㅋㅋ. Wae wae??"
"Besok kau libur, ya?"
"Hah. Bagaimana kau tau?"
"ㅎㅎ. Aku peramal."
"Kau juga libur?"
"응!"
"Yaa! Mengapa bisa bersamaan?? ㅋㅋㅋ."
"Mollayo."
Aku tidak yakin, tapi...
Apakah hal ini sudah diatur??
.
.Bangun pagiku kali ini sangatlah mengenaskan. Bagaimana tidak? Kami harus cepat cepat mandi, bergegas, dan berdandan rapi.
Wait? Mau apa sebenarnya kita?
"Appa! Aku masih mengantuk!" Ucap Lami yang sedang sibuk dengan rambut hitamnya itu.
"Jankkaman. Sebenarnya ada apa ini? Kenapa kalian tidak memberi tau kami?" Ucapku yang sudah lelah melihat kekacauan yang terjadi disini.
"Sudah kalian duduk saja disini." Eomma menggiring anak anaknya ini menuju ruang tamu dan duduk manis disana.
Sementara itu, Doyoung dan Yeri yang santai dengan handphonenya terus memandangiku.
"Wae?" Tanyaku galak saat mendapati mereka menatapku. Lagi.
"Ani." Doyoung menggelengkan kepalanya halus.
"Dia mau bilang kalau kau sangat cantik hari ini." Ucap Yeri eonni yang lalu ditatap tajam oleh oppaku itu.
Tapi memang benar, rasanya hari ini aku sangat beda. Berpakaian feminim dengan rok yang mewah dan rambut yang tertata sangat rapi. Tetap saja aku tidak nyaman dengan ini.
Tiba tiba semua mata tertuju pada pintu rumah semenjak suara mobil yang datang tepat berada di terasku.
Eomma dengan tanggap mengisyaratkan appa untuk segera menyambut mereka sedangkan ia menjaga kami agar bersikap yang baik.
Dan..
Seluruh tubuhku merinding setelah apa yang kulihat dengan mata kepalaku ini benar benar nyata. Tubuhku gemetar hebat, keringatku mulai keluar seiring dengan langkahnya memasuki rumahku perlahan.
Senyumnya yang khas seakan menyapaku lembut. Jas yang dipakainya terlihat sangat megah dan menambah karismanya.
Mataku tak sengaja melirik Doyoung dan Yeri yang juga membeku, tapi tidak dengan Lami.
Aku bahkan tak bisa berkata kata setelah eomma menyuruhku untuk memberi salam. Apakah aku bermimpi? Tolong bangunkan aku dari mimpi ini.
Aku tak mau..."Jaemin-ah.. perkenalkan. Ini adalah Yoonbyul, anak ketiga kami. Kalau begitu, mari kita mulai pembicaraan tentang pertunangan ini."
...
-tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little First Kiss • JenoLee
FanficLee Jeno, ia hanya kuanggap sebagai teman sekelas. Tapi entah apa yang merasuki tubuhnya hingga tiba tiba ia menciumku tanpa aba aba dan seijin dariku. He's such a weird boy. -Jloveluvv, 2018.