CHAPTER 25

899 87 1
                                    

Jam dinding menunjukkan pukul tiga pagi. Mereka baru saja terlelap sejak dua jam lalu. Setelah menyelesaikan kegiatan yang sangat menguras tenaga namun menyenangkan tersebut.

Tiba-tiba Sujeong melenguh dalam tidurnya. Gadis itu menguap pelan dan beranjak bangun.

“Taehyung…” Ia mengguncang tubuh Taehyung. Tapi suaminya itu tetap tak bergerak.

“Taehyung!” teriak Sujeong. Taehyung masih tidak terganggu sedikit pun.

“Ya! Kim Taehyung!”

Pria itu tersentak dan segera bangkit. Ia memijat kepalanya yang pusing karena terbangun mendadak. Hampir saja ia berniat memarahi sang istri, tapi melihat penampilan Sujeong yang menggoda membuat hormonnya menaik lagi.

Sujeong hanya mengenakan kemeja besar miliknya tanpa pakaian dalam, ditambah rambut acak-acakan dan bibir yang sedikit membengkak akibat terlalu banyak diciumnya. Astaga, bahkan mata kotornya sudah berani melirik dada dan paha mulus gadis itu.

“Apa? Kau ingin mengajakku bercinta lagi?”

Tak!

“Dasar mesum!”

Kepalanya dijitak pelan oleh gadis itu. Taehyung menatap Sujeong garang. Sementara yang ditatap tidak merasa bersalah dan mengeluarkan cengiran khasnya.

“Belikan aku es krim!” ucapnya sambil beraegyo.

Taehyung mengerjap kaget. Membeli es krim di tengah malam seperti ini? Sangat tidak masuk akal.

“Aku tidak mau! Lebih baik aku tidur daripada keluar rumah hanya untuk membeli itu.”

Ia membaringkan tubuhnya kembali, namun dicegah oleh Sujeong, gadis itu meluruskan kakinya sehingga Taehyung tidak dapat berbaring.

“Oh, ayolah…” Taehyung mengacak rambutnya frustasi. “Kau sudah memakan banyak es krim tadi. Apa belum puas?”

“Tapi aku menginginkannya lagi,” jawab Sujeong manja.

“Tidak bisa!”

“Taehyung…”

“Tidurlah! Atau kutiduri?” tawar Taehyung seraya memperhatikan kaki jenjang Sujeong yang tidak tertutupi apa pun. Demi Tuhan, ini masih terlalu pagi untuk menerkam gadisnya kembali.

“Baiklah kalau begitu.” Mata Sujeong menyipit tak suka. Taehyung tersenyum lega. Ia kira gadis itu meluluh, tapi kalimat selanjutnya justru membuatnya terperangah. “Kau tidak boleh menyentuhku sejengkal pun sampai aku melahirkan nanti!”

Taehyung menggeram sekilas. Dengan cepat ia turun dari tempat tidur, merapikan pakaiannya dan merampas kunci mobil di atas nakas.

“Aku akan membelinya sekarang. Puas?”

Sujeong tersenyum lebar dan melambaikan tangan pada Taehyung. “Hati-hati.”

-
-
-

Taehyung menuruni tangga terburu-buru. Tangannya sibuk mengancingkan kemejanya lalu memakai jas. Saat akan menyimpulkan dasi, Sujeong merebutnya.

“Kau mau kemana?”

Taehyung membuang napas kasar. “Tentu saja ke kantor. Kembalikan dasinya!”

“Tidak boleh! Kau tidak boleh ke kantor!” Sujeong memeluknya erat. “Aku merindukanmu…”

Alis Taehyung terangkat. Merindukannya? Bukankah mereka selalu bersama sejak tadi? Gadis ini aneh sekali.

Pelan-pelan ia mencoba melepas pelukan Sujeong. “Hei, aku ada di sekitarmu, Nona. Kenapa kau mengatakan itu? Biarkan aku bekerja. Hari ini aku menjadi direktur, kau tahu?”

ONE HAND || TAEHYUNG BTS & SUJEONG LOVELYZ (TAEJEONG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang