TRACK - 18

7.4K 1.7K 146
                                    

Let's stop here for a moment, intertwine our pinkies. Now promise me - Promise
.
.
.

Jeon Jungkook terbangun karena sinar matahari yang masuk dari antara celah tirai nya yang melambai tertiup angin karena tak tertutup sempurna. Mata bulat nya mengerjap, melihat sekeliling kemudian menghembuskan napas.

Aku benar-benar di sini rupa nya.

Seperti mimpi, Jungkook bisa berada di rumah nya sendiri. Rumah masa kecil nya, di rumah bersama keluarga nya yang lengkap. Seperti nya kemarin Jungkook masih terbangun dengan Taehyung yang meringkuk di samping nya memeluk guling, dia masih bisa membenarkan letak selimut Taehyung agar tak kedingingan.

Lagi-lagi Taehyung, sesakit hati apapun dia atas apa yang Taehyung lakukan Jungkook tak akan bisa membenci pemuda yang sudah seperti kakak bagi nya itu. Tak ada seorang adik yang bisa benar-benar membenci kakak nya, begitupun Jungkook.

Jungkook beralih turun dari ranjang, membuka lebar jendela nya membiarkan angin membelai wajah nya. Laut, Jungkook bisa melihat laut di hadapan nya. Rumah nya yang langsung menghadap laut, ombak yang saling berkejar-kejaran, aroma laut, serta pasir yang membekas di telapak kaki nya ketika ia berjalan di atas nya. Taehyung suka laut, Jimin juga. Mereka semua suka.

"Jungkook-ah."

Jungkook menoleh, kepala kakak nya menyembul di depan pintu. "Ada apa, hyung?"

"Turunlah, ada yang ingin menemuimu di bawah." kata nya, kakak nya menatap Jungkook sebentar. Lalu kemudian menutup pintu kamar adik nya kembali.

Jungkook sedikit berpikir dan menaruh prasangka siapa yang kira nya ingin menemui nya sepagi ini. Jungkook lalu pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajah dan menggosok gigi, mengganti pakaian tidur nya dengan kaos hitam polos dan celana jin pendek lalu segera keluar dari kamar nya. Kenapa hati nya jadi sedikit cemas? langkah kaki nya yang menuruni tangga terdengar sangat hati-hati. Melewati lorong pendek untuk sampai ke ruang depan, Jungkook terpaku di sana. Pandangan nya tertutup kabut tipis di pelupuk mata nya tiba-tiba saja karena melihat presensi empat orang pemuda di sana yang duduk berhadapan dengan ayah dan ibu nya, juga dengan sang kakak yang memilih berdiri di depan jendela yang terbuka.

"Jungkook-ah.."

Ini nyata, panggilan Yoongi pada nya terasa sangat nyata. Juga senyum yang terukir di wajah masing-masing pemuda itu.

"H-hyung.." langkah Jungkook terbata, mata nya mengerjap-ngerjap masih tidak percaya. Lalu kemudian tubuhnya diraih oleh Hoseok yang membawa nya dalam sebuah pelukan yang hangat. Jadi, ini bukan mimpi, kan?

"Kami merindukanmu." bisik Hoseok sambil masih memeluk Jungkook erat.

Jungkook ingin tertawa, padahal mereka baru berpisah beberapa hari. Tapi rasa rindu yang tertimbun dalam hati mereka seperti merasa bahwa mereka sudah sangat lama tidak berjumpa. Lucu, bukan?

Hoseok lalu melepaskan pelukan nya, mengelap sedikit air mata yang keluar dari sudut mata nya. Jungkook lalu duduk di sebelah ibu nya, yang tentu saja tidak menunjukan wajah ramah seperti seorang tuan rumah kebanyakan. Jelas, ibu nya tidak senang dengan kedatangan tamu yang terasa terlalu pagi dan tiba-tiba ini.

"Ada apa kalian ke sini?" tanya Jungkook kemudian, "apa terjadi sesuatu?" tanya nya cemas.

Keempat pemuda itu saling berpandangan, seperti sedang bicara lewat telepati seolah mereka bisa membaca pikiran satu sama lain. Kemudian pandangan mereka semua beralih kembali pada Jungkook, "Kami ingin menjemputmu pulang." akhirnya Namjoon yang menjawab, diiringi anggukan ketiga pemuda lain nya.

Behind The Spotlight #2 : Solitude ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang