Bintangnya malam itu bersinar terang sekali, mengingatkan Kim Taehyung pada cahaya kecil yang berpijar di manapun mereka berdiri di atas panggung kala itu. Saat dia memiliki pikiran sederhana bahwa ia akan berada di atas panggung selamanya, bersama teman-temannya. Enam pemuda yang memiliki tempat tersendiri di hati hati Kim Taehyung.
Taehyung menengadah, tidak ada yang lebih indah dari pada cahaya kecil yang Kim Namjoon gambarkan sebagai galaxy mereka. Cahaya kecil serupa jalan penuh bunga mekar yang pernah membawanya juga keenam sahabatnya menggapai mimpi mereka yang sudah lama ia kubur bersama hening dunia nya.
Ah, mimpi. Apa mimpinya sekarang? tidak ada mimpi yang lebih ingin dia wujudkan selain melihat kebahagiaan mereka.
Taehyung menghirup udara sebanyak-banyaknya, dadanya terasa sesak, sejak kapan bernapas saja membuat lehernya terasa tercekik? sepasang mata bulat itu menunduk menatap aspal tempat dia berpijak, lalu pada bangunan apartemen yang menjulang di belakangnya yang siap dia tinggalkan malam itu.
Taehyung mengingat kembali ketika dia meletakan sebuah kertas berwarna hijau muda di atas meja makan. Sepucuk surat, yang pasti akan ditemukan Jungkook besok pagi setelah Taehyung pergi.
Untuk Jungkook,
Aku pergi, jangan cari aku. Aku akan baik-baik saja. Terimakasih Jeon Jungkook, untuk semua waktu yang telah kau juga yang lain berikan padaku. Hiduplah dengan bahagia setelah ini.
Kim Taehyung
Solitude : (n) a state of seclusion or isolation
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Spotlight #2 : Solitude ✔
Fiksi PenggemarMereka kembali kehilangan arah saat Kim Taehyung memutuskan pergi. Membuat mereka bertanya kembali pada diri sendiri. Apa mereka tidak pantas untuk bahagia?