I still looking at the desert, I want to have the sea - Sea
.
.
."RAPPER NEURON DILAPORKAN KE POLISI ATAS PENYERANGAN YANG DILAKUKANNYA DI SEBUAH KLUB MALAM"
Namjoon hampir saja menyemburkan kopi yang tengah ia minum ketika tanpa sengaja melihat berita di salah satu situs web yang tengah dia akses. Namjoon bahkan sampai harus mendekatkan wajahnya ke komputer barangkali dia salah membaca berita. Tapi itu benar, nama Neuron berada di sana.
Neuron,nama panggung Jung Hoseok. Namjoon langsung menyambar ponselnya, berusaha menelepon Hoseok meminta penjelasan tapi ponsel Hoseok tidak bisa dihubungi. Tak hilang akal, pemuda itu langsung menelepon manager Hoseok.
"Halo, Hyung. Apa berita itu benar?"
Namjoon bisa mendengar manager Hoseok menghela napas di seberang sana, "Ya, benar."
"Di mana dia sekarang?"
"Di apartementnya, aku tidak memperbolehkannya kemana-mana dulu sementara waktu ini." suara di seberang sana menjawab kembali.
"Aku akan menemuinya." Namjoon menutup telepon, mematikan komputernya juga mengambil kunci mobil yang tergantung dekat figure nya. Baru saja akan menutup pintu studio, nama Jungkook muncul dalam panggilan masuk.
"Halo?"
"Hyung, apa berita di internet itu benar? Hoseok Hyung.."
Namjoon memijit keningnya sebentar sebelum menjawab, "hmm, iya. Aku akan menemuinya sekarang."
"Aku ikut."
Namjoon sudah tahu Jungkook akan berkata seperti itu.
"Kau di mana sekarang?" tanya nya sembari mematikan lampu studio dan mengunci pintu.
"Aku..di depan apartemen Yoongi hyung." suara Jungkook di seberang sana terdengar ragu.
"Baiklah, tunggu di sana. Aku akan menjemput kalian." Namjoon memutuskan telepon, lalu bergerak tergesa meninggalkan gedung studio nya menuju tempat Yoongi.
***
Jeon Jungkook, memasukan ponsel nya kembali ke dalam saku celana setelah selesai berkabar dengan Namjoon. Melirik ke belakang, netra nya tertuju pada sosok Yoongi yang duduk di undakan tangga sambil mengompres luka di sudut bibir dan pelipis nya dengan es batu yang di dapat Jungkook dari kedai tak jauh dari sana.
"Namjoon hyung akan menjemput kita sebentar lagi." begitu kata Jungkook sambil bersandar pada tiang, berdiri dengan canggung setelah perkelahian mereka yang telah lewat setengah jam yang lalu.
"Jungkook-ah. "
Jungkook menoleh mendengar panggilan itu, kemudian menangkap kantung es yang dilempar begitu saja oleh Yoongi. "kau juga harus mengompres lebam mu." begitu kata nya sambil menunjuk pada lebam kebiruan di pipi Jungkook hasil perbuatan nya.
Yoongi menyesali perbuatan nya, dia hanya sedikit mabuk dan sudah membuat Jungkook terpancing emosi hingga menyebabkan perkelahian mereka. "Ah, kenapa rasa nya masalah tidak ada habis nya dari hidup kita." Yoongi mendesah lelah sambil menengadahkan kepala nya ke langit, belum cukup masalah pergi nya Taehyung sekarang ditambah dengan masalah Hoseok yang masih belum mereka ketahui kejelasannya. Rasa nya kepala Yoongi sakit bukan karena efek alkohol yang masih tersisa, tapi karena masalah yang terus berdatangan tanpa henti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Spotlight #2 : Solitude ✔
FanfictionMereka kembali kehilangan arah saat Kim Taehyung memutuskan pergi. Membuat mereka bertanya kembali pada diri sendiri. Apa mereka tidak pantas untuk bahagia?