Di dalam ruang persegi yang temaram, Sujeong sedang termenung. Gadis itu duduk di lantai dan bersandar pada pinggir ranjang.
Entahlah, ia sangat merasa kesepian akhir-akhir ini. Taehyung selalu sibuk dengan urusan kantor. Sudah sepuluh hari berlalu, namun hubungan mereka malah semakin renggang.
“Besok adalah ulang tahun pernikahan kita. Apa kau akan melupakannya juga?”
Sungguh, Sujeong kecewa pada Taehyung. Dengan sikap tidak pedulinya, pria itu mengabaikan hari lahirnya dan hari pernikahan mereka yang berdekatan.
“Kau menyebalkan! Menyebalkan! Tapi kenapa aku tidak bisa membencimu? Hiks…”
Ia menangis seraya menarik-narik sprei kasur hingga tak berbentuk lagi. Tak sengaja kakinya menendang nakas di samping tempat tidur dan—
Prang!
–menjatuhkan sebuah bingkai foto.
Sujeong semakin terisak saat melihat benda yang sudah pecah tersebut. Itu foto pernikahannya dan Taehyung.
Dengan kesal, ia membuangnya ke tempat sampah terdekat.
Tok! Tok!
Gadis itu menghapus air matanya. Ia melirik ke jam dinding. Pukul sepuluh. Siapa yang bertamu malam-malam seperti ini?
Langkahnya gontai menuruni tangga. Suara petir menyambar membuatnya bergidik ngeri. Saking asyiknya menyumpah serapahi suaminya, ia sampai tidak sadar jika di luar sedang hujan.
Cklek
“Oh!”
Sujeong mendelik kaget ketika tiba-tiba kepala pria itu terjatuh ke bahunya. Bahkan suhu tubuhnya juga sangat panas, padahal seluruh pakaiannya basah kuyup.
“Dingin…”
Suaranya terdengar parau. Astaga, ada apa dengan Taehyung?
Pintu tersebut ditutup kasar oleh Sujeong. kemudian gadis itu membawa Taehyung ke kamar. Meskipun terlalu sulit karena perut besarnya, ia mampu membaringkan tubuh tinggi suaminya di tempat tidur.
Sujeong mengganti pakaian Taehyung, menyelimutinya, dan mengompres dahinya. Tak lupa, ia juga memberinya obat penurun demam.
“Apa kau mempunyai masalah hingga rela kehujanan, huh?”
Sujeong menatap sedih pria bermarga Kim itu. Ia keluar dari kamar sekedar untuk mengambil tas kerja Taehyung yang ia letakkan di meja ruang tengah. Namun, niatnya berubah seketika. Gadis itu membukanya dan menemukan beberapa berkas yang belum selesai dikerjakan.
“Jadi inilah yang membuat hubungan kita merenggang? Dasar bodoh.”
Karena kemampuan otaknya yang di atas rata-rata, ia mampu mengerjakan semuanya dengan baik.
-
-
-Sinar mentari tampak malu-malu memasuki kamar itu. Tapi berhasil membuat sang pemilik kamar terbangun.
Pria itu melenguh dan bangkit dari tidurnya. Ia dikejutkan dengan sebuah kain yang terjatuh dari dahinya. Sejenak memorinya mencoba mengingat sesuatu hingga akhirnya ia terperangah. Matanya melirik ke samping. Orang yang dicarinya tidak ada di sana.
Segera saja ia turun ke lantai bawah dan menemukan seorang gadis sedang tertidur di atas meja bersama tumpukan map yang sudah diselesaikannya.
“Aku tidak tahu jika Sujeong sepintar itu,” decaknya kagum seraya melihat hasil kerja istrinya yang begitu sempurna.
Taehyung tersenyum lalu memindahkan sang gadis ke atas sofa. Diciumnya seluruh wajah gadis bermarga Ryu itu tanpa terlewat sedikit pun.
“Tidurlah. Terima kasih banyak. Aku mencintaimu, malaikatku.”
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE HAND || TAEHYUNG BTS & SUJEONG LOVELYZ (TAEJEONG)
Fanfiction[COMPLETE] Cover by @Peachoo Aku selalu memperhatikannya, mengaguminya, menyukainya, mencintainya. Tapi dia tidak pernah menginginkan hatiku. Dia selalu menghindariku. Bertahun-tahun, kulalui masa sekolahku dengan beribu kesakitan darinya. Tak terhi...